『 八 』

130 35 4
                                    

“Junghwan?!”

Jihoon langsung histeris begitu melihat yang paling muda terlihat terluka parah. Apalagi luka didahinya yang mengeluarkan darah hingga mengalir melewati pipi lalu menetes. Benar-benar mengenaskan.

“Junkyu tolong sembuhin Junghwan,” Hyunsuk terlihat khawatir langsung menyuruh Junkyu untuk menyembuhkan si bungsu karena klan Air juga mempunyai keahlian untuk menyembuhkan luka separah apapun dan memberikan energi walau hanya sedikit.

“Hwan.. Sakit gak?” tanya Doyoung lalu meringis seperti ikut merasakan sakit yang dirasakan Junghwan.

Junghwan mengangguk. “Sedikit. Tapi enggak papa.”

Haruto hanya yang melihat tak habis pikir. Bagaimana bisa dengan luka separah itu Junghwan bilang bahwa dia baik-baik saja?? Memang mental baja, atau... Atau Junghwan ini.....

“To, lo takut gak?”

Haruto menoleh ke sampingnya. Jeongwoo menatapnya, menunggu jawaban darinya. Haruto tahu kalau temannya itu merasa ketakutan dan gelisah.

“Mau jawaban jujur atau bohong?” tanya balik Haruto.

Jeongwoo mendengus. “Gue serius, To.”

Haruto nyengir. “Takut.”

Haruto sebetulnya juga takut, namun rasa penasarannya lebih besar dibanding rasa takutnya. Kenapa begitu? Karena dia merasa familiar dengan semua kejadian yang ia alami ini.

Dari manusia klan air api batu yang mempunyai kekuatan, menjalankan misi, menyelamatkan semua klan— ah, Haruto heran kenapa semua kejadian ini sama persis seperti game yang ia mainkan diponselnya?

Lalu tentang Junghwan... Haruto sedikit menaruh curiga padanya.

“Wah, makasih ya, Kak Junkyu. Gila keren banget,” Junghwan memuji Junkyu begitu Junkyu selesai menyembuhkan semua luka Junghwan.

Sedangkan yang dipuji hanya nyengir lalu menaikkan dagunya sombong. “Sama-sama. Iya, Kakak emang keren.”

Jihoon mencibir. Dia contoh manusia sirik.

DUG! DUG! DUG!

“AWAS! HUJAN BATU!”

Semua langsung melindungi kepala masing-masing dari batu-batu berukuran tidak terlalu kecil berjatuhan dari langit. Yoshi langsung memasang perlindungan diatas kepalanya dan teman-temannya.

“Apa-apaan?! Hujan batu?? Yang bener aja woi???”

“KIAMAT KALI YA!??”

Plak!

Junkyu meringis kesakitan sembari mengusap-usap punggungnya yang habis dipukul Jihoon.

“Sembarangan lo kalo ngomong!” sewot Jihoon.

“Gue baru tau kalo klan Batu bisa nurunin hujan batu,” ucap Jaehyuk bermonolog.

“Ada klan Duit gak sih?” tanya Sunwoo iseng.

Jihoon menoleh ke Sunwoo dengan dahi berkerut. “Yakali ada klan Duit???? Lo mau ngapain emangnya????”

“Ya siapa tau gitu, kan klan Batu bisa nurunin hujan batu. Nah, siapa tau kalo ada klan Duit ntar bisa nurunin hujan duit. Kan keren tuh membawa berkah dan rejeki. Lumayan bisa buat foya-foya,” Sunwoo nyengir setelah mengatakannya membuat Jihoon tak segan-segan menonjok lengan Sunwoo— membuat si empunya lengan kesakitan.

“Otot lo gedenya seberapa sih njing??!” Sunwoo protes sembari meringis, sedangkan Jihoon hanya nyengir meresponnya.

“Makin banyak musuh yang muncul kayaknya...” ucap Mashiho sembari mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.

mission impossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang