Chapter 1

2.6K 39 1
                                    

Matahari pagi menembus celah-celah jendela kamar Digo. Digo mengerjap-ngerjapkan matanya mulai merasakan silau dan hangat di wajahnya, suara handphone yang sedari tadi berdering membuatnya terpaksa bangun dari tidurnya dan mencoba meraih handphone yang berada di atas nakasnya di samping tempat tidurnya, masih dengan wajah tertelungkup dan setengah sadar digo mengangkat telepon yang sedari tadi berdering.

"Hallo" ucap digo dengan suara khas orang bangun tidur

"Digooo...!! Kamu dimana sih? aku telponin dari tadi gak di angkat-angkat? Katanya mau anter aku sekolah,tapi sampai jam segini belum datang juga. Aku udah telat nih?" Suara seseorang yang cempreng dan tanpa koma  sontak membangunkan digo dari tidurnya, digo bangun dari tidurnya menatap jam yang terdapat di atas nakasnya, jam menunjukkan pkl.06:20 seketika bola matanya membulat melihat jarum jam tersebut.

"Hallo Digoooo!!" Ucap suara telepon itu. Digo tersadar dari keterkejutan nya, "i-iyaa 10 menit lagi aku kesana?" Ucap digo gagap lalu mematikan telepon nya secara sepihak dan langsung bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi.

******

Di tempat lain terlihat seorang gadis memakai seragam SMA tengah berdiri di pinggir jalan gelisah sambil sekali-kali gadis itu melihat jam di pergelangan tangan nya dengan wajah cemberut. Seperti tengah menunggu seseorang namun yang ditunggu tidak kunjung datang juga.

Sisi POV

Gue Sisi Latuconsina, gue sekolah di sebuah SMA Negeri di Lampung. Gue siswi kelas 12 di SMA tersebut.

Pagi ini gue lagi nungguin pacar gue yang biasanya nganter gue ke sekolah, namanya Digo Syarief. Gue nunggu digo ditempat biasa kita janjian di pinggir jalan yang lumayan jauh dari rumah gue tapi udah pkl. 06:20 digo belum muncul juga, asli bete banget gue nungguin digo  udah setengah jam gue nungguin digo berdiri disini, gue putuskan buat telpon digo siapa tau dia lupa atau apalah gue gak ngerti.

Gue coba telpon digo, berkali-kali gue coba telpon digo tapi gak ada jawaban dari digo,dengan tampang cemberut sekali lagi gue coba telpon dia. Akhirnya terdengar suara digo menyahut dari seberang sana, langsung aja gue ngomel-ngomel tanpa koma. " "Digooo...!! Kamu dimana sih? aku telponin dari tadi gak di angkat-angkat? Katanya mau anter aku sekolah,tapi sampai jam segini belum datang juga. Aku udah telat nih?" Teriak  gue emosi tanpa memperdulikan orang-orang di sekeliling gue yang natap gue sinis sambil berbisik-bisik, mungkin mereka pikir gue gila kali ya teriak-teriak sndiri gak jelas tapi Bodo ah gue gak perduli, gue lagi kesel banget sama digo. Tapi kenapa tidak terdengar jawaban dari digo, gue coba panggil lagi dia "Hallo Digooo!!" Teriak gue dan berhasil dapat jawaban dari digo

"i-iyaa 10 menit lagi aku kesana" ucap digo, sebelum gue coba jawab terdengar suara telpon terputus 'Tut'. Asli seketika gue badmood sama kelakuan digo pagi ini, gue lihat jam ditangan gue 06:20 "Yaallah ini mah gue udah telat?" Seru ku ketika melihat jam ditanganku, dengan wajah kesal gue putusin buat berangkat sendiri aja, gue stop angkot yang lewat di depan gue, angkot yang sudah sesak oleh penumpang, wajarlah ini kan jam-jam sibuk orang-orang yang mau pergi kesekolah,ke kantor dan dengan aktifitas yang lain-lain. Gue duduk di dekat pintu angkot tersebut karna udah gak memungkinkan untuk gue masuk kedalam yang nyatanya udah gak ada tempat duduk kosong terpaksa gue harus rela desak-desakan dengan penumpang disamping gue ini. Setelah sampai di depan sekolah,gue dapat menghirup nafas lega akhirnya gue bisa bernafas lega setelah berdesak-desakan dengan para penumpang angkot tadi,setelah membayar ongkos angkot tadi gue lihat jam ditangan gue lagi. "Astaga gue telattt?" Teriak gue histeris dan segera berlari menuju gerbang yang  sebentar lagi pasti akan ditutup,gue terus berlari melewati gerbang menuju kelas gue, gue terus berdoa dalam hati 'semoga guru bahasa inggris yang super galak itu belum masuk kelas' batin gue penuh harapan karna kalo sampe tuh guru udah di dalam kelas pasti gue kena hukuman dan kalian tau apa hukuman nya buat semua siswa yang telat yaitu harus nyanyi di tengah lapangan basket dengan lagu english dan itu memalukan. Setelah sampai di depan kelas mata gue melotot ngeliat tuh guru udah ada aja di dalam kelas. Gue beraniin buat coba masuk kelas, "assalamualaikum" ucap gue gemeteran, tuh guru langsung natap gue tajam "kamu telat?" Ucap bu siska tajam

"Maaf bu?" Ucapku memelas berharap di maafin

"Ok.. saya maafin tapi sebelumnya silahkan laksanakan hukuman kamu sekarang!" Ucapnya tajam dan melotot ke arah gue 'ampun dah matanya itu lho seakan-akan kayak harimau mau menerkam mangsanya' "ta-tapi bu saya?" Ucap gue yang belum selesai ngomong tapi udah di potong sama tuh guru.

"Silahkan keluar.. sekarang!" Sentaknya lagi, gue tatap Mila yang duduk di bangku dekat pintu dan bangku gue juga sih, 'mila itu sahabat gue dari SMP dan sampai sekarang'. Tapi gue lihat mila hanya menunduk, gue rasa dia juga takut buat bantuin gue ngeluluhin tuh guru padahal tuh ya mila itu murid kesayangan bu siska. Tapi apalah daya kayaknya gue tetap harus ngejalanin hukuman itu, gue keluar dari kelas dengan langkah gontai menuju lapangan basket yang ada tepat di depan kelas gue, 'Oh my god tolong hambamu yang malang ini' batinku berharap ada pertolongan yang akan menghentikan hukuman ini,tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda pertolongan. Gue pasrah aja deh, dengan langkah gontai gue jalan rasanya kayak gue gak dikasih makan seminggu kaki gue lemes buat jalan, setelah sampai di tengah lapangan basket gue coba lihat di sekeliling gue, gue lihat di jendela-jendela kelas udah ada anak-anak yang ngintipin aksi gue dari balik jendela, gue alihkan pandangan ke kelas gue terlihat bu siska menatap tajam ke arah gue menganggukkan kepala nya mengisyaratkan untuk gue cepat mulai,gue lihat juga mila menatap gue memelas, sepertinya mila gak tega lihat gue di hukim kayak gini. 'Dassar bu siska gak punya perasaan ngasih hukuman ke cewek secantik gue norak kayak gini,rasanya gue pengen nangis sekenceng-kencengnya saat ini,mamahhh huaaaaa' sepanjang kelas 12 ini gue gak pernah telat,gue selalu datang di awal tapi hari ini gue telat dan ini semua gara-gara digo arrghhh, oya ngomong-ngomong soal digo sekarang dia lagi dimana ya gue belum sempet kasih tau dia kalo gue udah berangakat duluan naik angkot? *Tepuk jidat tapi bodo ahh gue sebal sama digo gara-gara dia gue jadi telat kayak gini, awas ya dia nanti gue jambak-jambak rambutnya' runtuk gue dalam hati

"Hei sisi mau sampai kapan kamu berdiri disitu?" Teriak bu siska membuyarkan lamunan gue, gue tarik nafas dalam-dalam lalu gue hempaskan pelan-pelan,gue coba ingat-ingat lagu apa yang mau gue nyanyiin. Setelah gue dapat lagu yang pas buat gue nyanyiin,gue pun mulai nyanyi lagunya cristina perri.

I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer

Saat gue nyanyi gue coba lihat di sekeliling gue, anak-anak yang lain sepertinya ikut menikmati lagu yang gue nyanyiin,mereka tampak ikut menghayati termasuk bu siska, gue jadi ngerasa deg-degan takut suara gue fals,tapi sepertinya mereka juga menikmati suara gue. Emang sih hoby gue nyanyi tapi cuma sebatas di kamar atau di kamar mandi itupun gak ada yang dengerin, dan hari ini pertama kalinya gue nyanyi di depan banyak orang bahkan hampir seluruh kelas 12.

###

Hollaaa semua.. ini cerita kedua gue,mudah-mudahan Pada suka yaa... walaupun gaje sih sebenernya tapi gue butuh kritik dan saran dari kalian semua readers buat motivasi gue nulis...
Jangan lupa vote nya juga yaa...

Terhalang RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang