00.00

2 3 13
                                    

Tuan, saya tak pernah berjanji sebelumnya. Begitu pula denganmu, yang tak berjanji untuk menetap atau bahkan tuk kembali.

Tuan, biarlah pertemuan-pertemuan kita yang tak pernah disengaja menjadi kenang. Tanpa berniat untuk saya kesampingkan menjadi sampah barang setitik pun.

Tuan, andai saja kau tahu. Alasan saya yang begitu menyukai nabastala di malam hari. Termasuk dari senyummu yang ramah, yang sempat saya abaikan sesekali.

***

"Tidurlah, jangan terlalu malam dalam mengistirahatkan diri. Karena ragamu pun sama lelahnya seperti atmamu."

"Sebentar, tuan. Setidaknya saya akan tertidur nyenyak kala rindu ini telah memudar, bukan malah menetap terbawa lelap."

"Kau ini terus saja keras kepala. Masih seperti gadis yang saya kenal sejak dulu,"

"Dan bukannya lebih baik seperti itu? Agar kau terus mengingat, bukan melupa."

Deretan tentang TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang