🙄🙄🙄"Lo tumben banget jemput gue sekolah,"
"gapapa, masa gaboleh gue jemput adik gue sendiri" ucap Rendra
"Tumben aja gitu bang,"
"gue lulus ujian beasiswa di Jerman."
"Sumpah?"
"iyalah masa gue boong,"
"Berarti lo ninggalin gue?"
"ga lama, cuma 2-3 tahun doang, lo doain biar gua cepet lulus S2 nya biar cepet pulang."
"Alhamdulillah"
"Lo seneng gue tinggalin?"
"bersyukur gua bang, ga ada yang jahilin gua lagi,"
"eh tapi, nanti gaada yang nemenin gua nonton film sama main ps dong?"
Tidak ada pembicaraan lagi, dan samar-samar terdengar isakan tangis.
"Woi, lo nangis? ngapain nangis? gua balik pasti, udah gausah nangis," Rendra berusaha menenangkan adik perempuannya ini.
"Nanti kalo gue sendiri di rumah gimana? mama papa sering ke luar kota, dan sekarang temen satu-satunya gue pas mama papa di luar bakalan jauh dari gue," sekarang isakannya semakin menjadi-jadi.
Katakan saja jika ia cengeng, kalian mungkin tidak tau Rendra adalah orang yang selalu menemani Vannesa kapan pun.
"Kalo lo kangen lo bisa telpon gua, kalo lo bosen bisa ajak temen lo kerumah Rania mungkin? dan kalo lo butuh duit ngomong aja ke gua ntar gue transfer," ucapnya lalu memeluk adiknya erat-erat
"Terus lo berangkat kapan?"
"Hari Sabtu,"
"ih kok cepet banget."
Gemas, Rendra mengacak puncak kepala Nesa karena gemas kepadanya.
Vannesa mengambil handphone nya saat mendengar bunyi notifikasi.
nathanricholas_a wants to send you a messages.Tidak sengaja ia memencet notifikasi tersebut. Ah ia merutuki kebodohannya kali ini.
Dengan terpaksa ia harus menjawabnya sekarang.
< nathanricholas_a i
19.47
| bagi id line
buat? |
| gue sebarin
| ya buat bikin grup kelas begopriscilliavan12 |
| thanks
line
nathan richolas added you as friend by id line
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan & Vannesa
Teen FictionVannesa Priscilla Alexandrie --- Perempuan yang terkenal cantik, dingin, irit bicara, malas bergaul, bodoamat dengan orang lain, galak, moodyan pastinya, bisa sangat senang dengan apa yang disukainya dan ia hanya memilikki satu teman setia dari smp...