FOURTEEN

2.5K 98 2
                                    


😅😅😅

"Lo tidur di kamarnya bang Ren ya?"

"MasyaAllah tega banget, masa gue tidur sama bang Ren, emangnya dia istri gue?"

"Ini kan kasur gue kecil," ucapnya sambil menatapi kasur kingsize nya.

"Kecil darimananya sih, ini ukurannya aja sama kaya kasur gue."

Mereka berdua sama-sama merebahkan tubuhnya ke kasur.

Keduanya saling menatap, "cukup gini."

"Hehehehe, tapi jangan lo berantakin aja."

"Awas kalo lo berantakin," lanjutnya, sambil menatap tajam Nathan.

"Iya-iya."

Dengan tidak sengaja, keduanya sama sama membalik badan menjadi saling berhadapan.

"Nathan."

"Van."

Lagi dan lagi, dengan tidak sengaja mereka berdua saling memulai obrolan bersamaan.

"Lo tau ga?"

"Ga!"

"Buset, gue belum selesai ngomong." Nathan mencubit pipi Vannesa gemas, dan langsung ditepis oleh sang empu.

"Kemarin gue habis liat rumah."

"Rumah? Rumah siapa?"

"Rumah kita, sayang."

Shit! Apa ini? Muka yang memanas, ada sesuatu menggelitik di perutnya, seseorang tolong jelaskan apa ini?

Vannesa menetralkan raut wajahnya, "hm? kenapa?"

"Ya gapapa... Gue kan cuma kasih tau..." Ia menangkup wajah Vannesa, "gemes deh!" tangan yang semula berada di pipinya, karena gemas tangannya mulai pindah memeluk tubuh Vannesa.

Vannesa hanya diam tidak bereaksi apa-apa, juga tidak memberontak, jujur saja ia justru merasa sedikit nyaman. Beberapa detik kemudian, Vannesa membalas pelukan tersebut, membuat Nathan mengembangkan senyumnya, mengelus puncak kepala gadisnya dan tatapan keduanya bertemu.

"Kalo lo gini terus gue jadi pengen cepet-cepet pindah rumah, Van."

"Astaghfirullahaladzim!"

"Mama! Abang ga kuat liat ginian!"

"Ish! Abang apaan sih! Masuk ga ketuk dulu!"

Malu, itulah yang ia rasakan saat ini, ingin menghilang dari bumi kalo gini. Mukanya sudah dipastikan memerah, semerah tomat. Sedangkan Nathan, hanya menoleh sebentar saja dan kembali memeluk Vannesa.

"Nathan ih! Malu!"

Vannesa segera melepaskan pelukannya, dan menghampiri abangnya.

"Iri gue!"

"Oh abang mau juga dipeluk? Peluk aja sana tuh."

Nathan & VannesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang