Selamat menikmati 🌼
Happy ReadingTampaklah seorang gadis memakai sweater dan celana kain yang sedang duduk dipohon apel depan rumahnya yang tak terlalu tinggi dengan beberapa cabang yang lebarnya cukup untuk duduk bagi tubuh seorang gadis itu.
Angin meniup membelai rambutku yang pendek dengan penuh kelembutan seakan ingin menyapa kehadiranku.
Hari hari ku lalui dengan banyaknya beban hidup yang kutanggung sendiri, seakan dunia tahu jika aku merasa sangat sedih dan lelah dengan beban ini.
Aku mencurahkan isi hatiku didalam diary bercover abu abu yang menjadi bukti setiap perasaanku.
"Banyak sekali waktu yang aku lalui bersama rasa sedih, dunia seperti tidak memihak diriku lagi. Mungkin dunia ini tidak membutuhkan orang seperti diriku?."
(Itulah yang tertulis didalam diary bercover abu abu milik Fiona yang ternyata diary itu milik ayahnya yang diberikan pada Fiona . Setiap kata yang ditulis Fiona penuh arti sesuai dengan perasaanya. Hari ini ia menulis sebuah kata kata yang berlandas pada rasa sedih.)
Dari kejauhan nampaklah seorang nenek tua menggunakan tongkat dan berjalan pincang menuju kearah fiona yang masih fokus dengan buku diary nya.
"Mengapa kau selalu bertingkah seperti monyet fiona, apakah tak ada yang lain?,yang lebih jelek mungkin?." Kata nenek itu dengan sindiran yang membuat fiona sakit hati.
Bukannya tak sopan tapi Fiona lebih memilih diam dari pada harus menanggapi perkataan neneknya itu, yaaa ia adalah nenek Sarah (ibu dari ayah Fiona) yang sangat menyebalkan bagi Fiona, karena setiap perkataannya sangat menyakitkan untuk didengar Fiona. Neneknya selalu menyindir bahkan mengejek keluarga Aron dengan mulut dan raut muka penuh keriput yang paling Fiona Dan Aurora benci.
"Kenapa kau selalu diam, apakah kau mengutukku didalam hatimu yang busuk bagaikan makanan sampah. Apakah keluargamu tak pernah mengajarimu untuk bertingkah seperti manusia biasa atau semacamnya itu?. " Tanya neneknya lagi, Perkataan itu sangat membuat fiona sakit hati yang cukup dalam.
Bagaimana tak membuat hatinya sakit jika neneknya berkata seperti itu, dan selalu berkata kasar kepada fiona dan keluarganya.
- - - - - - -
"Bisa tidak sehari saja tidak menganggu ku, kumohon. Aku ingin menikmati hidup ini dengan tenang tanpa hinaan yang kamu beri setiap hari. Dan mengapa selalu aku yang kau peringatkan, mengapa tak cucu kesayangan mu? Apakah ini sudah menjadi hobi mu? Melihat aku menderita adalah hobi baru mu kan?!". Katanya dalam hati seakan akan Fiona benar benar mengatakan itu didepan neneknya dengan nada marah. Namun itu cuma khayalannya saja, sangat menyedihkan. Walaupun ia sangat marah dengan neneknya, Fiona sangat malas untuk berdebat dengan nenek nenek itu.
Dia bukanlah seorang yang hanya membenciku tetapi banyak sekali diluar sana yang lebih membenci bahkan mencaciku dengan berbagai perkataan yang hina itu. Sungguh itu sangat melukai hatiku, sudah lelah dengan ini semua seakan dunia memang tidak untuk kusinggahi.
Ku berlari meninggalkan wanita tua yang terus menatapku sinis dari kejauhan itu. Yah bagaimana lagi aku sudah tak tahan dengannya, semakin lama aku disana maka akan semakin dalam luka hati ini.
Wanita tua dengan rambut pendek yang sudah beruban dan hampir semua rambutnya berwarna putih itu selalu menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan, karena dulu ia mengalami kecelakaan dan hampir kehilangan kakinya tetapi takdir berkata lain dan hingga saat ini dia berjalan pincang (menandakan bahwa orang itu tak pernah adil dalam memberikan sesuatu).
Nenek Sarah adalah orang yang tak adil karena ia memperlakukan keluarga Aron seperti orang yang hanya menumpang hidup di rumah tua itu dan ia hanya mencintai satu orang cucu yaitu Bodhi.
Ia memiliki 3 orang anak :
1. Aron James ( Suami dari Alice Elder James )
2. Maia James ( Maia belum memiliki suami karena ia sangat sibuk dengan pekerjaanya)
3. Lila Barett James (Barett adalah nama belakang dari suaminya yang bernama Bogdan Barett dan ia hanya memiliki satu orang anak bernama Bodhi Barett).
Sedangkan keluarga Lila diperlakukan sangat istimewa dan harta warisan diserahkan semuanya ke Lila, sebab itu lah nenek Sarah tak adil karena keluarga Aron tak menerima sepeserpun dari warisan tersebut.Aron hanya bisa ikhlas dan menerima semua itu, ia tahu jika ibunya itu hanya menyayangi Lila meskipun begitu Aron tetaplah manusia yang mempunyai perasaan sedih dan iri tetapi dia hanya bisa ikhlas. Ia juga memperlakukan Lila dan keluarganya dengan sangat baik sehingga tak satu orang pun yang bisa melihat sisi sedih dari Aron. Di sisi lain Fiona sangat sedih dan marah ketika ayah yang sangat ia sayangi itu diperlakukan tak adil oleh ibunya sendiri, sungguh tega nenek Sarah untuk memperlakukan anak kandungnya sendiri dengan tak memberikan apapun untuk Aron.
Tetapi Aron bersyukur masih bisa numpang tinggal dirumah tua ini walaupun hidup keluarganya selalu terusik oleh perkataan dan perilaku ibunya.
"Ibu, apakah salah jika aku melakukan apa yang ku suka?. Mengapa nenek selalu saja memarahiku, sedangkan Bodhi yang selalu mengganggu ketenangan orang lain saja tak pernah dimarahi." Kata Fiona sambil memeluk ibunya yang sedang berada didapur.
"Kita disini hanya numpang Fiona, kita tidak punya hak untuk disini. Mereka yang berkuasa jadi kita yang harus terus mengalah. Suatu hari nanti kita akan pergi dari sini tapi bukan sekarang." Jawab Alice dengan perasaan sedih melihat anaknya yang selalu disalahkan oleh nenek tua itu.
Alice tau jika anaknya sudah tak tahan untuk tinggal dirumah ini tapi bagaimana lagi, keputusanya dengan Aron adalah yang terbaik karena ini semua demi keselamatan anak anaknya.
Jangan lupa vote Yaa!!
Terima kasiiih ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Wolf's Destiny ( Hiatus )
FantasyFollow Sebelum Baca !!! Seorang wanita dengan kekuatan dan keahliannya untuk bisa kedunia yang ia impikan, tetapi orangtuanya melarang ia untuk pergi ke tempat yang ia inginkan. Tepati dia tak akan menyerah begitu saja. Entah bagaimana ia mempunyai...