Jika Kutukan Menjadi Nyata #3

401 42 7
                                    

Saat malam hari aku mendapat sms dari no yang tak di kenal dan begini isinya

'Dari: nomor tak bisa di baca'
'Text: Datanglah ke aula sekolah malam ini'

Haaah?! Apa maksudnya coba? Malam ini? Sekarang? Untuk apa? ..... Setelah aku pikir-pikir.....

Aku berjalan menuju pintu keluar dan memakai sepatuku

"Mau ke mana malam-malam begini?" Tanya ibuku tiba-tiba

"Mau ke sekolah"

"Eh?"

"Itekimasu...(:aku pergi)"

"I-iterasai...(:se-selamat jalan)"

aku berjalan menuju sekolah dengan tangan yang aku masukkan kedalam kantong jaketku. Aku memakai baju polos, celana pendek beserta jaket dan tak boleh lupa... hpku

Saat aku sampai di depan sekolah aku diam sejenak, melihat sekolahku yang kelihatan angker. Aku masuk ke sekolah dengan santai, tapi was-was

"Tsukomi? Apa yang kau lakukan di sini?"

Aku menoleh dan melihat Kiyateru baru saja masuk. Dan aku menghembuskan nafas kecil. Ternyata aku tidak sendiri

"Mendapat sms aneh" kataku singkat

"Eh... sama..." katanya kaget.

Kami berjalan menuju aula seperti yang ada di sms aneh itu. Setelah sampai di aula, aku kaget ada beberapa anak laki-laki sudah menunggu di sini. Semua melihat ke arahku dingin. Tiba-tiba ada yang berjalan maju ke arahku

"Apa yang kau rencanakan hah?!" Tanyanya kasar bak preman, oh kalau tidak salah dia memang preman sekolah

"Aku tidak tau" jawabku dingin

Preman sekolah itu melangkah maju lagi, tetapi Kiyateru sudah ada di depanku menghalanginya

"Aku rasa kita semua di sini sama. Kalian mendapat sms misterius juga bukan?" Tanya Kiyateru dengan nada serius

"Iya, kau benar" kata salah seorang murid yang kelihatan was-was. Suasana menjadi hening, semua sibuk dengan pikirannya masing-masing

Tiba-tiba ada teriakan dari arah kamar mandi cowok di lantai 2. Kami semua kaget dan bergegas ke arah sumber teriakan. Ada seseorang murid yang terduduk, sepertinya habis jatuh duduk... ketakutan melihat apa yang ada di depannya.

Cowok preman tadi berlari lebih cepat dan beberapa lainnya juga mengikutinya, termasuk Kiyateru.

"Ada apa?" Tanyaku

"Jangan lihat!" Katanya sambil memelukku dan sedikit menekan kepalaku.

Tetapi aku sudah terlanjur sempat melihat apa yang terjadi... ada murid yang mati secara misterius. Aku mencekram jaket Kiyateru bagian belakang karena saking takutnya

"Di-di gu-gudang... juga ad-ada..." kata seorang murid takut-takut dan dengan wajah pucat

"Pintu  masuk-keluar sekolah di kunci!" Seru 2 orang yang ngos-ngosan

Ada murid yang lari ketakutan dan terus lari lurus tampa tau di depannya ada jendela. Saat sadar di depannya jendela, Dia terlambat mengerem dan jatuh begitu saja

"Tidak.... TIDAK! AKU TIDAK MAU MATI!" Teriak salah satu murid putus asa. Dia berlari menuju tangga. Mungkin karena tidak hati-hati ia tersandung dan jatuh.

"Tidak mungkin..." kata seseorang lainnya yang melihat temannya yang berteriak tadi.

Sepertinya dia mengenai bagian lancip di ujung tangga lalu mengenai organ penting... lalu... Ah! Aku terlalu takut dan mencekram jaket Kiyateru lagi

"Bagaimana ini?!"

"Apa yang harus kita lakukan?!"

"Tenanglah! Jika ada yang panik, akan terjadi pembunuhan lagi! Sekarang kita kumpul di aula dan beberapa orang mencoba mencari cara lain!" Perintah Kiyateru

Semua setuju dan bubar jalan. Beberapa orang yang berani menjadi sukarela untuk mencari jalan keluar ataupun pertolongan. Sisanya menunggu kabar di aula

Aku duduk di sebuah box dan melihat lantai dengan pandangan kosong. Kiyateru mengandeng tanganku, aku tak peduli apapun. Aku hanya... takut

"HEI RATU ES! APA RENCANAMU SEBENARNYA?!" Tanya seorang murid sambil berdiri

"INI BUKANLAH RENCANAKU! AKU TAK PERNAH MEMBAYANGKAN INI SEBELUMNYA!" Teriakku membela diri

"KALAU BUKAN KAU SIAPA?!" Tanya yang lainnya

"AKU.... A-aku... aku tidak tau..." kataku sambil menunduk

Jeng-jeng... maaf lagi seru-serunya...
Aku terpaksa memotong soalnya kebanyakan _(._.)_
Jadi untuk cerita ini sampai chapter 4
Gimana-gimana? Seru? Tertarik?
Semoga iya...
Baiklah jangan lupa vomennya dan ide-idenya ya... aku tunggu
Terimakasih

Jika Kutukan Menjadi NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang