Sehun memakai jaket berwarna hitam ia berhenti sebentar, ponselnya bergetar notifikasi LINE dari ayahnya. Pesan yang di kirim ayahnya membuat Sehun mematikan benda persegi panjang.
Tatapan datar dan arah pandang lurus, langkah kaki panjangnya menuju ruang sesi pemotretan untuk menemui sepupunya. Suara hentakan sepatu memecahkan pendengarannya, dari arah depannya terlihat kedua orang yang berjalan. Salah satu perempuan itu berpakaian sangat sexy yang pas di tubuh rampingnya, lekukan tubuh yang indah menambah nilai plus bagi Sehun. Ia mengamati bagaimana pinggul itu bergoyang saat kaki jenjangnya berjalan, bahu yang terbuka. Ingin sekali ia segera menyentuh perempuan itu yang telah membangunkan sang adiknya di bawahnya.
Langkah kaki Sehun semakin mendekat di antar kedua orang itu. Saat mata Sehun ingin melihat salah satu perempuan itu, ia membulatkan matanya tak percaya dengan perempuan itu ternyata dia adalah Jiyeon.
Jiyeon menoleh ke samping ia membulatkan matanya melihat Sehun yang tengah menatapnya, langkah Jiyeon terhenti.
"Kau.." tunjuk Jiyeon ke arah Sehun "Kenapa kau ada di sini?" lanjut Jiyeon.
"Aku di sini ingin menemui sepupuku" ujar Sehun.
"Hyung!" teriak seorang pria yang tengah berlari kecil ke arahnya.
Jiyeon menoleh "Taeyong?" menyernyitkan dahinya.
"Noona.. Kau sudah selesai pemotretannya?" tanya Taeyong.
Jiyeon membalas dengan anggukan dan menatap Sehun. "Jadi dia sepupumu?" tanya Jiyeon
"Iya dia sepupuku" jawab Sehun.
"Aku dengar kalian satu sekolah" ujar Taeyong. "Aku jadi ingin pindah ke sana hyung" lanjut Taeyong.
🐣🐣🐣
Jiyeon menyuruh Jennie untuk pergi terlebih dahulu ke kantin. Di dalam kelas sudah tidak ada siapa pun kecuali dirinya. Jiyeon beranjak dari sana dan keluar untuk menyusul Jennie.
Tap! Sret!
Jiyeon menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menoleh ke belakang seorang pria tengah memegang lengannya, Jiyeon menatap pria itu.
"Kai ada apa?" tanya Jiyeon.
"Ayo ikut ke basecamp" ajak Kai menarik lengan Jiyeon.
"Tapi Kai.. Jennie sedang menungguku di kantin."
"Aku sudah memberitahunya, kau akan bersamaku."
Jiyeon menghela napas dan mengikuti langkah kaki pria itu menuju basecamp. Maniknya menangkap sosok pria yang tengah duduk di sofa dan menatap dirinya.
Baekhyun melihat tangan Kai membawa makanan dan minuman. Ia langsung menyambar dan memakannya.
"Sehun kau tidak makan?" tanya Kai.
"Kau membelinya empat bukan, sedangkan di sini kita berlima. Biar Jiyeon saja yang memakan jatahku" ujar Sehun membaringkan tubuhnya di sofa.
Jiyeon yang merasa tak enak pun ingin segera pergi tapi Chanyeol menyuruhnya untuk tetap di sini, mau tidak mau Jiyeon pun menurutinya. Jiyeon bangkit dari duduknya dengan tubuh oleng ke belakang, hampir saja ia terjatuh jika Sehun tidak memeluk pinggangnya.
"Se... Sehun"
"Chagia!!"
Jiyeon menolehkan kepalanya saat mendengar suara perempuan itu. Jiyeon sadar tangan Sehun masih melingkar di pinggangnya, dengan buru-buru Jiyeon menegakan tubuhnya dan memundurkan dirinya.
"Chagia!" ujar Krystal menghampiri Sehun dan memeluknya.
"Kenapa?" tanya Sehun mengelus pipi perempuan itu.
"Antar aku untuk membeli hadiah"
Jiyeon melirik Sehun yang tengah mengelus pipi perempuan itu. Ia segera mengalihkan pandangannya ketika Sehun menatap dirinya, Jiyeon langsung menerima suapan makanan dari Kai.
Sehun mengepalkan tangannya melihat Jiyeon yang tengah di suapi Kai. Ia beranjak dari sofa dan meriah tangan Krsytal untuk di genggamnya. Kemudian langkah kakinya berjalan keluar dan pergi dari sana.
🐣🐣🐣
Sehun tidak dapat menyembunyikan Senyumannya. Ia mengingat bagaimana perempuan itu memakai baju sexy yang sangat jauh lebih menggoda saat berada di luar lingkungan sekolah. Sehun ingin sekali mencium bibir itu yang tidak berbalut lipstik sedang di pangutnya.
"Shit!" Sehun mendecih saat merasakan sesuatu yang membuncah, ia bangkit dari sofa dan mengambil kunci motornya untuk menjemput perempuan itu.
Jiyeon telah selesai melakukan pemotretan. Ia melihat jam di pergelangan tangannya, kemudian menghubungi Chanyeol untuk menjemputnya. Chanyeol tidak bisa menjemput karena ia sedang mengurus BAR miliknya. Kebetulan Kai meneleponnya dan akan menjemput dirinya.
Hembusan angin menyambut seorang pria yang sedang mengendarai motor spot merahnya. Saat berbelok Sehun melihat Jiyeon yang telah selesai melakukan pemotretan. Sehun tersenyum tipis, sebelum benar-benar menghampirinya ia mematikan terlebih dulu mesin motor dan melepas helmnya. Semakin dekat semakin terlihat wajah cantiknya. Sehun kembali tersenyum melihat gadis itu mengerucutkan bibir tipisnya. Ingin sekali ia mencium bibir tipis itu.
"Kau menunggu lama?" tanya Kai.
"Brengsek!" umpatan yang di tunjukan Sehun saat melihat kai menghampiri Jiyeon. Sehun tersadar dan menyeringai "Aku harus menjadikanmu milikku Jiyeon, hanya milikku" guman sehun pergi dari sana.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything mine
Ciencia FicciónSeorang model perempuan yang dapat membuat kaum adam jatuh pada pesonanya. Perempuan itu bahkan membuat nafsu Sehun semakin membuncah saat melihat dirinya.