"Kim Jaejoong?" ucap seorang wanita muda staff dari jurusan seni lukis di kantor fakultas Universitas Barcelona. Aku mengangguk menanggapi ucapannya. Keningnya mengerut saat wanita itu terlihat sedang berpikir.
"Yes. He's an ex-scholarship student from South Korea," jawabku. (Ya, dia mantan mahasiswa beasiswa dari Korea Selatan.)
Wanita itu lalu menepuk tangannya sekali. "Ah, the genius painter! Asian boy! Yes, I know him." Senyumku merekah melihatnya mengetahui soal Jaejoong. Dalam hati aku senang Jaejoong sepertinya sangat berprestasi sampai-sampai dijuluki pelukis jenius. Ia pasti cukup terkenal di sini. (Ah, si pelukis jenius! Iya, aku tahu dia.)
"I'm his relative from South Korea. My name is Jung Yunho and I'm looking for him. So I came along the way to here to find him. So please help me. May I know where is his address now?" tanyaku dengan jantung berdebar. (Aku kerabatnya dari Korea Selatan. Namaku Jung Yunho dan aku sedang mencarinya. Jadi aku datang jauh-jauh ke sini untuk menemukannya. Tolong aku, boleh aku tahu di mana alamatnya sekarang?)
"Wait for a second." Dia menyuruhku untuk menunggu selagi memeriksa informasi pada komputernya. "I don't think we don't know about his address now. First, he stayed in our dormitory for a year and then moved to a flat house near the campus. That's the only thing we have. I'm not sure If he still live there or not. I'm sorry we have no idea, Sir." (Aku rasa sepertinya kami tidak mengetahui alamatnya yang sekarang. Awalnya memang dia tinggal di asrama kampus selama satu tahun lalu pindah ke flat dekat kampus. Hanya itu informasi yang kami miliki. Aku tidak yakin jika dia masih tinggal di sana atau tidak. Aku tidak tahu lagi, maaf.)
Aku menghela napas. Tentu saja, tidak akan mudah mencarinya. Ini juga sudah lama sejak dia lulus. "What about phone number?" (Bagaimana dengan nomor ponsel.)
"We have his number when he was active in college, but once again Sir we can't guarantee you that this is the right number." (Kami punya nomornya saat dia masih aktif kuliah, tapi sekali lagi kami tidak bisa menjamin bahwa ini benar nomornya.)
"It's okay. Could you give me the flat house address and his phone number?" (Tidak apa-apa. Bisakah kau memberiku alamat flat dan juga nomor ponselnya?)
"Sure. Wait, I'll write it for you." (Tentu, tunggu sebentar. Aku akan menuliskannya untukmu.)
"Muchas gracias, Senorita." (Terima kasih banyak, Nona.)
...
...
Seusainya urusanku di kampus aku langsung melanjutkan pencarianku ke flat tempat Jaejoong pernah tinggal. Sempat kupanggil nomor yang diberikan oleh staff kampus namun sesuai dugaanku, nomor tersebut sudah tidak lagi aktif.
Perjalanan menuju wilayah flat itu cukup singkat karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari kampus. Aku menanyakan letak flat tersebut ke beberapa orang yang kulewati. Letak flat itu ternyata harus memasuki jalan kecil dan gang sempit, walau begitu wilayah ini tampak ramai dengan lalu lalang orang-orang.
Kakiku berhenti di depan sebuah gedung flat berlantai lima dengan tembok bata berwarna merah. Aku memasuki gedung itu dan disambut oleh seorang wanita paruh baya yang tersenyum ramah padaku.
"Bienvenidos, Senores. Que puedo hacer por ti?" ucapnya di balik meja resepsionis. (Selamat datang, tuan. Ada yang bisa kubantu?)
"Hola, Senora. So I'm looking for someone and I heard that he lives here. His name is Kim Jaejoong." (Halo, Nyonya. Aku sedang mencari seseorang dan kudengar dia tinggal di sini. Namanya Kim Jaejoong.)
"Kim Jaejoong?" keningnya berkerut dan wajahnya nampak berpikir.
"Yes, he's from South Korea. He lives with his friend named Shim Changmin." aku menjawab sambil merogoh sesuatu dari dalam tas ranselku. "Here." kusodorkan foto Jaejoong di ponselku pada wanita dengan rambut putih itu. (Ya. Dia dari Korea Selatan. Dia tinggal bersama temannya namanya Shim Changmin)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender
FanfictionMeski enggan dan malas, Jaejoong sudah terbiasa menggantikan saudara kembar identiknya, Jaejoon. Namun hari itu pengecualian, hari di mana ia bertemu cinta pertamanya karena menggantikan Jaejoon. Pria bernama Jung Yunho itu berhasil memikat Jaejoong...