CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENGETIK.
MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.
TERIMA KASIH.
**** - - ENAMOUR - Part 7 - - ****
Thunder keluar dari kamarnya dengan berpakaian rapi. Ia melihat Andros tengah menikmati kopinya sambil mengerjakan sesuatu di macbooknya. Yang jelas, macbook tidak akan pernah lepas dari Andros, Ben, maupun Thunder. Karena benda itulah sumber uang dan sumber informasi mereka berada.
Thunder melirik keberadaan kamar Karen yang masih tertutup rapat.
"Apa Karen belum bangun?" Tanya Thunder pada Andros.
"Aku belum melihatnya." Jawab Andros tanpa mengangkat pandangannya.
Thunder mendekati kamar Karen dan memutar handle pintu. Terkunci.
Sejak kapan Karen jadi mengunci kamarnya? Apa karena ada Andros dan Ben?
Tok... tok... tok...
"Karen?" Panggil Thunder.
Tak ada sahutan.
Sekarang hampir jam sembilan pagi. Apa yang Karen lakukan hingga belum bangun jam segini? Gadis itu selalu rajin bangun pagi.
Thunder jadi khawatir. Ia pergi menuju tempat penyimpanan kunci. Semua ruangan di yacht miliknya punya duplikat kunci, termasuk kamar Karen.
Tapi duplikat kunci kamar Karen tidak bisa ia temukan.
"Pascal." Thunder mulai memanggil salah satu pelayan kepercayaannya.
"Saya tuan." Pria lima puluh lima tahun itu membungkuk hormat pada Thunder.
"Apa kau tahu duplikat kunci kamar Karen?"
"Nona Karen yang menyimpannya tuan."
"Apa?"
Thunder berdecak. Sekarang ia tidak bisa masuk kesana.
Tapi jangan panggil namanya Thunder jika ia tidak bisa membuka pintu tanpa kunci. Meski ia tidak pernah ikut pelatihan di Red Blood, tapi menyusup ke dalam suatu ruangan hanya diperlukan keahlian dan insting sebagai laki-laki. Jadi Thunder mulai mencari kawat kecil, membentuknya sedemikian rupa lalu memasukkannya ke dalam lubang kunci kamar Karen.
Ceklek
Tidak sampai lima menit pintu itu terbuka.
See?!? Semua orang yang bernama Bloodstone bukanlah orang sembarangan.
Thunder masuk ke dalam kamar bernuansa putih tersebut dan mendapati Karen-nya masih tertidur pulas. Sebuah macbook tergeletak di sebelahnya dalam keadaan mati.
Sepertinya Karen begadang melihat video bts.
Thunder duduk di tepi ranjang dan memandangi wajah Karen yang tengah tertidur. Ia mengelus pipi gadis itu sejenak lalu mencium keningnya.
Thunder kembali keluar, ia bisa pergi dengan tenang jika melihat Karen baik-baik saja.
"Mau kemana kamu?" Tanya Andros.
"Ke Red Blood. Apa Ben belum ada kabar?"
Andros menggeleng.
"Titip Karen ya "
KAMU SEDANG MEMBACA
ENAMOUR [END]
RomanceBagi Thunder, Karen adalah teman masa kecil yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri. Tapi ia dihinggapi perasaan cemburu ketika melihat Karen bersama pria lain. Benarkah dia menyukai gadis itu? Terlebih lagi saat ia tahu bahwa nyawa Karen sedang b...