Keinginan

8 1 0
                                    


NARENDRA POV

Petang ini aku tahu dia akan datang untuk membantuku, setalah bertahun – tahun aku baru menemukan seseorang yang cocok denganku. Beberapa orang telah aku minta untuk membantuku namun apa? Mereka membutuhkan imbalan yang sangat buruk.

Awal dia datang di sekolah ini, aku bisa merasakannya. Kecocokan antara kita, saat pertama helai – helai rambutnya menyapa oksigen di Sekolah ini, yaa aku sangat mengingatnya.

"Pak, tolong bukain gerbangnya pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak, tolong bukain gerbangnya pak. YaAllah cuma telat 2 menit doang pak, masa udah ditutup aja. Nih pak liat Bubu saya sampek haus gini kasian" Rengeknya kepada pak satpam, padahal ini hari pertamanya MPLS.

"Gak bisa, saya panggilin anak OSIS nya dulu biar kamu dihukum. Nih AQ*A buat minum Bubunya, kasian keringetan" Ejek pak satpam sembil mulai meninggalkannya

"Nih orang lebih ga waras ternyata dari pada Gue" Dia mulai tampak kesal sambil menunggu pak satpam.

"hahaha gadis yang sangat aneh. Aku harap dia bisa sangat membantuku" Ucapku dalam hati

Entah apa yang membuatku yakin tentangnya, bertahun – tahun mencari seseorang yang pas untukku sangat susah. Dua tahun setelah kematianku (1992) aku bertemu seorang gadis yang kukira akan bisa membantu menemukan semua jawaban. Tapi saat di tengah perjalanan menemukan siapa pembunuhku dia malah menanyakan sebuah pertanyaan yang tidak pernah kuduga sebelumnya.

"Oh iya, apa imbalan yang akan aku dapat nantinya?" Gadis itu menginginkan imbalan, dia tidak ikhlas untuk membantu seseorang yang lemah sepertiku. Seketika aku menghilang dari hadapan dan pikirannya. Aku menyingkirkan semua tentangku darinya, agar dia merasa tidak pernah membantu seorang sepertiku.

Tidak lama aku menemukan seseorang yang mempunyai bakat melihatku, namun lagi lagi.

"Sebagai gantinya apa kau bisa membuatku mendapatkan nilai yang bagus? Dengan cara mencuri kunci jawaban soal – soal ujian?"

"Heii, apa kau bisa membuat laki – laki itu jatuh cinta padaku?"

Yaa, semua membuatku sangat frustasi. Apa mereka kira aku tempat pesugihan?

AZEL POV

Aku mulai meneteskan air mataku, yaa sepertinya baru kali ini aku memperlihatkan mutiara – mutiara bening ini kepada seorang hantu. Ya Hantu! Dengan secepat mungkin aku menyingkirkan air mata ini.

"Hei, ada apa? Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya sosok ini

"A..Aduh mata gue pedes banget, kayaknya belek gue mulai dateng. Dah besok aja, gue mau tidur" Jawabku dengan penuh kebohongan, semoga saja hantu tampan ini tidak mencurigaiku. Kan dia agak oon.

"Heh, ngapain masih di sini? Mau nungguin gue tidur? Gila kali ya lo, bukan makhram. Pulang sana lo, dicariin mak lo baru tau" Aku mulai memasukkan semua bagian tubuhku ke dalam benda lebar nan tebal yang berwarna kuning ini.

AUTHOR POV

KRINGGGGGGGGGGGGGGGGG...........

Mata indah Azel mulai terbuka dengan perlahan, tangan mungilnya mulai menggosok gosok kedua matanya. Tepat jam 4 pagi Azel bangun, dengan cepat dia menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Tidak lama setelah sholat ada rasa dalam dirinya untuk mencari tahu lagi tentang hantu tampan itu.

"Apa nanti gue ke lapangan itu lagi ya? Mungkin masih ada beberapa bukti yang bisa gue dapetin di sana" Mulutnya mulai bergerak dengan mengatakan itu semua. Azel merasa bahwa dia di beri sebuah kelemahan menurutnya namun dari sosok lain, kelemahan ini adalah berkah untuk hantu itu.

"Bi Iyemmm, udah mateng masakannya?" Tepat pukul 06.00 Azel sudah duduk di ruang makan, hari ini dia ingin sarapan pagi agar tidak bawa bekal ke sekolah. Karena istirahat kali ini akan dia habiskan di lapangan indoor lama.

"Tumben non, ini udah siap kok. Bi Iyem masak makanan kesukaan non nih" Bi Iyem menuju meja makan serambi memberikan lauk yang sangat disukai Azel

 Bi Iyem masak makanan kesukaan non nih" Bi Iyem menuju meja makan serambi memberikan lauk yang sangat disukai Azel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azel sangat menyukai makanan yang enak dipandang ini, ya nasi goreng kimchi. Ditambah telor ceplok harta karun yang terbaik menurutnya.

"Ayo bi, makan dulu sini bareng. Mana pak Andar? Sekalian suruh makan disini"

"Bapak lagi keluar non, katanya sih mau service mobil dulu"

"Pagi – pagi gini? Kok tumben?"

"Iyaaa soalnya kalo kesiangan takut macet terus antriannya juga panjang non"

"Oh gituu yaudah ayo bi makan dulu"

Seperti biasanya Azel adalah gadis yang tidak memandang bulu, dia menyamaratakan semua kasta dihadapannya, sekalipun dia adalah seorang asisten rumah tangga, Azel selalu memberinya seperti keluarga sendiri. 




Haloo gais, gimana ceritanya? tambah pengen tau kelanjutannya kan? yuk dukung aku terus ya dengan like wattpad ini. Terimakasiiiihh..

• TANPA TITIK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang