Mistake

11 2 0
                                    

                      Hari yang sama seperti sebelumnya.

       Setelah mereka keluar dari ruangan itu, mereka pun tiba di sebuah taman dan ada gubuk kecil disana. Mereka memutuskan untuk beristirahat dan bermalam disana.

          "KAU ITU BODOH YA LEX? BISA BISA NYA KAU BAWA KITA KE DUNIA ANEH INI." Ucap Victor kesal dan memukul bagian pipi Alex dengan keras. 

          "Ya aku kan gak tau Vic kalau misal pintu itu akan membawa kita ke sini." Ucap Alex sambil memegang pipinya.

          "Sudah sudah jangan bertengkar, mending sekarang kita tidur dulu aja, udah malam soalnya." Usul Joe yang sedikit merasa ngantuk.

          "Iya benar kata Joe, sekarang kita bermalam di gubuk ini aja, dan gubuk ini cukup untuk 4 orang. Untuk besok, kita masih harus berhati-hati." Ucap Linnea. Mereka semua tertidur dengan perasaan waspada.

                    Hari Pertama sebelum pengumuman.

       Di pagi hari, mereka terbangun dengan segar. Matahari sudah mulai memancarkan sinarnya, kulit mereka pun seperti dipanggang hangat oleh Sang Mentari. Di hari pertama ini mereka memulai menyusun beberapa rencana.

          "Pagi semua." Ucap Alex yang sedang mengusap matanya.

          "Oh, pagi Lex." Ucap Joe yang sedang berdiri menghadap sinar matahari.

          "Kebiasaan kamu Lex, suka bangun telat." Kritik Victor. "Hehehe. Ya kan kebiasaan aku emang gitu." Ucap Alex yang berjalan mendekati Victor. "Jadi untuk sekarang, apa rencana kita Lin?" Tanya Victor.

          "Pagi ini lebih baik kita mencari persediaan terlebih dahulu, dan coklat yang kita dapat kemarin, apa masih ada?" Ucap Linnea. "Masih ada kok, belum kami makan." Ucap Joe, Victor, dan ALex sambil memegang coklat mereka masing-masing. "Bagus, aku berpikir mungkin coklat itu memiliki petunjuk. Sekarang kita harus mencari makanan untuk kita makan pagi ini, disekitar taman ini ada semak-semak bery dan pohon apel juga, dan semoga saja ada sumber air disini." Simpul Linnea. "Dan bagaimana kalau kita membagi tugas, aku dan Joe akan mengambil buah, kau dan Alex akan mencari air. Bagaimana?" Lanjut Victor.

       Mereka menyetujui nya, dan mereka segera melakukan tugas mereka masing-masing. "Hmm bagus tuh, ayo kita bergegas Lex!" Ucap Linnea yang mulai berjalan. 

       Saat itu, Victor dan Joe sedang fokus mencari makanan. Joe mencari buah bery, dan Victor memanjat pohon apel yang tak begitu tinggi. "Victor sini-sini." Panggil Joe sambil melambaikan tangannya.

          "Ada apa Joe?" Tanya Victor yang berjalan dengan membawa beberapa buah apel.

          "Lihat, aku menemukan bery pelangi." Ucap Joe senang.

          "Emang ada apa dengan bery itu?" Tanya Victor bingung.

          "Yang aku tau, buah bery ini tuh hanya ada di cerita. Ternyata disini ada, dan dicerita yang ku baca, buah beri ini tidak akan busuk dan bisa dipakai untuk makanan maupun obat." Ucap Joe.

          "Wah bagus tuh Joe. Eh Joe, kan kamu suka tau mana yang boleh dimakan dan mana yang enggak. Aku liat di tangan mu ada bery ungu, apa itu bisa dimakan?" Tanya Victor

          "Karena bery ungu ini warnanya tidak terlalu cerah atau mencolok, jadi sepertinya ini bisa dimakan." Simpul Joe.

          "Bagus tuh, aku juga udah dapet beberapa apel. Kita tinggal nunggu Linnea sama Alex untuk mengambil minum untuk kita." Lanjut Victor. 

       Linnea dan Alex sedang fokus untuk mencari air disekitar taman dan diluar taman. Saat Linnea sedang fokus berjalan, dia akhirnya menemukan sumber air yang berada sedikit jauh dari taman

          "Hey Lex, aku menemukan air. Sebaiknya kita mencari wadah untuk menampung air ini." Ucap Linnea senang. "Lex, Lex, kamu dimana?" Teriak Linnea cemas sambil berjalan mencari Alex.

          "LIN, LIN, SINI!" Linnea mendengar sebuah suara dari hutan yang dekat dengan sumber air yang Linnea temukan, dia berjalan cepat menuju sumber suara tersebut dan meyakini bahwa itu adalah suara Alex. "Alex, kamu jangan berjalan sembarangan, ini itu hutan loh Lex--." Protes Linnea sambil berjalan. "Lihat Lin, apa yang aku temukan." Ucap Alex.

          "Ada apa sih Lex?" Linnea bingung. "Aku menemukan surat yang ada di dalam botol, di tempat kita jarang banget, udah punah malahan." Ucap Alex girang. "Ahhh itu doang Lex? Udah lah, sekarang kita fokus nyari tempat untuk menampung air, aku udah nemu sumber airnya." Ucap Linnea sambil berjalan menjauhi Alex. "Wah bagus tuh Lin. Eh, aku ditinggalin nih? Tungguin dong Linnea!" Ucap Alex sambil berlari mendekati Linnea.

       Akhirnya Linnea dan Alex pun menemukan tempat untuk menampung air dari sumber yang Linnea temukan, lalu mereka segera membawa air itu kepada Joe dan Victor.

          "Hey Joe, Hey Victor. Lihat apa yang kutemukan saat aku sedang mencari sumber air dengan Linnea." Ucap Alex sambil berlari mendekati Joe dan Victor yang sedang duduk dan mengobrol di gubuk taman. "Eh Lex, awas hati-hatt--.." Belum selesai Victor memperingati Alex, Alex terpeleset dan menjatuhkan benda yang ia pegang karena rumput taman yang sedikit licin. 

          "Pfffttt, dasar kamu Lex, cerobohnya gak mau kalah sama rasa senang kamu." Ucap Joe sambil menahan tawa. "Lalu, ini apa Lex?" Tanya Victor yang memegang benda yang dijatuhkan Alex.

          "Kata Alex sih itu surat yang dikirim lewat botol. Tapi nanti kita buka setelah makan saja." Ucap Linnea lalu duduk bersama Joe dan Victor dan menyimpan air. "Hmmm oke lah. Lex cepet sini, nanti kamu gak kebagian makanan loh kalau telat." Pancing Victor. "Ehhhh, jangan di habisin dong Vic." Ucap Alex memelas sambil berjalan mendekati mereka bertiga.

       Setelah beberapa menit mereka sarapan, akhirnya mereka memutuskan untuk membuka botol itu. "Kok botolnya hitam gini sih? Dan kenapa kertasnya putih dan cerah banget?" Tanya Alex penasaran.

          "Ya kita gak tau lah Lex, kan kamu yang menemukan botol itu." Jawab Joe.

          "Iya ya, kenapa bisa gitu ya botol nya? Vic, coba kau coba!" Suruh Linnea. Victor pun membuka botol yang terlihat botol yang sangat kuno itu dengan sekuat tenaga, dan ternyata benar apa yang dikatakan Alex. Isi dari botol itu ada sebuah kertas yang berisi

          "Selamat datang di ruangan ku, kalian adalah orang spesial yang bisa datang ke ruangan ku. Maaf jika sambutan ku yang sebelumnya terlalu kasar dan membuat kalian berpikir keras, maaf atas kesalahanku. Tapi untuk selanjutnya, aku akan menyambut kalian dengan hal yang menarik dan tak terduga. Jadi aku katakan sekali lagi, selamat datang di ruangan ku dan selamat menikmati semua hal yang ada disini. Oh iya satu hal lagi, jika kalian membenci ruangan ku dan ingin keluar dari sini. Satu satunya cara agar kalian bisa keluar dari sini adalah kalian harus terus maju menikmati semua hal yang ada disini, diruanganku. Selanjutnya aku akan memperkenalkan teman teman ku, jadi tunggulan kejutannya."

                                                                              " 'B . . .' "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between of ApartmentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang