ONE

12.3K 232 3
                                    


😏😏😏

"Udah ntar aja,"

"gak bisa gitu dong Nes,"

"Minggir-minggir!" semua murid yang ada di sana sontak kaget mendengar teriakan Rania, lalu sedikit minggir dari gadis itu.

"Rania.... Callista... mana ya.... nah ini," ia bermonolog,

"Vannesa.... Priscillia.... mmm...." lanjutnya.

"Anjir! Nesa! kita sekelas!"

"Pinjem handphone lo, handphone gua di tas, mager,"

"Buat?" Vannesa memberikan handphone nya.

"Foto daftar murid kelas," jawab Rania.

Setelah itu mereka menuju ke kelasnya, dan duduk di bangku yang mereka pilih, dan melihat-lihat daftar murid yang tadi di foto.

"Anjir, gila Nes, kita sekelas sama Vina," ucapnya tiba-tiba,

"Vina siapa sih?"

"Aduh Nes, lo itu bener-bener anti-sosial banget deh, heran banget gue,"

"Vina itu, dulu anak kelas X IPA 3 kalo ga salah, trus dia itu bikin tiktok sambil ngerokok, katanya nih ya mau di drop-out, tapi belom tau kelanjutannya gimana," jelasnya panjang kali lebar, dan hanya diangguki Vannesa, ia tidak ingin mengomentari hal itu.

"Oh.. My.. God.. Nesa, kita sekelas sama Devan! Oh my god! Sama temennya itu yang namanya Nathan bukan si?" Vannesa mengangguk.

"Iya yang ngeselin itu kan, udah gitu sok ganteng lagi,"

"Tapi emang ganteng Nesaa... plis deh, buka mata lo! Walaupun emang gantengan Devan sih,"

Orang yang dari tadi dibicarakan, masuk ke kelas dengan gaya khasnya, yaitu memasukkan tangan kirinya kedalam saku celana, dan biasanya tangan kanannya untuk membenarkan rambutnya.

"Beuh banyak gaya amat si," gerutu Vannesa, tidak tau apa yang membuatnya bicara seperti itu, rasanya saat ini hanya ingin mengatakan itu.

"Iya anjir, banyak gaya," balas Rania, diangguki Vannesa.

"Duh sok ganteng lagi,"

"Iya, eh tapi gua ga boong, emang ganteng si,"

"Ngaco lu, sembarangan ganteng dari mana, tuh muka ngeselin gitu,"

"Jangan bilang gitu lah, ntar jadi suka mampus lu," ucap Rania seakan menyumpahi temannya ini.

"Enggalah gila lo ya."

"Anggota osis dipanggil kak Vania di lapteng," ucap lelaki itu sedikit teriak.

Para anggota osis yang merasa terpanggil pun langsung menuju ke lapangan tengah.

Tanpa disadari Nathan terus menatap perempuan yang sedang duduk di bangku barisan ke tiga.

Ada satu gadis yang menarik perhatiannya, ketika semua kaum hawa secara terang terangan menyukai dirinya, hanya satu yang bodoamat dengan kehadirannya.

•••

Buat yang tidak tau, Vannesa dan Rania itu sahabatan sejak SMP. Vannesa yang sikapnya cuek, dingin dengan orang yang tidak dekat, namun sedikit banyak bicara dengan orang terdekatnya, galak, tegas, juga sedikit anti-sosial, wajahnya sangat cantik, kulitnya bersih, tubuhnya idaman semua wanita, mungkin.

Sedangkan Rania, bar-bar, galak, sedikit cerewet, tapi jangan salah ia juga tak kalah cantik dengan Vannesa, namun Rania ini wajahnya sungguh manis, ia juga termasuk most wanted sama seperti Vannesa.

Nathan & VannesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang