NABASTERIAㅡO13. KEPADA BINTANG, TENTANGMU
"Sampai suatu hari kita bertemu lagi, mungkin beberapa tahun dengan keluarga kecil kita masing-masing, jangan pernah ingat ada kita di antara kamu dan aku."
Kamu pernah bilang begitu saat kita putus. Itu adalah kalimat yang menguatkan aku menjalankan kehidupannu sendiri tanpa kamu. Bahwa kita berdua harus bahagia dan itu adalah cara terbaik supaya nggak ada yang tersakiti lagi.
Aku tahu kamu merasa bersalah. Begitu juga aku.
Saking aku tahu berapa banyak kamu disakiti, aku nggak tega untuk berjuang lagi.
But, you know, Nabastala?
Meeting you and loving you since 17 were the best turning point of my life.
Iya, bertemu dan mencintai kamu adalah jungkir balik terbaik dalam hidupku. Dan seperti inilah narasinya bergulir.
Aku kini seorang ibu dengan 3 anak laki-laki; Nathan, Baskara, Thala. Kamu sekarang seorang ayah dengan satu putri sulung dan anak lelaki bungsu.
Kita bertemu lagi di reuni SMA.
REUNI AKBAR 10 TAHUN SMA HIMALA NUSA PRADHANA, tertulis begitu besar di depan pintu ballroom hotel.
Kamu cerita soal keluarga kecil yang sangat kamu sayangi. It just very you, Na. What a family-person you are. Kamu juga bilang kalau anak keduaku dan anak gadis pertamamu seumuran.Untuk alasan yang nggak bisa sains jelasin, mukamu makin Chinese saat semakin tua. Kurasa karena ujung lipatan mata mulai menurun, atau karena ada garis kerutan halus di kening kamu. But anything, you still look so fine, Na. Some people might think you are just an old newlywed.
We never have a happy ending.
But each of us got our own ending.
Mata berbinar kamu yang kulihat saat kamu bercerita soal bagaimana anak bontot kamu, si Eric, demen godain cewek-cewek di TK-nya. Soal Erica yang ganas dan hobi main voli di SD-nya. Juga termasuk istri kamu yang nggak kamu sebutkan namanya. Mata berbinar itu memberitahu aku bahwa kamu puas dengan akhir narasi kita.
Kamu dan aku yang bahagianya masing-masing. Aku sempat sakit dan hancur saat kamu nggak pernah menghubungi aku lagi satu kali pun saat kita putus. Nabastala, aku begitu merindukan kamu kala itu. Kalau saja kamu menghubungiku dengan alasan belum bisa melupakan aku, aku akan mencoba melupakan semua sakit yang sudah kita lalui bersama, lalu aku akan memberanikan diri untuk mengulang.
Tapi kini tiada lagi penyesalan, Na, soalnya aku sudah sadar.
Our ending wasn't to be together.
Own happy ending was living on our own. Meeting again in happy circumstances.
And seeing you happy is my happiness.
Guess what we decided were right.
You said you were happy for me, too.
Eksistensi kita dan entitas yang pernah di antara kita bakal selalu ada terbungkus hangat sebagai memori dan kenangan malam yang muncul di kepalaku setiap malam telah jadi gelap. How can I not? Asteria adalah bintang, katamu. Dan Nabastala adalah langitnya.
Benar katamu.
Kita hanya eksis saat malam.
Ketika tiada yang melihat, atau ketika mata terpejam di alam mimpi.Dan di mimpi itu, kita bersama.
Asteria dan Nabastala hanya berdampingan ketika kelam menyambut dan tiada orang yang membuka mata penuh penghakiman. Bintang yang bersama langit hanya akan ada ketika semua redup.
Dan setiap waktu melihat bintang, aku nggak bisa berhenti teringat kalimat kamu. Kuharap bintang-bintang bisa membantu mencerahkan kelam malam yaitu jam-jam biasa kamu nangis sendiri supaya nggak ketahuan Mamimu. Ehm, tapi Nabastala yang sudah dewasa sekarang, sepertinya nggak akan menangis lagi, kan, ya?
And everytime I told to the stars to take care of the sky. I hope that they shine just in case you were in a slump day. The star, will forever be your friend.
Though I stop loving you, I will always told the stars about you. To accompany you. To lessen the loneliness of being the wide sky that end with infinite.
I will always told the stars about you.
Just to love you and be with you that way. []
P.s.
Belum tamat.Aku nggak tahu kesambet apa nulis ini. Tapi aseli guys, nyesek banget :s wkwk semoga menghibur kalian yang mengalami. Jangan kelamaan sedihnya, guys. semangat! Hari akan jadi lebih baik!
Btw ini bukan kisah cinta aku, jangan berspekulasi yg nggak-nggak 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️To Nabastala, I'll Tell the Stars About You | jungri
FanfictionJika Asteria Shanna ditanya soal momen jungkir balik dalam hidupnya, dia pasti akan menjawab, ketika bertemu cowok itu di usia 17 tahun. Cowok itu. Nabastala Jenggala Lim. Teman sekelas keturunan Cina-Jawa, tubuh tinggi agak kurus. Dan dia... pacar...