Aurora Project

#9 Penentuan

Sudah dua minggu mereka berdua belas menjalani aktivitasnya sebagai pelajar / mahasiswa sekaligus idol. Dan besok adalah hari penentuan dimana mereka akan dievaluasi dan menentukan posisi Kapten dan center mereka.

Sementara itu di kampus tempat Rendra dan Raka kuliah...

"Gimana kak hasil fotonya?"

"Lihat ini" Darma menunjukkan hasil foto nya ke Rendra

"Oke, sudah lumayan kak"

"Kalo gitu, giliran Raka"

"Gue sudah siap kak" jawab Raka

Setelah pemotretan, mereka berdua pergi menuju Agensi naik Bus Transit. Saat masuk Bus, kebetulan mereka satu Bus dengan Yogi.

"Ren - Ren! Raka!" sambil melambaikan tangan.

Saat perjalanan...

"Ren, lu sudah upload foto ke tg*?" tanya Yogi

"Sudah dong. Btw, gaya lu boleh juga Gi!"

"Yang bener Ren? Padahal gue gak tau apa-apa tentang modeling"

"Gapapa Bro, nanti lama-kelamaan lu bakal terbiasa kok. Kita kan idol. Apa aja harus bisa dong" ujar Raka.

"Okelah kalau begitu"

"By the way, besok evaluasi yaa" Lanjut Yogi.

"Iya".

"Hmm" Seketika Raka terlihat tegang

"Bagaimana pun hasilnya, gue siap menerima keputusan yang diberikan. Meskipun itu gak sesuai yang gue inginkan" kata Rendra.

Raka pun menatap Rendra setelah dia mengatakan itu. "Rendra"

***

Malam hari sebelum tidur. Raka berbicara kepada Rendra

"Ren, lu... gak apa-apa?"

"Lho, kok lu nanya gw kyk gitu?" Tanya balik Rendra 

"Hmm... Besok kan pengumuman. Emangnya lu gak gugup?"

"Yah... Gue sedikit gugup sih karena masalahnya pada penilaian. Gue ngerasa masih memiliki kekurangan. Walau gimana pun, penilaian besok adalah hasil mutlak dan gak dapat diganggu gugat".

"Hmm... Ren, gue mau jujur sama lu"

Lanjut Raka "Sebenernya... Gue sangat ingin jadi center. Sesehat apapun caranya gw ingin meraih posisi itu walaupun saingan gue adalah teman gue sendiri".

"Raka..."

"Gue akui, lu cukup kuat. Bahkan gue ajj hampir kuwalahan".

"Tapi gue yakin, gue pasti bisa jadi center!" ujar Raka dengan Lantang.

Rendra pun berkata dengan tertawa sedikit "hehe... Lu yang ngasih gue motivasi, lu sendiri yang bimbang. Gue akui lu keren juga Raka. Tapi, gue pasti gak akan kalah dari elu".

"Sudah kuduga lu bakal ngomong kayak gitu. Yah namanya persaingan, kalah menang itu sudah biasa. Apapun hasilnya nanti, persainganlah yang dapat menyatukan perasaan kita".

"Bener Ka. Sekarang ayo, waktunya tidur".

Rizka pun teriak dari depan pintu "Oi! Kalian berdua! Cepetan masuk kamar! Nanti gue kunci dari dalam nih!!"

"Iyaiya!!"

***

Keesokan harinya, tibalah hari penentuan dari hasil latihan mereka selama ini.

"Baiklah! Hari ini Aku akan mengumumkan peringkat member berdasarkan hasil penilaian selama latihan".

"Sebelum itu, Aku akan memberitahu tentang posisi golden members. Golden members adalah posisi para member yang berada di posisi teratas, menjadi top member, dan mendapatkan banyak perhatian dari fans nantinya. Sistem ini banyak dipakai oleh grup idola lain".

"Di grup ini pula kita memakai sistem tersebut. Istilah yang akan kita pakai dalam Golden Members ini adalah 'Borealis', sedangkan istilah bagi member terbawahnya yaitu 'Australis'. Aku sudah mengelompokkan 7 member yang akan menjadi Borealis7, dan sisanya dikelompokkan dalam Australis5". 

"Oke langsung saja aku umumkan. Pertama, Aku akan mengumumkan peringkat 12 hingga 8 yang termasuk ke dalam Australis5. Mereka adalah Iqbal, Reza, Anggara, Yogi, dan Adam. Namun jangan berkecil hati, aku hargai persaingan kalian dengan nilai yang mendekati satu sama lain".

"Gulp", gugup Raka

"Lalu aku umumkan peringkat 7 hingga 4 yang akan menjadi Golden Member Borealis7, yaitu Rizka, Ridho, Raditya dan Adirata".

Adam dan Anggara pun memeluk Radit dan mengucapkan selamat. "Selamat yaa Radit!".

Lanjut Fery, "Belum sampai disini! Masih ada tiga member yang termasuk Borealis7 yang belum diumumkan. Mereka yang mendapatkan peringkat pertamalah yang akan menjadi Center".

Seketika suasana pun semakin tegang. Terlihat Restu, Raka dan Rendra sudah mulai gemetar.

"Restu! Sejauh ini aku telah melihat keseharianmu. Dengan tegas kamu menerapkan kedisiplinan kepada para member, menjaga member-member di bawah umur, memberi dukungan kepada mereka yang menyerah dengan kehidupannya. Kamu memiliki hati yang tulus, sikap disiplin, dan berjiwa kepemimpinan. Maka dari itu, Selamat! Kamu mendapatkan peringkat ketiga, sekaligus mengemban tugasmu sebagai Kapten Resmi Aurora Project!"

"Woah!" Restu kaget.

"WAAAAHHH!!! Selamat yaa Kapten Restu!!"

"Oke Res. Bagaimana? Apakah kamu sanggup memimpin grup?"

Restu berpikir untuk sesaat. Lalu dengan tegas ia mengatakan "Dengan penuh tanggung jawab, Aku siap menjadi Kapten, dan memimpin Aurora Project untuk kedepannya!"

"Kalo gitu mohon kerjasamanya yaa Res".

Lanjut Fery "Kalo gitu langsung saja. Raka, Rendra. Berdasarkan nilai, persaingan kalian benar-benar sengit. Ini membuktikan kalau kalian layak berada di posisi center. Namun, aku hanya memilih satu yang bisa merdiri di tengah-tengah kalian berdua belas. Dia yang memiliki pesona, kemampuan, visual, dan aura yang luar biasa daripada yang lainnya".

Mereka berdua pun semakin tegang.

"Peringkat pertama, dengan nilai 79.99. Dan peringkat kedua dengan nilai 79.98, adalah..."

.

.

.

"Rendra dan Raka"

Suasanya terdiam sejenak. Lalu semuanya bersorak kepada Rendra.

"YYEEEEAAAHHH!! SELAMAT REN!!!"

"SIIP!! YUK REN, BISA YUK!!"

"SELAMAT KAK RENDRA!!"

Dengan lapang dada, Raka menarik tangan Rendra dan bersalaman "Selamat yaa Ren! Gue tau lu pasti bisa!"

Tangis haru Rendra pun pecah. "Hiks... Terima kasih, Raka! Terima kasih semuanya!!"

***

"Entah kenapa gue merasa senang menjadi center. Tapi gue yakin, ini adalah awal mula untuk menghadapi rintangan yang sesungguhnya, cobaan yang harus dihadapi sang center untuk menjadi lebih baik! Akan kubawa Aurora Project menuju harapan bersama!"