13. I Trust You

1.8K 177 14
                                    

Happy Reading All........

_______________________________

Jane membelai lembut rambut wanita yang di cintainya itu. Jisoo masih tertidur pulas di ranjangnya. Kejadian itu, membuat Jisoo sedikit mengalami trauma dan demam. Bahkan, demam yang Jisoo alami, membuat wanita itu tak ingin berjauhan dari Jane. Jisoo tak ingin di tinggal, membuat Jane meliburkan dirinya untuk berangkat ke Kantor. Memilih mengerjakan semua urusan Kantor di Rumah. Apalagi, di tambah sang mertua yang menginginkan mereka untuk berangkat bulan madu. Itu membuat Jane harus benar-benar menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.

Wanita itu, Jisoo, selalu ingin berada di dekat Jane. Bahkan, setelah kejadian itu, Jisoo menginginkan Jane untuk selalu berada di dekatnya. Bahkan, Jisoo meminta suaminya itu untuk tidur menemaninya. Jane mengerti, Jisoo trauma. Bahkan, jika Jane tak datang tepat waktu saat itu juga, ia akan sangat menyesal.

Masih ingat di memorinya ketika itu, sesampainya di Mall, Jane hanya menemukan 2 kantong belanja dan dompet milik Jisoo, yang memang terjatuh saat di tarik Taeyong. Beruntungnya, ponsel Jisoo masih berada di saku baju Jisoo. Jadi, Jane bisa mencari lokasi Jisoo. Saat itu juga, karena GPS Jisoo mengarah pada sebuah hotel, dan Jane saat itu menggeram kesal. Tanpa pikir panjang, Jane langsung bergegas ke Hotel itu. Dugaannya benar, ulah Taeyong! Taeyong pikir, Jane bodoh? Jane bahkan bisa saja menghancurkan Perusahaan Taeyong saat ini juga.

"Aku mencintaimu, Jisoo!" Bisik Jane lembut.

Jane tersenyum. Jam di dinding menunjukkan angka 5 pagi. Biasanya, Jane akan langsung mengerjakan pekerjaan Kantornya, namun Jane menundanya. Wajah Jisoo mengalihkan semua perhatiannya. Dan Jane tak ingin menyia-nyiakannya. Melihat wajah Jisoo saat ia terbangun, adalah impian Jane setiap pagi.

"Oppa!" Jisoo mengigau dalam tidurnya. Efek demam, mungkin.

"Iya, Sayang! Ini aku Jane Oppa!" Jane dengan sabar mengelus kepala Jisoo.

Jisoo mulai tenang, tak lagi mengigau. Jane tersenyum, kemudian dengan sabar mengelus Jisoo. Sesekali mencium kening Jisoo dengan lembut. Ia terlalu mencintai Jisoo. Sangat mencintai Jisoo. Hingga Jane tak ingin Jisoo terluka, ia akan selalu ada untuk Jisoo. Jisoo-nya. Satu-satunya wanita yang berhasil masuk ke dalam lubuk hatinya. Berhasil membuatnya merasakan cinta yang tulus. Cinta yang tumbuh dari hatinya. Dan Jane tak mau menyia-nyiakan wanita itu.

30 menit. Selama itu Jane terus memperhatikan Jisoo. Menunggu Jisoo yang terbangun, dan akhirnya istrinya terbangun. Tentu saja, orang yang pertama kali di lihat Jisoo adalah sosok Jane yang tengah tersenyum manis. Menatap Jisoo dengan penuh cinta.

"Jane?" Jane hanya tersenyum.

Jane menempelkan punggung tangannya di kening Jisoo, merasakan suhu tubuh gadis itu. Jisoo diam, membiarkan Jane begitu saja.

"Demammu sudah turun, syukurlah." Ucap Jane.

Jisoo bangun, di ikuti Jane yang langsung duduk di sampingnya. Mereka terdiam, namun dalam diam saling memperhatikan satu sama lain. Hingga Jane mendekat, mendekatkan wajahnya. Dan Jisoo hanya membiarkan sang Suami mencium bibirnya. Jisoo hanya membiarkan Jane melakukan kemauannya, ia teramat menyukai tingkah Jane yang memperlakukan dirinya dengan lembut.

Jane menjauhkan wajahnya, menatap wajah Jisoo yang memerah hanya karena ciumannya. Jane lega. Jisoo tak pernah menolak ciumannya. Jane bersyukur, sangat bersyukur. Morning Kiss yang indah.

Dengan malu, Jisoo memeluk tubuh lelaki itu. Membenamkan wajahnya sendiri pada bidang dada sang Suami. Jisoo merasakan tangan Jane yang mengelus kepalanya. Lembut dan penuh dengan kasih sayang. Dan tak lama, ia juga merasakan kecupan pada bagian pucuk kepala. Di mana membuat Jisoo melebarkan senyumannya. Jisoo kira, ia tak akan pernah jatuh cinta pada lelaki PlayBoy yang kini mendekap tubuhnya, namun Jisoo salah. Perlahan, ia sendiri luluh, bahkan Jisoo mungkin sudah memasuki fase jatuh cinta.

Crazy Love | JenSoo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang