pak seungmin dan jeongin pulang bersama

849 157 16
                                    

"Kamu ngapain sama anak saya?"

Jeongin terkejut bukan main. Dari sekian banyaknya orang tua, kenapa harus Pak Seungmin yang menjadi orang tua dari anak bule ini? Bagaimana Jeongin harus menjelaskan kepada seseorang yang merupakan atasannya ini?

"A-anu pak.." Jeongin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Daddy! Cassius miss daddy so much!"  Cassius berlari ke arah orang yang ia panggil daddy dan menarik-narik ujung bajunya, minta digendong.

"I miss you too, baby." Seungmin tersenyum lembut dan membawa Cassius dalam gendongan kemudian mengecup pipi gembulnya.

"Why daddy not tell me if daddy hash (has) a boyfend (boyfriend)?! He ish (is) my papa, whyte (right)?" Cassius menunjuk Jeongin. Yang ditunjuk hanya bisa menggeleng-geleng mendengar penuturan Cassius. Dahi Seungmin mengerut mendengarnya, bingung dengan apa yang sudah terjadi.

"Ja-jadi gini pakㅡ"

"Jeongin, sekarang udah hampir maghrib. Saya anter kamu pulang. Dalam perjalanan nanti kamu jelasin apa yang udah terjadi tadi ya?"

"Ta-tapi pak, bukannya rumah bapak berlawanan arah sama rumah saya?"

"Gak apa. Lagian kamu gak ada barengan kan? Soalnya Jisung udah saya suruh pulang tadi." Jeongin mengangguk ragu. Sedikit tidak enak diantar oleh seseorang yang notabene adalah bosnya. Sudah begitu, bos besar pula, yang sudah memegang banyak anak perusahaan di berbagai daerah.

 Sudah begitu, bos besar pula, yang sudah memegang banyak anak perusahaan di berbagai daerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okay, saya paham. Maaf kalo Cassius ganggu kerjaan kamu." Seungmin sudah mendengar penjelasan bagaimana bisa anaknya bersama dengan Jeongin.

"E-eh, gak sama sekali kok pak. Kerjaan saya udah selesai tadi." Jeongin tersenyum kaku.

"Nanti uang makannya Cass saya transfer aja. Kamu udah kasih nomor rekening ke Jisung kan?" Seungmin berbicara tanpa menatap Jeongin, ia harus tetap fokus menyetir.

"Astaga pak, gak perlu."

"It's okay, Jeongin. Tolong jangan ditolak." Mutlak. Permintaan Pak Seungmin benar-benar tidak bisa Jeongin tolak.

"Anak saya juga jadi salah paham kalo kamu papanya." Seungmin tertawa pelan.

"Sebenernya saya mau ngelarang dia panggil saya papa. Tapi takut Cassius nangis.."

"Respon kamu udah tepat, Jeongin. Anak saya kalo dilarang memang bakal marah dan ujung-ujungnya nangis. Kemauannya harus selalu dituruti." Jeongin tersenyum kecil sambil mengusap kepala mungil Cassius.

Kemudian suasana mendadak hening. Cassius yang berada di pangkuan Jeongin ㅡterpaksa Jeongin pangku karena kursi penumpang hanya ada satu di sebelah kursi kemudi, sedang tertidur pulas. Seungmin pun sedang fokus menyetir. Jeongin ingin sekali memainkan ponsel, tapi sangat sulit mengingat ada Cassius di pangkuannya. Sedangkan jarak rumahnya masih cukup jauh. Apa yang harus ia lakukan untuk menghabiskan waktu?

☆ pak seungmin (seungmin x jeongin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang