PROLOG

177 70 79
                                    

Hallo semuanya selamat datang di ceritaku ini
Jangan lupa kasih jejak yah, aku sayang kalian
.
.
Mohon dibaca yah supaya kalian paham untuk lanjutan part ini kedepannya.

...

Hari itu hari bahagia bagi kedua keluarga yang dimana mereka sedang melaksanakan liburan ke puncak untuk melepas penat dan lelah akibat sibuknya aktivitas bekerja. Kedua keluarga itu tampak bahagia, terlebih mereka juga sudah kenal sejak lama semenjak mereka tinggal di satu komplek perumahan.

Satu wanita yang berusia sekitar seperempat abad ditambah satu, ikut bergabung dengan kedua keluarga itu. 'Mencintai seseorang yang tidak dapat kita miliki sangat sakit, terlebih seseorang itu telah memiliki buntut yaitu seorang anak dan istri'. Yap, tepat ia mencintai salah seorang pria diantara keluarga itu.

Singkat cerita, malam itu sepulang mereka liburan selama tiga hari di puncak. Ditengah perjalanan ketiga mobil itu semua rem blong, entah siapa yang berulah dan menyebabkan kecelakaan beruntun yang cukup parah terhadap ketiga mobil tersebut.

Wanita itu keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil keluarga Bramantyo. Laki-laki yang ia cintai. Kondisi semua yang terlihat cukup mengkhawatirkan terkecuali dirinya. Dan ternyata dialah adalah dalang dari semua ini.

"Mas, yang kuat. Kamu jangan tinggalin aku,"

Lelaki itu tersadar dari pingsannya dan menyadari bahwa ia sedang berada didalam rangkulan wanita itu.

"Lepas!"

"Tapi Mas luka kamu parah."

Bram lagi-lagi menepis niat baik wanita itu dan terus mengelak agar ia tidak mengganggunya. Entah setan apa yang sedang merasuki wanita itu ia mengambil paku yang cukup besar dihadapannya dan mentancapkan paku runcing yang sedikit berkarat ke mata pria tersebut. Namun pria itu dengan sigap menahan tangannya dan melakukan perlawanan sekuat tenaga yang ia punya saat itu.

Telat telak beberapa detik akibat matanya kemasukan debu, sang wanita dengan cepat menusuk bagian leher hingga ia nemastikan bahwa pria tersebut benar-benar lenyap. Tak dapat menahan rasa sakit yang luar biasa dibagian lehernya hingga pria tersebut tak dapat berkutik untuk memberikan perlawanan balik dan tewas ditempat.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?!"

"Mbak? Mbak Dara?"

Dara tergopoh-gopoh jalan menuju mereka berdua dengan sedikit darah dipelipisnya.

"Ini gak seperti yang Mbak lihat!" Jelasnya.

"KAMU PEMBUNUH!"

Dara yang memastikan semua keluarga terlihat baik-baik saja dan hanya memar sedikit langsung menghampiri wanita pembunuh sebenarnya itu.

Dara menghampiri Bram yang lehernya detik demi detik mengeluarkan cairan merah segar. Ia juga tidak sengaja memegang paku berkarat itu. Sampai akhirnya Empat orang Warga datang dari warung kopi sekitar 150 meter dari tempat kejadian.

Wanita itu telah menyadari bahwa akan datang warga ke tempat ini makanya ia ambil sebuah batu lalu ia benturkan ke pelipis kanannya.

"Apa yang sedang anda lakukan?" Ucap salah satu warga yang memergoki Dara masih memegang paku tersebut.

...

Next kita cari sama-sama yuk siapa pelaku sebenarnya itu, Btw Dara adalah istrinya Tsantoni bukan Bramantyo yah. Dia menghampiri Bramantyo hanya ingin mengecek keadaannya tapi ternyata ia sudah tiada dan Dara yang dituduh sebagai pembunuh.

Vote dan komentarnya ya temen-temen..

SIN90ºTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang