Tak Terduga

8 3 0
                                    

        Setelah melamun cukup lama mereka dikejutkan oleh Frans yang tiba-tiba jalan ke mereka dan duduk disamping mereka. Mereka tidak tahu akan Frans ada disebelah nya dan Frans berkata "Ngelamunin apa kalian ?" Richard dan Dio pun berteriak dan Dio pun berkata "Bangsat, bikin kaget aja jadi orang.. Kalo baru dateng salam gitu, ato gak nyapa, jangan langsung duduk abis itu nongol gitu aja. Gw ama Richard kaget ini." Sambil memukul Frans yang tidak begitu pelan, Frans pun meminta maaf kepada mereka dan berkata "Kita ngapain sekarang ya ? Kita nunggu si Rouge bangun atau kita nyusun sesuatu ?" Sambil menggaruk kepalanya dan mencium ketiaknya bau atau tidak. Richard pun menjawab "Tidak tahu, baru aja gw nanyain itu ke Dio tapi Dio menjawab liat nanti." Sambil melihat sekitar. Frans pun menjawab "Ohh" Sambil menggaruk tubuh dia. Dio pun hanya terdiam dan tidak tau ingin melakukan apa. Dio pun akhirnya pergi meninggalkan Frans dan Richard ke kamar dia untuk merenungkan sesuatu, Frans dan Richard hanya bertatap-tapan satu sama lain dan tidak berbicara apapun karena mereka pun sedang kelelahan karena kemarin bergelut.


Tidak ada pembicaraan manis diantara mereka yang menyebabkan Richard meninggalkan Frans dan berkata "Gw mau tidur lagi, capek badan ini." Frans berkata "Iyaa Chad, gw tau lu pasti capek. Jadi tidur aja" Sambil menatap Richard. Richard pun meinggalkan Frans sambil menganggukan kepala dan kembali tidur. Setelah 15 menit berlalu tepatnya jam 9 pagi, tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang menyebabkan Frans bergerak menuju arah pintu dan segera membukakan pintu tersebut. Tiba-tiba muncul lah seseorang perempuan yang sepuh serta tidak dikenal dan berkata "Semalem temen kamu ada yang teriak kan ? Saya membawakan obat untuknya, sepertinya teman kamu terkena luka yang sangat parah" Sambil sedikit tertawa dan mengunyah daun sirih yang didalam mulutnya. Frans pun terkejut dan berkata "S-siapa kamu ? Kok bisa tau teman ku kesakitan" Sambil berjalan mundur dan ingin memberitahukan ini kepada Richard dan Dio. Wanitta parubaya tersebut mengatakan "Tidak usah membangun kan teman-teman mu, percayalah pada ku teman mu sedang kesusahan melawan kesakitan yang ia rasakan" Frans pun berfikir dan melihat Rouge yang sedang menahan rasa sakit yang diekspresikan dari wajahnya tersebut. "Memang nya apa yang kau bawa wahai nenek tua ? Apakah itu obat atau semacam ramuan untuk membuat teman saya meninggal ?" Ujar Frans yang sedang sedikit ketakutan


Keadaan pun menjadi hening seketika setelah Frans berkata seperti itu, nenek parubaya tersebut hanya bisa sedikit tertawa dan mengunyah perlahan daun sirih yang ada dimulutnya. Frans pun makin tegas dan lantang seraya dia ingin melawan nenek parubaya tersebut dan berkata "Jawablah nek, aku tidak bercanda!" dengan lantang perkataan tersebut yang menyebabkan Dio pun keluar dari kamar nya serayak melihat apa yang terjadi serta mengatakan "Ada apa ribut-ribut dipagi hari ini ?" Ujar Dio yang sedikit emosi bahwa temannya lagi kritis tiba-tiba ada perkelahian yang menyebabkan Dio sedikit marah. Frans pun berkata "Ini ada wanita parubaya yang datang tiba-tiba untuk menyembuhkan si Rouge menggunakan obatnya atau cairan yang ia bawa" sambil menunjuk ke arah wanita tersebut. 


Dio pun melihat wanita itu dan betapa terkejudnya, bahwa wanita itu adalah sosok yang pernah ia bantu dulu saat sebelum bekerja sebagai agen rahasia. Dio pun berkata kepada Frans perlahan seraya mengucap "Itu nenek baik kok Frans, tenang aja. Dia itu pernah gw bantu karena dulu nenek itu kejepit di suatu tempat, dan tempat itu mau roboh serta mau menimpa nenek itu. Untung gw dateng tepat waktu jadinya nenek itu selamat." Nenek pun nyeletuk dan berkata "Maaf ya nak bikin kaget tadi, nama nenek Sira. Nenek tinggal didekat sini dan semalem nenek mendengar teriakan dari sini yang menyebabkan nenek kesini dan melihat apa yang terjadi." Sambil sedikit meludah kesamping kiri untuk membuang daun sirih yang sudah tidak bisa dikunyah. Frans hanya bisa terdiam dan sedikit cengengesan atas perbuatan dia, Dio pun cuma menepuk jidatnya dan berkata ke Frans "Lain kali, kalo ada tamu bilang ke gw jangan maen asal teriak-teriakan. Malu ama umur Frans, gak lu atau Richard sama aja bikin pusing kalo gak ditugasin seusatu." Ujar Dio yang sambil melihat sang nenek dengan malu


Akhirnya sang nenek pun mengasih obat yang dibawa nya "Nak Dio, pakai obat ini ketemen kamu, oleskan saja dan percayalah kepada Tuhan bahwa obatnya akan menyembuhkannya" Ujar nenek tersebut sambil menyodorkan tangannya ke Dio yang sedang memegang obat. Dio pun berterima kasih kepada nenek Sira yang telah memberikan obatnya, serta Frans yang meminta maaf kepada nenek tersebut akan kejadian yang tadi. "Nenek pamit dulu ya, nenek ada urusan lain nak Dio. Semoga temannya nak Dio sembuh" Dio dan Frans mengucap "Aamiin, semoga sembuh" Dio pun berkata "Hati-hati nek, semoga gak ada halangan di jalan." Nenek Sira hanya senyum tipis kepada Frans dan Dio serta meninggalkan gubuk kecil milik Dio tersebut. Dio dan Frans hanya bisa melambaikan tangan kepada nenek tersebut dan berdoa tidak ada kejadian yang menimpa nenek tersebut pasca bertemu dengan mereka.Sang nenek pun berjalan menuju arah rumahnya, akan tetapi 



The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang