5. Hodie 3

217 22 7
                                    

Jaemi: "Jadi gmna nih bang?" Tanyanya pada Tiway setelah melihat wajah Kun yang tertekuk masam.

Buset. Si Kun mukanya kayak preman yang mau malakin orang aja.

Tiway menghela napas. Untung aja jagoan yang satu ini sabar. Setiap hari selalu ada saja masalah di kos-kosan tercinta ini.

Tiway: "Gini, gue tanya, daripada lama-lama, lo semua ada yang make Hodie si Kun kagak, kemaren?"

Chandra menjawab: "kagak. Orang gue kemaren pulkam."

Ten mengangkat bahu: "gue aja kagak tau bentukan Hodienya gimana."

Ejon bersuara: "Gue kemaren dikampus sampe malam."

Semua anak kos menggeleng, tanda tak tahu.

Muka Kun makin keruh. Kalo tadi kayak preman mau malak orang, kalo sekarang kayak preman mau mukulin orang.

Tiway menghela nafas lagi: "ngaku aja gapapa. Gak bakalan ada yang marah kok." Tiway mau masalahnya cepet-cepet selesai.

Chandra : "gak bakalan ada yang marah, gimana? Muka mas kun udah kayak kucing garong meong yang siap menerkam mangsa."

Ten: "pfft"

Wintra memperingati Ten yang berusaha menahan tawanya. Jungzian juga terlihat menutup mulutnya menahan tawa.

Rendra memukul mulut Chandra yang emang saringannya udah lama rusak.

Tiway menggeleng kepala: "Gimana Kun? Gak ada yang tau."

Kun mengerucutkan bibirnya. Bisa-bisanya ini hodie mahalnya yang dibeli di-Prancis luntur kayak gini.

Pintu salah satu kamar terbuka. Taro terlihat keluar dari sana sambil mengucek matanya.

Taro: "loh? Pada ngumpul. Kok gak bangunin taro?" Tanyanya sambil menguap.

Tiway: "eh, lo kemaren ada makai Hodie gak? Yang warna-nya biru."

Taro terlihat berfikir.

Taro: "kalau makai sih enggak. Tapi kemaren Taro ada nyuci hodie warna biru yang kemaren di eek-in sama kucing bu wati."

Tiway: "loh. Kamu nyucinya gimana?"

Taro: "Ya taro rendam, lah. Baunya busukk. Jadi taro rendam sekitarrr seharian. Kemungkinan sekarang dah kering deh. Soalnya kemaren udah Taro jemur. Mang kenapa?" Tanya taro dengan polosnya.

Taro:

Tiway terlihat melirik pada Kun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiway terlihat melirik pada Kun.

Kun merasa bahunya merosot hingga lantai.

Kun mau marah, tapi gimana ya, dia kesal tapi, Taro-nya juga gak salah sih.
Ya tapi, kesal aja gitu.

Kalo sama Taro, susah kalo mau marah.

Chandra be like:

Berusaha menahan tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berusaha menahan tawa.

Anak-anak kos saling pandang. Mereka tertawa dalam diam.
Dasar anak kosan laknat.



















_
Bonus pict

Jungzian lagi mode imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungzian lagi mode imut

Kos-kosan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang