Maska - They Said, First Love is Never Come True

136 20 43
                                    

"Truth be told, You're never be mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Truth be told, You're never be mine."

- M

***

2017

Mahira

Pasti di antara kita semua, gak ada yang senang dibanding-bandingkan dengan orang lain. Gak usah deh orang lain, dibanding-bandingin sama saudara sendiri aja rasanya muak banget.

Waktu kecil, hampir setiap hari gue selalu dibanding-bandingin sama saudara-saudara gue. Lahir sebagai anak tengah dari tiga bersaudara, hidup gue benar-benar terasa seperti terhimpit oleh beton-beton besar sampai membuat gue sulit bernapas.

Prinsip orang tua gue dalam mendidik anak adalah, "Kalau orang lain bisa, kenapa kamu enggak?" Alhasil, seluruh anaknya tumbuh dengan jiwa kompetitif yang tinggi, termasuk dengan saudara-saudaranya sendiri.

Gue benci dibandingkan-bandingkan dengan orang lain, tapi ternyata gue jauh lebih benci saat mendengar orang lain dibanding-bandingkan dengan gue.

"Lihat tuh kakak-kakakmu, apa yang mereka gak bisa? Masmu udah berkali-kali bawa medali emas, Mbakmu lolos tes beasiswa di dua universitas sekaligus, berkali-kali bawa pulang piala penghargaan, sedangkan kamu? Apa yang udah kamu hasilin selama tujuh belas tahun kamu hidup, Nadira?"

"Banyak, tapi gak pernah cukup buat Papa."

"Pulang pagi cuma buat bikin lagu-lagu gak penting itu yang kamu sebut hasil?"

"Penting karena cuma dengan cara itu aku hidup. Kenapa susah banget buat Papa nerima kenyataan kalau setiap anak tumbuh dengan minat dan bakat yang berbeda-beda? Mas Kahfi suka olahraga dan punya bakat di bidang itu, makanya dia memilih jadi atlet Karate sebagai mimpinya. Mbak Mahir yang emang punya otak brilian dan hobi belajar dari kecil, wajar bisa lolos di dua universitas sekaligus."

"Aku gak mau jadi dokter kayak Papa dan Mama, gak mau jadi atlet kayak Mas Kahfi, gak mau juga jadi arsitek kayak Mbak Mahir. Aku cuma mau jadi diri aku sendiri, Pa. Nadira yang suka musik. Nadira yang senang mengekspresikan perasaan-perasaannya lewat bait-bait lirik. Nadira yang punya mimpi jadi musisi dan song writter terkenal. Apa sebegitu susahnya buat Papa nerima semuanya? Semua yang ada di diri aku?"

"Lantas apa semua musisi berhasil? Apa semua musisi bisa mencapai masa kejayaannya? Enggak, Nadira. Banyak dari mereka yang gagal. Banyak dari mereka yang terjebak oleh ambisi dan ekspektasi yang mereka buat. Papa cuma gak mau kamu membuang waktu kamu untuk sesuatu yang sia-sia."

"Mana kita tau itu sia-sia atau enggak kalau kita belum mencoba, Pa? Kenapa susah banget buat Papa dukung aku? Aku gak minta apa-apa, Pa. Aku cuma minta support. Kalau Papa gak bisa memberi itu ya udah, cukup jangan menghalangi langkah aku buat maju."

Been ThroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang