Hanya tas di sela-sela duduk kita yang menjadi dinding pembatas,
Sengaja kau taruh agar dada mu tak tersentuh.
Namun sejauh manapun kita pergi, kupastikan kau tak lupa pulang.
Karna tak jarang obrolan diatas motor membawa kita pergi lebih jauh di jarak yang dekat,
Bising jalan yang mengganggu membuat ditanya apa malah jawab kemana,
Harusnya ada kamu di setiap lampu merah, agar pengguna jalan tau bagaimana caranya tak pernah bosan meski ribuan waktu menunggu.
Itu sekedar gombalan, yang pernah terlontarkan.
Kini aku mengantarmu sudah sampai ditempat.
Aku melanjutkan perjalanan, dan kau menetap disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertanyaan Untuk Hati
PoetrySebuah puisi tentang patah hati yang tak mau di ulangi. Patah hati perlu,tapi jangan terlalu sering.