Hari kedua liburan.
Malam-malam niki menangis minta pulang. Mereka sudah mencoba membujuk niki tapi nihil. Dia tetap menangis membuat seisi vila bingung. Terutama jay.
Baru kali ini dia melihat niki menangis sekeras itu.
"Tenang ya ada abang disini" ucap jay sambil memeluk niki.
"Hiks... bang mau pulang hiks.."
"Sabar ya. Tinggal sehari doang kok. Nggak enak sama kak umji"
"Bang kita bakal celaka disini..huaaa..mau pulang"
Yang lain membeku dengan ucapan niki. Apakah anak ini sedang mengigau?.
Yerin mengelus punggung niki "celaka kenapa nik? Nggak ada apa-apa kok"
"Hiks..kak yerin ayo pulang. Aku takut kalian meninggal hiks.. hiks..."
Oke sekarang ucapan niki benar-benar tidak beres. Hal itu membuat jay marah.
"NIKI JAGA UCAPAN KAMU!"
niki mengucek matanya "hiks.. hiks..aku nggak bohong"
"Bentar ya coba aku telfon supir bus bisa jemput kesini apa enggak. Kalo bisa jay sama niki pulang dulu gapapa" lerai umji.
"Maaf ya kak. Kita cuma bisa ngrepotin" ucap jay.
Umji tersenyum "gapapa jay"
"Loh kok nggak ada sinyal sama sekali sih?. Wifi juga mati"
"Masa sih?" Heeseung ikut mengecek ponselnya dan benar tidak ada satu sinyalpun. Padahal tadi dia masih bermain game online sebelum niki menangis.
"Coba aku cari sinyal diluar kak siapa tau ada" ucap sunghoon lalu diangguki semuanya.
Sunghoon sudah didepan pintu dan akan membukanya. Sedetik kemudian dia mengerutkan dahi.
"Perasaan belum jam sepuluh deh. Masa udah dikunci"
Dia mencoba menarik pintunya siapa tau hanya macet.
Tap.
Sunghoon berjengit kaget saat seluruh lampu padam. Dengan secepat kilat, sunghoon berlari menghampiri yang lain di ruang tengah.
"KAK PINTUNYA DIKUNCI"
"HAH KOK BISA! SEKARANG KAN BELUM JAM SEPULUH"
Sunghoon menggeleng "aku udah coba tarik kak tapi nggak bisa"
"Haduhh pake mati lampu segala lagi. Udah sinyal ilang juga"
Jungwon mulai terisak "hiks.. kak una takut hiks.."
Eunha langsung memeluk adiknya dalam kegelapan "tenang ya ada kakak disini"
Keadaan makin runyam saat jungwon dan niki menangis. Ditambah sunoo yang biasanya berani sekarang mulai merengek juga pada yerin.
"EMMMPHH"
Heeseung langsung mengarahkan cahaya ponselnya ke belakang.
"Kak sinbi mana?!"
"Tadi sinbi dibelakang gue!" - yuju.
"Guys jangan ada yang mecar plis. Pegangan tangan semuanya" ucap sowon. Tak dipungkiri jika dia pun sangat takut.
Sring
Sring
Samar-samar mereka mendengar suara. Seperti dua buah pisau yang sedang digesekkan.
"Kak takut" - jake.
Dalam kegelapan mereka bisa melihat siulet seseorang dengan pakaian serba hitam. Berjalan menghampiri mereka dengan... dua buah pisau ditangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/254972328-288-k241958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Batin | Gfriend x Enhypen ✔
HorrorOneshoot, twoshoot : horor story Percayalah bahwa kita hidup berdampingan dengan 'mereka'.