04. MSB

2.8K 176 92
                                    

Happy Reading

________________

"SIAL!" Billy memukul setirnya, sudah empat tempat yang Cowo itu kunjungi namun sate tersebut sudah ludes dan sebagain tutup karena sudah jam waktunya istirahat.

Gila aja! mana ada tukang sate jam satu malam masih dagang keliling.
apalagi sekarang malam jum'at kliwon.

"Ada apa dengan Gua!" Cowok itu Mengacak-ngacak rambutnya gusar, ia tidak tahu mengapa bayangan sate itu terus menghantuinya membuat ia ngiler bukan main.

Billy sempat berpikir apa ada hubungannya sedangan kandungan Carlina? namun mana mungkin, Kandungan itu pasti sudah lenyap mengingat Carlina menerima uang pemberianya. otomatis dia juga mengugurkanya kan?

tapi, mengingat Cewek itu tidak lagi keliatan di sekolah membuat Billy berpikir dua kali. namun pikiran itu segera Billy buang Jauh-jauh.

"Sialan!"

                    🍃M_S_B🍃

"Lin! Lo kapan masuk lagi Anjir!? Lo sakit? Kenzi tiap hari nanyain Lo terus, bosen Gue dengernya. tapi, kasian juga sih, apa lo gak pernah ngabarin dia?"

Carlina menghela napas berat saat mendengar suara Cempreng sahabatnya di sebrang sana, ia bingung harus menjawab apa.

"Lin! Lo kok diem aja sih!"

"Gue kan udah bilang, Gue lagi ngurususin Sepupu Gue di rumah sakit, Lo tahu sendiri kan orang tuanya gila kerja," Carlina terpaksa selalu memakai alasan itu, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

Carlina bisa mendengar Sahabatnya sedang ngedumel pelan.

"Ck! Masa bolosnya Seminggu lebih, gak lucu!" Kesal Saska disebrang sana.

Carlina terkekeh mendengarnya. "Kenapa? lo rindu ya?" guraunya mengalihkan topik.

"Banget!"

"Tapi boong!" Carlina mengerucutkan bibirnya mendengar Saska yang terdengar tengah tertawa.

"Gue Boom mulut Lo ya!"

"Gue gak denger-- Eh, udah dulu ya. Bu Depi masuk kelas, Lo cepet masuk juga bosen bibir Gue ngizinin Lo mulu!"

Carlina tertawa pelan. "Iya, yaudah gih! Gue tutup ya. Bye" Carlina memutuskan sambungnya sebelum Saska menjawab.

Carlina menghela napas pelan menatap Langit-langit dengan pandangan kosong, apa ia harus seperti ini? bersembunyi dalam kurung agar semua orang tidak mencurigainya?

Cewek itu begitu pusing memikirkan hidupnya semenjak memiliki benih yang semakin bertumbuh.

kemudian ia menunduk menatap perutnya yang sekarang sudah terlihat buncit, ia telulur mengusap perutnya yang kini tengah menginjak dua minggu lebih.

"Selamat pagi," Sapanya tersenyum namun terlihat dipaksakan.

Ting!

Carlina mengalihkan pandangannya, lalu mengambil benda pipih yang barusan berdering sebentar.

           Kenzi
         Online
Buka pnt

Carlina membulatkan matanya, apa maksud Kenzi!?

dengan cepat Cewek itu menyambar jaket tebal yang bergelantung dan segera memakainya agar perutnya tidak terlihat buncit.

Ceklek.

Carlina berdiri mematung saat mendapati Kenzi sedang berdiri tegak tepat saat ia membuka pintu.

Jantung sama hati Carlina apa kabar? masih bisa di kontrol kan?

"A_ah, Ken dari ... dari mana Lo ta_"

"Apa Lo mau biarin Gue kesemutan," potongnya dingin.

"Eh, ya_yaudah masuk." tanpa diduga Kenzi langsung masuk mendahului Carlina yang kini diterjang gugup setengah mati.

Dari mana Cowok itu tahu rumah Carlina? perasaan dia takpernah memberi tahu alamatnya. meskipun hubungannya sudah terbilang lama.

Kenzi segera duduk di sopa ruang tamu yang disedain, Rumah Carlina tidak terlalu kecil namun tidak terlalu besar, Minimalis itu nama yang cocok untuk menilai rumah Cewek itu.

"Kenapa masih berdiri?" Kenzi bertanya Seolah-olah dirinya bukan Tamu melankan Carlina.

Carlina yang tengah melamun seketika tersadar dan segera duduk di depan Cowok itu yang hanya di batasi meja.

Hening, keduannya  Sama-sama terdiam. tidak ada yang mulai membuka percakapan. Carlia yang sedang diterjang bingung harus mengatakan apa namun matanya sedikit melirik Kenzi.

Bahkan Carlina lupa, dia belum membuatkan minuman untuk Kekasihnya.

"Gimana keadaan sepupu lo?" Kenzi akhirnya membuka suara basa basi.

Tunggu-tunggu!? maksud Kenzi?
Oke-oke sekarang Carlina mengerti, mungkin Saska memberitahunya.

Dear Saska Ilove You!

"U_udah mendingan,"

Kenzi Mangut-mangut, lalu menatap Carlina serius membuat Cewek itu semakin delay dan gusar. "Hubungan?"

Carlina menyiringit Bingung Cowo itu selalu the poin, Kenzi menghela napas pelan. "Komunikasi disetiap hubungan itu penting!"

Carlina menunduk. "Maaf" hanya itu yang bisa Cewek itu katakan.

"Semudah itu?" Kenzi bertanya dingin .

"G_gue lupa ngabari Lo, dan handpone Gue juga ... juga ketinggalan di rumah jadi gak bisa ngabarin Lo, maaf." Carlina berdoa semoga saja Kenzi percaya.

"Terus, Lo ngabarin temen Lo lewat apa?"

Bungkam, Mulut Carlina Bener-bener bungkam. Kenzi Benar-benar pintar membelah kebohongan.

"Ken," Carlina mencoba mengalihkan topik.

"lo nyembunyiin sesuatu?" Kenzi bertanya dingin tanpa menatap lawan bicara.

Carlina menggeleng, lalu tersenyum kecut. "Kalo sesuatu terjadi sama Gue, apa yang bakal Lo lakuin?"

Kenzi menoleh. "Maksudnya?"

Carlina tersenyum menahan air mata yang hendak Berkaca-kaca. "Dan sesuatu itu telah terjadi, apa yang bakal lo lakuin?"

Kening Kenzi semakin berkerut tidak paham apa yang dikatakan Cewek itu. "jangan Bertele-tele!"

Carlina menunduk kembali dengan mata yang tampak memanas. "Maaf,"





_______________
Bersambung
_______________

TBC.

My Secret Beby (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang