Jika Kutukan Menjadi Nyata #1

1K 42 7
                                    

Maaf ya... untuk cerita pertama ini aku ceritain agak horor
Nggak horor-horor banget sih...
ya...
Baca aja ;)

Namaku Yuki Tsukomi. Banyak yang bilang namaku sangat cocok untukku. Bahkan aku mempunyai julukan 'ratu es'. Tetapi itu bukan dalam sisi positif

"Dasar playboy, matilah kau!" Kutukku kepada cowok dari kelas sebelah yang sedang menggodai cewek

Itulah kenapa julukan 'ratu es' muncul. Aku memang membenci playboy, sangat benci! Itu juga karena ayahku yang suka mempermaikan perasaan ibuku. Ibuku memang terlalu baik karena masih mencintai ayahku

"Ah! Tsukomi! Ohayou!" Sapa sebuah suara yang tidak asing dari jauh.

Namanya Akio Kiyateru. Dia baru beberapa minggu masuk di sekolahku dan satu-satunya orang yang berani mendekatiku. Dia bukan tipe playnoy tapi banyak cewek-cewek yang mendekatinya. Anehnya lagi saat cewek-cewek mendekatinya aku merasa jengkel sendiri. Gilakan?!

"Tsukomi... kenapa aku di cuekin sih?" Tanya Kiyateru mendekatiku

"Diam kau pirang!" Kataku dingin. Tetapi tetap saja dia tak takut, dia malah cengengesan

"Kiyateru-san... tolong pergi ke ruang OSIS untuk mendiskusikan festifal yang akan datang" kata seorang cewek yang memakai kacamata. Kalau tidak salah dia juga termasuk penggemar Kiyateru

"Oh baiklah! Tsukomi, maaf aku pergi dulu ya" kata Kiyateru membalikkan badannya

Aku hanya melanjutkan perjalanan menuju gedung sekolah dengan cuek.

"Dasar playboy memang nyebelin. Harusnya semua playboy atau sekalian semua laki-laki mati saja" gumgamku sambil mengambil sepatu

"Kau mau permintaanmu terwujud?" Tanya sebuah suara. Refleks aku berbalik

Ternyata di belakangku ada seseorang memakai jubah hitam dan memakai penutup kepala jubahnya, sampai-sampai matanya tak kelihatan

"Huh...! Emangnya kau bisa apa? Pergilah! Jangan ganggu aku" kataku dingin sambil berbalik meninggalkannya

"Ho... omoshiroi (:menarik)" kata orang misterius itu tetap di tempatnya

----------------------

Pelajaran berjalan seperti biasa, membosankan. Aku memilih melihat ke luar jendela di samping tempat dudukku, melihat langit yang tenang

Tiba-tiba terdengar sirine ambulan dan di susul mobil ambulan. Semua murid langsung berhempitan ingin melihat apa yang terjadi, pastinya mereka membiarkan ruang kosong di sekelilingku. Enak bukan? Aku tak perlu berhempitan

"Ada apa? Ada apa?"

"Kenapa itu?"

"Kenapa ada ambulan datang?"

"Minna! Coba lihat di SSN (Sakatai School News)! Ada anak yang tenggelam di kolam renang sekolah!" Seru salah satu anak di kelasku yang sedang memegang hpnya

Seketika itu semua anak di kelasku langsung membuka hpnya, tak terkecuali guru yang sedang mengajar di kelasku ini. Aku hanya diam tak peduli. Kelasku langsung heboh dan sepertinya semua kelas begitu

"Sudah-sudah ayo lanjutkan pelajarannya" kata pak guru agar keributan tidak menjadi-jadi, mungkin?

Saat pulang sekolah aku memilih membaca novel kesayanganku dulu ketimbang aku langsung pulang seperti anak-anak lainnya

"Tsukomi apa kau sudah mendengar berita tadi?..." tiba-tiba ada suara di sebelahku yang membuatku kaget. Siapa lagi kalau bukan pirang

".... benar-benar mengerikan bukan?" Sambung Kiyateru sambil melohat langit-lagit disebelahku dan meletakkan dagunya di atas mejaku

"Sejak kapan kau..."

"Dari tadi kau jahat sekali tidak menyadariku... kau terlaru serius sih..." kata Kiyateru sambil memonyongkan bibirnya

Aku menekan bibirku agar tidak tersenyum ataupun tertawa karena wajah anehnya itu

"ya kau benar" kataku sambil melihat novelku lagi

"Hmp! Kau tidak tertawa!" Kata Kiyateru sambil mengembangkan pipinya. Aku hanya melihatnya

"Padahal biasanya orang lain tertawa" gumgamnya

"Memangnya kau pelawak?" Tanyaku yang kembali melihat novelku

"Iya aku mau jadi pelawak demi Yuki"

"Ngaco!"

"Hahahaha... sudah ya... sepertinya rapat akan di mulai sebentar lagi" kata Kiyateru sambil berdiri lalu melambai-lambai sebelum benar-benar keluar dari kelasku

Aku sama sekali tidak melihatnya saat dia pergi dari kelasku.

Ta-tapi tadi aku sama sekali tidak fokus dengan novelku! Padahal novel ini kesukaanku! Apa lagi dia bilang demi aku.... eh... tunggu! Dia bilang 'Yuki' bukan 'Tsukomi'?! Refleks aku menutup wajahku dangan novelku. Ah.... aku seperti orang gila! Hah... oh! Lagitnya sudah mulai memerah, aku pulang saja deh...

Gimana? Bagus?
Jangan lupa vomentnya ya...
Oh... kutunggu ide-ide dari kalian!
Aku sudah ada beberapa ide... tapi masih otw hehehehe...
Terimakasih sudah membaca

Jika Kutukan Menjadi NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang