Jeno: "Woi para setan, gue mau nanya boleh gak?" Jeno keluar sambil membawa panci.
Rendra: "Lah itu lo udah nanya"
Jeno: "Kapan?"
Rendra: "Barusan"
Jeno: "Lah tolol"
Rendra: "Elo yang tolol pekok"
Jeno:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno berdecak :"Gue mau nanya, serius"
Chenka: "Kenapa?" Chenka yang sedang main hp menyahut.
Jeno: "Cara masak air gimana sih?"
Hening melanda. Jaemi memutar bola mata malas. Rendra menghela nafas. Margandi menganga mendengar pertanyaan Jeno. Jiski tak peduli, sibuk main hp.
Chenka:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chenka be like: "Serius lo nanya begituan?"
Chandra berdecak sebelum menjawab, "Lo siapin air yang bakal direbus. Nah, habis tuh, cetek. Lu idupin kompor sampe apinya nyala. Dah tunggu aja 10 menit. Walaaa. Dah masak kan airnya, lu matiin kompornya. Dah hilang kan tuh apinya. Sekalian otak kau yang ilang bangsat."
Chandra emosi: "Gak guna banget hidup lo masak aer--"
Jiski menyahut: "BIAR MATENG"
Chandra: "BUKAN LAGI NGEPANTUN BEGO! Haduh, darah tinggi gue." Chandra memegang kepalanya.
Jeno: "Oh gitu yaudah. Gue minta air panas aja sama bu wati." Jeno mengambil gelas dan menaruh panci.
Chandra: "Trus buat apa gituloh, tadi pake acara nanya-nanya. Sini, ku bikin berserak jantung kau." Chandra mengejar Jeno yang tertawa ngakak sambil berlari.
Chandra:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak kost yang lain menghela nafas maklum.
_ Bonus pict
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
