07. OURGEMLALISADAY

10.2K 548 197
                                        

   

     


     

    

      
Hallo. Nungguin yah 🙂 wkwkwkwk

Sebelum baca, monggo di simak dulu yah bacotanku, semoga tidak bosan 😌

Sebenernya, udah niat bener2 nggak update. Bener2 nggak mau update apa2 soalnya juga waktu ultah Lisa aku belum nulis, belom dapat ide. Dll.
Banyak kendalanya pokoknya.

Tapi, setelah baca dm, dan komen, kok banyak yg nyariin padahal kan ini sampah banget woe 😭 ini cerita nista 😭

  

  
Oke. Langsung intinya saja yah, tulisan ini aku nggak tau jadi apa enggak. Aku bener2 nggak pede wkwkwkwkwk😭 Terlalu lama nggak buka WP dan coba nulis, rasanya tangan kaku.

Jadi yang ku update cuma seadanya yah, mianhae🙏🏼

Kalau ada tulisan yang kaku dan bener2 nggak nyambung, minta pemahamannya aja dari kalian para kesayanganku ....

Yaudah gitu aja. Nggak mau bacot banyak2 nanti kalian muak.

Oke. Bye❤

  
   
Selamat membaca. Warning banyak typo🙂

  

  

 
NB: semi mature content yah🔞😭 jadi di mohon yang bocil2 minggir. Aku nggak mau nanggung lebih banyak dosa loh🙂
~~~~~~~

      

    

      

     

      
      

         


"Oh. My. Goodness"

Rose menutup mulutnya yang terbuka dengan telapak tangannya. Kedua matanya yang kecil membesar sempurna melihat ke satu arah lurus, tepat di depannya. Dengan jarak yang tidak begitu jauh, ekspresi keterkejutan di wajah cantiknya tidak bisa disembunyikan lagi.

Rose termangu. Benar-benar terkejut hingga membuat ekspresi wajahnya berubah menjadi aneh.

"Calm down, Chong~ah"

Rose tidak bereaksi. Bahkan ketika Lisa tengah menatapnya jengah, lengkap dengan kedua bola mata yang ber-rolling malas.

"Ya! Who is she? It's that his friend?"

Lalisa mendengus keras tanpa bisa ditahan lagi. "His girlfriend, Chong~ah. GIRL-friend" Lisa sengaja menekankan kata 'girl' pada rekan satu grupnya itu.

Hembusan nafas berat Lisa kaluar dengan kedua tangan terlipat di bawah dada. Mata besarnya kemudian ia alihkan pada kedua objek sepasang manusia yang sedang sibuk bertukar saliva di atas kap mobil Audi RS7.

Mobil mewah berwarna hitam pekat itu seakan menjadi saksi bisu pergulatan bibir antara dua orang manusia berjenis kelamin berbeda itu.

NALLALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang