KRIIINGGG.. KRINGGG...
Bel berbunyi dua kali menandakan waktunya pulang, Azel sudah melupakan kejadian tadi di kantin. Bersikap bodo amat membuatnya agak tenang dari jam – jam sebelumnya. Freya dan Keshya juga tidak memperdulikan masalah tadi, mereka juga tipe orang yang tidak mau tau jika Azel tidak memberitahunya terlebih dahulu.
"Gue ekstra dulu ya, jangan kangen lo berdua sama gue kalo lagi di Cafe" Goda Azel sambil merapikan semua buku – bukunya ke dalam tas.
"Diiihh, najiss" Ucap Freya meledeknya, reflek tangan Azel mengetuk jidat Freya.
"Yauda Bye, ketemu besok yaa hahaahha, Keshhh jangan lupa jagain mata Freya biar ga ngeliatin mas Baristanya terus HAHAAHAH"
Azel mulai jalan ke tempat ekstra kulikulernya, tanpa ada perasaan yang aneh. Memang dulu awal – awal saat akan masuk ke ruang ekstra Ballerinanya Azel sedikit takut karena selalu ada yang menyambutnya di depan pintu. Tapi lama kelamaan dia sudah biasa dengan sosok itu. Azel menebak sosok itu adalah murid Ballerina dulu yang kecelakaan saat akan kompetisi. Dilihat dari baju yang dikenakannya yang menggunakan baju khas Ballerina dengan warna pink membuatnya masih sangat cantik meskipun dia sudah bukan makhluk seperti Azel lagi.
Azel mulai mengganti bajunya khusus untuk latihan, dengan rambut yang di cepol ke atas membuat kecantikannya terlihat jelas. U I U AA DING DONG BALA BALA ringtone hpnya berbunyi terlihat jelas siapa yang menelponnya.
"Halo Assalammualaikum yah, ada apa? Ini Azel lagi mau ekstra nih"
"Waalaikumsalam, anak kesayangan ayah lagi ngapain"
"Gak ada pengulangan, ada apa si yah?"
"HAHAHAH iya iya, gini ayah bakal ada kerja di luar kota selama seminggu. Karena emang dadakan banget. Ntar kamu sama bi Iyem ya di rumah, sama pak Andar juga. Kamu jangan rewel jadi anak, bangun pagi! Ayah itu udah capek bangunin kamu tiap pagi"
"Iya iya, hati – hati yah. Cepet balik, di luar kota gausa genit – genit buat mau cari bunda baru"
"Gapapa dong ntar balik – balik bawa bunda yang cantiikk, montooq ya kan"
"Apaan si yah gak lucu"
Seperti biasa ayah Azel adalah orang yang humoris, menjaili Azel adalah hobbynya.
"Em Zel, kamu gapapa? Apa ada yang ganggu kamu di sekolah? Kalo kamu gak kuat sama kelebihan kamu itu, ditutup aja ya nak"
"Yah, Azel kan udah lama banget punya kelebihan ini, ayah gak usah khawatir. Yauda ini udah mau dimulai nih ekstranya. Azel tutup dulu ya yah. Byeeee"
"Bye anak ayah"
Pak Tay sedikit khawatir dengan keadaan anaknya itu, sebab dulu Azel pernah saat SMP dia diganggu sampai – sampai membuatnya sakit seminggu lamanya.
Ekstra dimulai dengan terasa cepat sampai – sampai waktu sudah menunjukkan di angka 50/2 = 100/x (Hiyaa yang baca harus ngitung dulu. Semangat ya wkwk). Teman – teman Azel sudah mulai melangkah menjauhi area ekstra. Azel masih sibuk dengan merapikan barang – barang bawaannya.
Aroma itu datang lagi dengan sopannya, masuk ke celah hidung Azel dan ya, Azel mengingat kejadian kantin tadi siang. Dia berpikir keras, siapa dia? Mau apa dia mengganggu Azel selama ini? Karena sudah tidak tahan Azel langsung melangkah keluar, bukannya ke arah tempat parkir, dia malah ke arah Lapangan basket indoor itu. Menurutnya menemukan jawaban yang sesungguhnya sangat penting kali ini. Baru kali ini Azel dipermainkan oleh seorang hantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
• TANPA TITIK •
Teen FictionAzel, seorang gadis ceria yang tiba - tiba mengalami sebuah tragedi yang membuatnya memiliki sebuah kelebihan yang luar biasa. Kelebihan ini membuatnya bertemu dengan laki -laki tampan namun berbeda. Dia adalah Narendra. Apakah mereka dapat bersatu...