Chapter 6 (Putus)

1K 37 7
                                    

"Perempuan kemaren itu selingkuhan kamu kan?" Tanya sisi berusaha menjelaskan awal masalahnya.

"Perempuan yg mana?"

"Yg kemaren ketemu kita d mall?"ucap sisi lagi

"Rena maksut kamu?" Jawab digo tertawa. "Sisi sayang rena itu temen aku waktu SMA?" Ungkap digo.

"Halah udah lah basi tau gak?" Ucap sisi dan segera berlalu pergi, namun digo tetap berusaha mengejar nya.

"Si..tunggu dulu? Kamu kenapa sih jadi aneh gini, kamu cemburu?" Tanya digo yg terkesan geli.

"Gak penting tau gak kalo aku harus cemburu?"

"Yaudah kalo gak cemburu ngapain kamu marah-marah gak jelas kayak  gini?"

"Aku kan udah bilang sama kamu aku lagi males sama kamu?" Ucap sisi penuh penekanan di setiap katanya.

"Yaallah si.. cuma karna rena kita berantem kayak gini, ini cuma masalah sepele loh?" Ucap digo yg mulai emosi, karna memang sifat digo yg tempramen membuatnya mudah tersulut emosi.

"Dan gara-gara rena juga kamu jadi cuekin aku bahkan kamu gak ngenalin aku sebagai pacar kamu ke rena , kenapa kamu malu??" Teriak sisi yg sudah tidak memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya.

"Si.. aku udah nyoba nahan emosi aku ya dari tadi,please jangan buat aku lepas control?" Ucap digo beeusaha mengontrol emosinya.

"Terserah deh?" Ucap sisi, Digo yg sudah tersulut emosi sejak tadi kini sudah tidak bisa menahan nya lagi, saat melihat sisi kembali menjauh.

"Terus mau kamu apa sekarang hah?" Teriak digo yg berhasil menghentikan sisi "terserah kamu?" Sisi berkata tanpa menoleh dan kembali berjalan. Digo tersenyum getir seakan mengerti apa yg sisi inginkan,dan berlari mengejarnya berusaha menggapai tangan sisi untuk berhadapan dengan nya, sisi melihat kilatan amarah terpancar dari sorot mata digo. "Aku udah nyoba nahan ya dari kemarin sama sikap kamu yg gak jelas ini?" Ucap digo pelan tapi tajam "kita putus! Ini kan yg kamu mau dari aku hah! Makanya kamu selalu cari-cari masalah biar bisa pergi dari aku, iya kan.. jawab!!" Teriak digo tepat di depan wajah sisi, sisi yg mendapat teriakan dari digo terlonjak kaget, tidak pernah sebelumnya digo berkata sekeras ini dihadapan nya. "Aku bahkan gak pernah terfikirkan untuk putus sama kamu apalagi pergi ninggalin kamu walaupun orangtua ku gak setuju sama kamu tapi aku bakal perjuangin kamu di depan orangtua ku?" Ucap sisi berusaha mengatur nafasnya yg sudah mulai tercekat. "Tapi kalo emang kamu mau putus, yaudah aku terima?" Tambah sisi lagi, air mata pun mulai luruh dari sudut mata sisi, dengan segera sisi berjalan menjauhi digo yg masih terpaku akan ucapan sisi barusan.

Sisi merasa seakan dunia berhenti berputar, saat mendengar ucapan digo yg meminta putus, seakan hubungan nya dengan digo selama ini tidak berarti apapun.

*****

TBC
Maaf baru lanjut.. kok aku ngerasa cerita nya makin gaje ya... gak dapat feel nya sama sekali hadehh :(
Please comment gimana menurut kalian cerita ini guys.... lanjut atau stop disini aja??? Kalo gak ada yg comment berarti aku stop sampai disini aja ceritanya yaaa.... tangkyu guys *lafyu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terhalang RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang