Loving you forever (End)

2.8K 228 18
                                    

Selama hampir 1 minggu ini, Sakura tak lagi pernah melihat kedatangan Sasuke lagi dirumahnya. Bahkan saat ia pergi mengunjungi rumah Sasuke, orang tuanya mengatakan jika Sasuke sedang tak ada dirumahnya. Pikirannya terus berkecamuk. Sasuke, apakah pria itu pergi bersama Ino? iyakah?

Hari ini, sepulang dari rumah Sasuke yang pastinya ia tak ada lagi dirumah. Sakura segera pulang mengingat hari sudah mendung dan ingin hujan. Rencananya hari ini jika Sasuke berada dirumah, ia ingin mengajak Sasuke bermain basket lagi. Namun, ia tak ada lagi disana.

Tak apa.

Ia pulang saja, ia berfikir mungkin Sasuke sedang sibuk untuk kuliah dan masa depannya di kota. Sakura harap itu. Ia akan bermain dengan Naruto ataupun dengan Chouji, juga Ino sebagai pengganti jika seorang Uchiha Sasuke tak menemaninya.

Langkahnya terhenti saat berada di depan pintu, dengan segera ia membuka pintu tersebut dan melihat sang ibu, Mebuki Haruno yang sedang menjahit pakaian dengan mesin jahit kuno. Beginilah keharian dirinya dengan sang ibu, menafkahi keluarga demi hidup dan berkecukupan. Saat ini Sakura mulai mendekati sang ibu yang sedang tersenyum menyambutnya pulang.

"Kamu sudah pulang? bagaimana, harimu? menyenangkan?"

"..."

Mebuki tanpa mengalihkan perhatiannya dari putri semata wayangnya tersebut, mulai menatapnya khawatir. "Kamu kenapa sayang?"

Sakura menggeleng.

"Sakura, apa ada yang terjadi sesuatu terhadapmu?"

"..."

Bruk!

Tanpa banyak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh ibunya, Sakura lansung memeluk Mebuki dengan erat bahkan ia bisa merasakan keterkejutan ibunya atas apa yang telah ia lakukan secara tiba-tiba.

Mebuki yang merasa ada sesuatu yang terjadi dengan anaknya pun mulai mengangkat salah satu tangannya untuk mengelus surai merah muda yang selama ini ia rawat bersama Sakura dan mengabaikan pekerjaan menjahitnya tersebut.

"Ada apa? Kau ada masalah, sayang?" tanya Mebuki dengan nada khawatirnya.

Sakura menggeleng didalam pelukan sang ibu.

"Jangan berbohong Sakura. Apa yang kau rasakan?" tanya Mebuki sekali lagi.

Hiks..

"Sayang? Sakura, kenapa kau mena-

"Hiks... i-ibu apakah aku salah jika melakukan ini semua? Hiks..."

Dengan lembut Mebuki mengelus kembali punggung mungil tersebut dengan pelan.

"Ceritakan Sakura. Apa yang terjadi?"

Sakura mendongkak saat ibunya mencangkup kedua pipinya supaya bisa menghadap dan menatap dirinya, sekaligus menghapus air mata yang jatuh tersebut. Mebuki tak suka jika anak semata wayangnya itu menangis.

"..."

"Kenapa?"

"A-aku tidak apa-apa." Ucap Sakura yang membuat Mebuki mengernyitkan dahinya.

"Sakura sayang. Kau berbohong lagi dengan ibumu."

Sakura menggeleng lalu tersenyum menggengam tangan ibunya. "Aku baik-baik saja. Hanya tadi, aku ingin bertemu seseorang tapi dianya selalu tak ada disana. Aku sedikit kecewa... ibu," Sakura tak sepenuhnya bohong dalam ucapannya tersebut. Memang ia menunggu seseorang untuk diajak kembali bersama, menciptakan kenangan baru kembali. Tapi, nasib tak ada yang tahu bukan? Lagipula, ia tak ingin membohongi ibunya sendiri.

Mebuki mencari kebenaran dalam Emerald tersebut, menghela nafas pelan ia kembali memengangi kedua pundak Sakura dengan lembut.

"Kau yakin? Siapa orang itu?" tanya Mebuki menatap dirinya.

Oneshoot SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang