Perkenalkan namaku, Haruno Sakura. Aku hanya memiliki seorang ibu bernama Mebuki Haruno, ayahku sudah meninggal beberapa lalu silam. Aku menyukai hal yang simple, yaitu Mencuci mobil peninggalan ayahku, bermain basket, dan tak menyukai barang atau hiasan yang selalu digunakan anak gadis pada umumnya. Ya, ibuku selalu mengatakan jika diriku ini adalah seorang lelaki bukanlah seorang gadis. Rambut yang kupotong menjadi sangat pendek dan gaya berpakaian ku sangat mirip dengan cowo diluar sana. Aku tak peduli, asalkan aku bahagia tidak salah bukan?
Sakura pov.
Pagi ini seperti biasa, aku kembali membersihkan mobil bekas dari ayahku sendiri ini seperti kebiasaanku setiap paginya. Sembari mengitari mobil dan membawa selang air aku bersenandung pelan, alih-alih tak ingin mengacau kegiatan pagi orang-orang yang lalu lalang di depanku. Ya, walaupun jarang tak masalah bukan? Menghargai orang lain.
Sepuluh menit sudah berlalu dan aku masih tetap fokus membersihkan dan mengelap mobil tersebut hingga kinclong seperti matahari yang bersinar. Tak lama aku mendengar seseorang memanggilku dengan kencangnya.
"Sakura!"
Aku tersenyum tipis,
Itu temanku dari kecil hingga sekarang, kami selalu bersama dalam kapanpun dan dimanapun kami berada,
Dia adalah ...
Uchiha Sasuke.
Sakura pov end.
Normal pov.
Sakura menolehkan arahnya menatap seseorang yang baru saja memanggil namanya, Sakura tak menyahutnya ia lansung saja kembali kepada aktifitasnya mencuci mobil milik bekas mendiang sang ayah.
Sasuke mendekat ke-arah Sakura dengan bola basket berada di dalam kukungan tangannya sebelah kiri. Ia mendekati Sakura yang masih saja sibuk dengan aktifitasnya, sedikit tersenyum ia kembali mengucapkan sesuatu.
"Sakura, mari bermain Basket!"
"Nanti. Kau tak lihat aku sedang melakukan apa?" ucap Sakura tanpa menoleh kepada Sasuke, ia tersenyum karna kedatangan Sasuke sedikit membuat suasana menjadi riang.
Sasuke menghela nafas pelan. Ia pun menduduki dirinya tepat disebelah Sakura sedang mencuci mobil tersebut dibawah pohon yang cukup menyejukan, dengan memejamkan mata sebentar terbesit rasa ingin curhat kepada sahabatnya itu.
"Sakura."
"Hm?"
"Apa kau tahu? Ino sudah kembali dari Jakarta. Aku sempat bertemu dengannya, dan dia sangat ... cantik."
Deg.
Gerakan tangan Sakura terhenti dan senyuman yang tadinya terbir menjadi pudar dengan kedua bibirnya yang sedikit menganga. Ia pikir Ino tak kan kembali lagi ke Bandung. Tempat ia dan Sasuke tinggal, dulu memang Ino pernah tinggal disini. Ia bersekolah dirumah alias HomeSchool, aku awalnya memang tak peduli dengannya. Tetapi, sejak melihat Sasuke selalu mengunjunginya secara diam-diam dan mengetahui kalau sebenarnya Ino menderita penyakit yang sama dengan ibunya pun membuat hati Sakura sedikit luluh terhadap Ino. Pandangan pertama antara Ino terhadap dirinya adalah tatapan sinis dan iri, karna kedekatanku dengan Sasuke. Bagaimana tidak? orang tuanya dengan orang tuaku sangat mengenal satu sama lain, aku yang selalu mengajak Sasuke bermain setiap harinya dan datang kerumahnya, Sasuke yang kadang makan bahkan numpang tidur di rumahnya, dan mereka selalu bersekolah di tempat yang sama hingga SMA.
Melihat tak ada suara, Sasuke pun mengadahkan pandangannya terhadap Sakura yang mematung. Kenapa dengan Sakura?
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Sasuke tersenyum mendengar suara Sakura kembali keluar setelah beberapa saat hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot SasuSaku
Short StoryBerbagai Oneshoot SasuSaku dengan latar: Canon and Modern ( ͡° ͜ʖ ͡°) Disclaimer: Masashi Kishimoto #3