II-III

800 84 5
                                    

'aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi sayang, aku sangat mencintaimu'

'aku juga mencintaimu Namjoon, aku sangat merindukanmu'

'bagaimana anak kita sayang? Aku ingin melihatnya'

.
.
.
.
.
.

Ia membuka matanya. Sial.

Rupanya lagi lagi Namjoon bermimpi bertemu dengan hyurin. Ini mimpi yg terus menerus terulang.

Apa ini pertanda dari Tuhan bahwa ia akan segera bertemu dengan istrinya?

Entahlah, ia pun berharap seperti itu.

Namjoon memilih untuk segera bangkit dan melihat keluar dari jendela kamarnya.

Salju masih turun dihari keduanya di Busan.

Ia memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan keluar sambil melihat-lihat pemandangan sekeliling rumahnya.

Setelah memakai baju hangat dan sepatu ia pun keluar, tak lupa sarung tangan agar ia tidak kedinginan.

"Woah udaranya benar-benar berbeda dengan kota. Disini sangat menenangkan" ucapnya

Cukup lama juga ia menyusuri tempat itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke villa nya setelah sempat mampir ke pasar kecil di desa itu untuk memenuhi stok di kulkasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama juga ia menyusuri tempat itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke villa nya setelah sempat mampir ke pasar kecil di desa itu untuk memenuhi stok di kulkasnya.

"Oo! Apakah kau paman joonie?" Celetuk seorang tiba-tiba dari belakang Namjoon

Namjoon pun memutar badannya dan didapatinya gadis kecil cantik yg kemarin bertemu dengannya juga.

"Annyeong, Hyuna apa kau akan berangkat sekolah?" Tanya namjoon yg melihat gadis kecil itu menggendong tas dibaginya

Hyuna mengangguk.

"Coba saja paman joonie ayahku, pasti aku akan mengajakmu ke sekolah ku dan memperkenalkanmu pada anak-anak nakal itu" ucapnya sambil menunduk

Namjoon yg tak mengerti apa yg dimaksud Hyuna mencoba bertanya dan berjongkok mensejajarkan dirinya dengan anak kecil itu

"Apa yg terjadi memangnya?"

Hyuna pun menjelaskan semua dengan sejujurnya.

Anak manis yg malang, pikirnya.

"Ohh jadi karena itu kau tampak murung hari ini" ucap namjoon

Hyuna lagi-lagi mengangguk

"Eemmm bagaimana jika paman membantumu, kau bisa membawa paman kesekolah mu dan biar paman berpura-pura jadi Appa mu" bisik Namjoon ditelinga Hyuna

Anak yg tadi murung itu tiba-tiba mendadak membesarkan bola matanya dan menjadi sumringah.

"Jinjja-yo? Memangnya paman joonie mau?" Tanya anak itu bersemangat

Secret 2 (special chapter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang