-first time

28 3 8
                                    

Prang....
Prang....
Prang....

"Hentikan kumohon" isak nya sendu hampir menyerah.

Bau keringat dan darah melebur dalam satu waktu pada tubuh gadis itu.tak henti henti nya ia berdoa agar bebas dalam situasi ini. Pukulan,lemparan benda benda padanya yang kerap dilakukan oleh sang ibu.

"Bodoh!! Tidak ada gunanya aku membawa bocah pembawa sial seperti mu !!" Geram wanita tersebut sambil melempar kembali vas kaca di samping narkas.menekankan agar si gadis terluka.

"Maafkan aku nyonya aku tidak tau apa apa. Tuan muda tiba tiba datang ke ruanganku" walau tak ada yang dapat dirubahnya walau ia memberikan penjelasan pun.

putus asa. Begitulah cara menggambarkan perasaan gadis tersebut.
Sudah yatim piatu,di adopsi , juga kerap kali terkena imbas oleh kesalahan yang dibuat orang lain. Lengkap sudah penderitaannya.kasian dan menyedihkan.

"Omong kosong mana munkin suami ku mau menemui mu. Berbicara denganmu juga tidak sudi.jangan membual tentang suami ku. Ia tidak akan mau  sampah buanggan seperti mu ini !!" Ucapnya membawa balok kayu dari samping almari kamar.memukul kepala si gadis itu kembali dengan kejinya.

Ia jelas tau suami bodohnya itu yang merayu gadis ini. Namun ntahlah bertengkar dengan suaminya tidak akan menghasilkan apapun. Berbedaa dengan menyiksa gadis ini.
Ia akan merasakan kepuasan seutuhnya. Bukannya tujuan wanita itu mengadopsinya dari pamti adalah untuk itu?

seakan belum puas menyiksa nya wanita itu pergi kesebuah laci besar tempat menyimpan alat pemuas nafsunya. Alat yang digunakan kusir untuk memecut kuda agar berjalan dengan cepat.dapat. dia tersenyum remeh. Seperti telah mendapatkam sebuah bongkahan crystal.

Namun ketika hendak menghampiri gadis tersebut si gadis tengah berlari terbirit birit mencari pintu keluar.

"Shirt!! Kembali kau jalang !! Berani berani nya kau !! " ucap si wanita sambil berlari mengejar si gadis .

Terus berlari tak peduli jika pada serpihan vas yang telah remuk di lantai menusuk telapak kaki indahnya. Ia tak tahan. Ia hanya inggin bebas.

Satu langkah lagi
Dua langkah hampir...
Tiga...

Grep?

" bodoh mau kemana kau " senang sekali si wanita tersebut.

Ketakutan menguasai dirinya. Jantung nya berdetak berkali kali lipat. Celaka. Ini jauh lebih bahaya daripada yang wanita ini lakukan tempo hari. Tapi harapan ia ingin terbebas menguasainya. Ia menyingkirkan ketakutannya. Mulai melawan ibunya yang bertubuh jauh lebih besar darinya. Ibunya menyjepit kedua tangannya hingga si gadis tak punya akses keluar melewati manapun. Ia melihat ke arah kakinya yang terbebas. Dengan yankin ia mengayunkan kakinya menuju ke perut si ibu. Dengan keras ia menendang dan berhasil. Si ibu memekik akibat tendangan gadis itu. Tangan yang awal melilit tubuh si gadis berpindah memegangi perut nya yang keram.

Dengan sedikit keberanian tersisa ia mendorong ibu tirinya sekuat tenaga,kemudian berlari secepat munkin menuju pintu keluar. dan berhasil ia membuka pintu dan kabur dari mansion itu.

Teriak sang ibu melengking dan dia hanya bisa berlari kemanapun asal tak tertangkap.

           ****

Senja mulai menampakan warna jingga arti dari sang surya akan segera menenggelamkan rupa indahnya.

Disinilah ia sekarang berjalan diantara orang yang berlalu lalang menatapnya iba namun tak seorangpun mau bercakap hanya menanyakan kondisi gadis itu. Tak seorangpun. Hanya pandanggan aneh yang ia dapatkan.

Agaknya selama 10 taun ia hidup tak pernah sekalipun tuhan memberi dia kebahagiaan.
Terkadang dia berpikir

'Bagaimana ya rasanya asi?
' bagaimana ya rasanya dipeluk?'
' bagaimana rasanya mempunyai seseorang yang tulus?'

The Beginning Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang