"Aku akan menceritakan semuanya pada mu. Tapi aku mohon jangan pernah katakan hal ini pada orang lain apalagi Sunwoo." Karena sangat penasaran pun Chanhee hanya menganggukkan kepalanya, lagi pula dia sudah terjebak terlalu dalam dan tak ada jalan lagi untuk keluar dari masalah ini. Maka dari itu paling tidak dia harus tahu tentang Sunwoo yang begitu misterius.
"Kau tau kecelakaan yang menimpa Hyunjoon satu tahun lalu?" Chanhee kembali menganggukan kepalanya.
"Seharusnya saat itu kau lah yang tertabrak. Namun Sunwoo malah menentang takdir, dengan menggantikanmu dengan Hyunjoon sehingga mobil itu berbalik ke arahnya. "
"Jadi maksudmu, aku harusnya mati dari setahun yang lalu?" Tanya Chanhee dengan mata berkaca-kaca.
"Kau tidak mati. Kau hanya akan koma selama 2 tahun. Itulah yang membuat Sunwoo memilih untuk merubah keadaan."
"Tapi kenapa harus Hyunjoon?" Tak tahu kah mereka bagaimana tersiksanya Hyunjae setelah Hyunjoon menghilang waktu itu? Mengapa Sunwoo tak membiarkan Chanhee koma saja?
"Karena Hyunjoon yang merencanakan semuanya. Dia telah membayar si pengemudi untuk menabrakmu." Chanhee hampir saja menjatuhkan rahangnya. Ia tak habis pikir kenapa Hyunjoon melakukan itu padanya? Chanhee bahkan sudah sangat menderita melihat Hyunjae bersamanya, namun Hyunjoon sepertinya tak pernah puas menyiksanya sehingga ia ingin Chanhee mati.
"Dan sejak itu ayahku merasa sangat kecewa padanya. Karena sesaat setelah kejadian itu, dewan iblis dan malaikat datang ke rumah kami. Menuntut penjelasan dari Sunwoo.
Menentang takdir merupakan hal yang di larang di dunia kami. Meskipun kami memiliki kemampuan yang lebih dari manusia, kami tak boleh menggunakannya untuk merubah takdir yang sudah di tentukan oleh sang pencipta.
Dan setelah itu, ayah ku menghukum nya, walaupun dewan malaikat dan iblis memaafkan kesalahan Sunwoo."
"Apa hukumannya?"
"Ayah menyiapkan seorang algojo untuk menyiksa Sunwoo dengan 1000 kali cambukan. Untungnya kami memiliki ramuan yang dapat menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit. Tapi asal kau tahu saja, sakit akibat satu cambukkannya bahkan setara dengan tertabrak sebuah mobil di dunia manusia."
Chanhee meneguk liurnya susah payah. Pantas saja semalam Sunwoo begitu terlihat kesakitan. Jika perbandingan sakitnya seperti itu, mengapa Sunwoo nekat melakukan hal itu? Seharusnya ia membiarkan takdir Chanhee berjalan seperti yang seharusnya bukannya malah mengorbankan dirinya sendiri.
"Mengapa ia melakukan itu untukku?"
"Dia...menyukaimu. Itulah mengapa ia rela mengorbankan dirinya untukmu."
"Lalu sampai kapan ia akan dihukum seperti itu?"
"Entahlah... ayah tak pernah menyebutkan kapan pastinya hukuman itu berakhir." Eric menatap Chanhee yang sudah menundukkan kepalanya, terlihat sangat merasa bersalah sekali. Eric tau kakaknya memang sudah sangat gila. Bahkan hanya demi seorang manusia bodoh bernama Choi Chanhee ini. Tapi perlahan Eric tahu, kenapa kakaknya jatuh cinta pada manusia ini.
"Kau tahu...aku rasa tidak buruk juga jika memiliki kakak ipar seorang manusia." Chanhee mendongakkan kepalanya, "Kau sudah tau bagaimana pengorbanan kakakku untukmu selama ini. Aku harap, kau bisa memberikannya sedikit kebahagiaan dan juga cintamu untuknya." Lanjut nya dengan nada serius namun masih dengan mempertahankan senyum bodohnya.
Secara tak sadar Chanhee pun menganggukkan kepalanya. Mungkin sudah saatnya untuk melupakan seluruh masa lalunya. Dia tak bisa hidup dengan rasa sakit hatinya secara terus menerus. Katakan dia gila, namun Sunwoo sepertinya cukup baik untuk orang sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍃ANTASY 🍃 ㅣㅣSUNNEW ✔
Fantasypokoknya sunnew garis keras. bxb slight! milnew, jaehwall