Apa yang kalian harapkan ketika baru saja sampai di rumah setelah sekian tahun lamanya tak kembali?
Penyambutan? Grassiela tersenyum kecut saat melihat seorang pelayan wanita membukakan pintu lalu bersama sopir turut membawakan barang-barangnya dari dalam mobil.
"Selamat datang, Nona," ujar wanita muda berseragam hitam dan putih itu seraya mengantarkan ke kamarnya di lantai atas.
Grassiela mengedarkan pandangannya di seluruh penjuru rumah yang sepi. Tidakkah ini keterlaluan? Ketika dirinya baru saja pulang, kedua orangtuanya masih saja sibuk dengan urusan masing-masing.
Akhirnya dia menghela napas setelah sampai dalam sebuah ruangan bernuansa merah muda. Kamarnya. Dan semuanya masih sama seperti terakhir kali ia meninggalkan tempat itu.
Ranjang kayu berkanopi dengan tirai berenda putih. Seprei tempat tidurnya masih bermotif bunga-bunga kecil yang ia sukai. Beberapa boneka pun masih duduk berjejer rapi di sofa yang berhadapan dengan tempat tidur. Grassiela tak tahu bagaimana para pelayan merawat kamarnya hingga ruangan itu tak pernah terlihat berubah setiap kali ia pulang untuk berlibur.
Benar. Ibunya tidak menyukai perubahan. Helena mungkin tak mau repot-repot mengurus hal sepele seperti itu. Baginya, tidak ada yang berubah, seperti wanita itu memperlakulan putrinya. Meski usia Grassiela telah dewasa, keluarganya akan tetap menganggapnya seperti anak-anak, terkungkung dalam aturan.
Selepas pelayan wanita itu pergi, pandangan Grassiela kemudian beralih pada jendela yang menampakkan pemandangan sekitar halaman belakang rumah. Ia berjalan melintasi ruangan lalu membuka jendela tersebut hingga angin segar menyapu lembut wajahnya.
Grassiela termenung. Bayangan seorang anak lelaki dan seorang gadis kecil berlarian di halaman belakang memerangkapnya dalam kenangan. Tanpa sadar air mata menggenang di kedua lensa matanya. Oh, betapa Grassiela merindukan masa-masa itu.
Tak lama, suara ketukan di pintu membuatnya terkesiap. Grassiela segera menyeka kedua matanya yang terasa basah lalu mengijinkan siapa pun itu untuk masuk.
Pelayan muda tadi kembali muncul di sana. Dia berkata, "Nyonya baru saja kembali dan beliau menunggu anda di ruangannya."
"Apa kau pelayan baru di rumah ini?" tanya Grassiela membuat wanita muda di hadapannya mendadak tergagap.
"Be-benar. Maafkan saya karena belum memperkenalkan diri. Nama saya Gretta. Saya ditugaskan untuk melayani segala kebutuhan anda."
Grassiela mengangguk sekali, lalu memalingkan pandangannya kembali ke arah jendela. Ada perasaan enggan di hati wanita muda itu untuk bertemu ibunya kembali.
Untuk apa? Grassiela berpikir bahwa Helena sudah tidak peduli lagi pada putrinya. Tapi kini ia tidak punya pilihan. Maka dengan berat hati, Grassiela memutuskan untuk kekuar dari kamarnya dan turun ke lantai dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Flower
RomanceMerasa diasingkan sejak kecil membuat Grassiela Stamford membenci keluarganya sendiri. Baginya, tak ada yang tersisa di Newcastle selain kekecewaan serta bayang-bayang di masa lalu tentang kepergian seseorang. Memilih untuk hidup seorang diri mungki...