HURT

515 73 2
                                    

Prequel

 






Mereka memanggilnya Choi Chanhee.

Pemuda ceria yang selalu tersenyum bahagia, seakan tak ada sebutir beban pun di pundaknya. Baginya, Hyunjae adalah segalanya. Pusat dunianya. Tak ada yang lebih berharga selain Hyunjae.

Chanhee sudah tak memiliki siapapun di dunia ini. Hanya Hyunjae yang ia miliki. Orang tuanya sudah meninggal sejak 8 tahun lalu.

Bisa di bilang... Chanhee sudah terlalu menggantungkan hidupnya pada pria itu. Pria yang ia cintai sejak ia di tingkat pertama SMA, hingga hari ini. Chanhee sangat mencintai pria itu, lebih dari hidupnya sendiri.

"Chanhee..." Pria tan itu menoleh sesaat setelah mendengar seorang pria memanggilnya.

"Oh... Kau! Ada apa?" Binar mata itu. Binar yang selalu ingin ia dapatkan saat bertatapan dengan Hyunjae.

"Kelasku akan di mulai sebentar lagi. Aku akan ke kelas duluan." Chanhee mengangguk kelewat semangat, ia bahkan terus saja melambaikan tangan kurusnya ke arah Hyunjae yang sudah berbelok di sudut sana.

Chanhee dan Hyunjae berada di tingkat yang sama karena Chanhee masuk sekolah lebih cepat dari anak seumurannya dulu. Mereka memang berada di fakultas yang berbeda, Hyunjae mengambil jurusan Ekonomi. Sedangkan Chanhee jurusan Matematika. Ini adalah tahun ke dua mereka kuliah.

"Ah...sebaiknya aku pergi ke kafe saja." Setelah itu Chanhee beranjak dari tempatnya, untuk berangkat ke kafe tempatnya bekerja.

  



"Ini menunya tuan." Chanhee menyodorkan sebuah buku menu pada seorang pelanggan. Pria itu membolak-balikkan buku menu dengan wajah dinginnya.

"Aku pesan ice Americano. Untuk makanannya...akan ku pesan nanti." Chanhee menganggukan kepalanya. Entah karena cuaca yang sedang hujan atau aura pria ini yang membuat Chanhee merinding.

"Namaku Sunwoo."

"Eoh?" Chanhee membulatkan bibirnya, bingung. Bagaimana tak bingung, jika si pria itu tiba-tiba memperkenalkan namanya pada Chanhee.

"A-aku Chanhee." Setelah itu Chanhee segera pergi dari sana.

'Aneh'

  




"Hyunjae hyung!" Hyunjae segera menghentikan langkahnya saat Chanhee yang berlari menghampirinya.

"Ada apa sayang?" Si pria pucat hanya mengerucutkan bibirnya saat mendengar sahutan dari sang sahabat.

"Ih! Aku bilang jangan pernah memanggilku seperti itu!" Hyunjae malah semakin menggencarkan godaannya pada Chanhee.

"Apa yang salah, sayang? Akh-" Chanhee segera menyubit perut seksi itu, hingga sang empunya meringis.

"Sakit Hee!"

"Kau 'kan sudah ku peringati! Tapi tidak juga mengerti!" Siapa yang tak malu jika dipanggil seperti itu di depan banyak orang? Apalagi hubungan mereka tak lebih dari sekedar sahabat.

"Sini kau!" Hyunjae segera mengapit leher Chanhee diantara lengan kekarnya.

"Aaaa...Ampun hyung!" Hyunjae tertawa sambil terus menjahili Chanhee. Namun ia tak sadar jika seseorang tengah berlari ke arah mereka.

Brukk

"Maaf! Aku minta ma-"

Astaga! Apakah yang Hyunjae lihat itu nyata? Bagaimana ada pria secantik itu? Hyunjae membantu pria itu dan melupakan Chanhee yang menatap mereka bingung.

🍃ANTASY 🍃 ㅣㅣSUNNEW ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang