#8 Di Langit yang Sama

14 1 0
                                    

Kemarin...

"Lusa nanti kalian semua akan tinggal di apartemen kecil yang sudah kami sediakan. Ini alamatnya" Fery membagikan alamatnya satu per satu ke tiap member.

*

*

*

"Sudah saatnya. Hari ini dan seterusnya gue akan tinggal bersama teman-teman satu grup. Mungkin ini akan menyenangkan"

"Tapi, suatu saat gue kangen dengan kak Nadia yang selalu ngurusin gue saat kami tinggal di kota. Gue bakal kangen saat gue dibangunin dengan cara yang barbar. hehehe..."

Sfx : "TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET TET ... " Nadia memutar lagu dengan kencang di kamar Rendra untuk membangunkannya.

"ASTAGHFIRULLAH!! PAGI - PAGI SUDAH MAIN TINGTONG AJA!!" teriak Rendra

"BANGUN WOII!! NTAR LU TELAT KE ASRAMA!!"

"IYAIYAA...!!"

"Tuh Ren. Pakaian elu sudah gue packing ke dalam tas".

"Tunggu! Kakak masukin pakaian gue yg ada di lemari itu yaa?"

"Iya. Sama celana-celana dalam lu yang sexy dan minimalis itu. Wkwkwkwk"

Wajah Rendra pun memerah, "KAKAAAK!! Sudah gue bilangin biar gue aja yang nyiapin nya! Kalo gini gue jadi malu...!!"

"Emangnya knapa lu harus malu? Dulu kan elu model gravure. Nih, gue masih nyimpen banyak foto-foto gravure lo. Liat nih, elu sexy banget Ren" Nadia menunjukkan foto-foto Rendra yang ada di HP nya.

Wajah Rendra pun semakin memerah "AAARRGGHH...!!"

"Punya kakak gini-gini amat insting Fujoshi-nya"

***

Sesampainya di Asrama, Nadia gak lupa berpesan ke Rendra

"Ren, jaga kesehatan yaa"

"Iya Kak"

"Dan satu lagi. Apartemen ini kan hampir dekat dengan Rumah Bang Chandra. Jadi kalo ada waktu, mampir aja yaa ke sana. Jangan lupa titip salam ke Abang"

"Oke Kak!"

"Dada Ren"

"Daah"

Rendra menuju ke teras Apartemen.

"Assalamu'alaikum"

Jawab seisi asrama "Wa'alaikum salam"

"Lu baru datang Ren?" tanya Adirata

"Iya. Sorry yaa, gue telat"

"Gapapa, Kak Fery, Yogi sama Ridho juga belum datang" ujar Raka

"Gitu yaa..."

Tak lama kemudian, Ridho, Yogi dan Fery berlari tiba di Asrama.

"Huh... Huh... Huh..." mengatur nafas.

"Maaf semuanya, kami terlambat karena macet tadi" ujar Fery

"Gapapa Pak, barusan Rendra juga telat" Jawab Adirata

"Coyy!!" sanggah Rendra

"Huh... Coba aja kita numpang sama Kak Fery tadi kalo dia bawa motor" kata Yogi

Ujar Ridho "Elu pekok yaa!? Naik angkot kesini aja bisa macet, apalagi naik kendaraan pribadi"

"Sudah-sudah, gak usah ribut! Ayo, kita langsung masuk aja ke dalam sambil istirahat". Fery membuka kunci Apartemen tersebut.

"Ayo masuk. Kita duduk dulu yaa sambil istirahat"

5 menit kemudian, mereka membagi kamar berdasarkan data nama yang telah dikelompokan.

"Rendra, Raka, dan Rizka akan menempati kamar ini" Sebut Fery

Mereka bertiga pun masuk ke kamar yang telah ditentukan.

"Gak nyangka banget kita jadi satu kamar" Ujar Rizka sambil merapikan pakaian

"Riz, gue pake rak bagian tengah ajj yaa"

"Siap kak Ren".

"Lu pasti menjinjit kalo ambil pakaian di rak atas" Sindir Raka

"Bacot lu Ka!"

5 menit kemudian.

"Huh... Akhirnya selesai juga"

"Ka, Riz, gue mau beli minuman dingin dulu yaa. Mau nitip gak?"

"Gw mau ikut Ren!"

"Yaudah hayukk. Lu mau nitip gak Riz?"

"Aku nitip lemon water ajj kak"

"Oke. Kuy lah, Raka"

Sepanjang perjalanan pulang....

"Ka, kita kan sekarang mulai hidup bersama-sama dalam satu apartemen nih. Lu merasa kangen gak sama orang tua lu?"

"Kalo kangen sih banget. Tapi gue sudah terbiasa dengan kerinduan ini, soalnya sejak SMK gue sudah mulai hidup mandiri di kosan sampe sekarang. Lagi pula pemilik kosan itu Ayah gue".

"Keluarga gue juga pada berpencar. Ibu ada di Indramayu mengurus rumah tangga, Ayah sama Abang di Jakarta Utara sedang bertugas di pelabuhan. Sementara gue ditugaskan menjadi jurangan kos".

"Karena kita sekarang tinggal satu atap, kita bisa membentuk sebuah keluarga bersama, dengan Kak Restu sebagai Ayah kita. Hahahaaa...", Lanjut Raka.

"Njirr... Tapi lu bener Ka. Baru satu minggu kita latihan bersama dan gue sudah merasakan kehangatan dari dukungan semuanya yang bekerja keras, seperti keluarga" ujar Rendra.

Rangkul Rendra, "Semangat yaa Ren!"

Malam hari telah tiba. Terlihat mereka berdua belas sedang menunggu makan malam di ruang makan.

Dalam hati Rendra "Jadi begini rasanya tinggal di langit yang sama. Kak Restu yang mengatur posisi duduk, Yogi yang menyiapkan makanan, Adirata yang selalu menghibur kami selagi menunggu makanan, ada Raka yang selalu di samping ku, serta yang lainnya. Malam ini gue sudah merasakan kehangatan dari keluarga ini, Keluarga Aurora".

Aurora ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang