XI. Kembali bertemu

1K 104 9
                                    

Hari sudah akan menjelang siang hari, Taufan berjalan santai dengan senyum pepso**ntnya yang selalu tampak di wajahnya itu

Setelah menggedor gedor pintu kamar gempa hingga berakhir di tabok, hanya karena dia panik mencari Adik hijaunya yang tempo hari tak sadarkan diri, Taufan langsung pergi ke menuju kamar adiknya setelah mendapat ceramah no jutsu dari gempa

Gempa menceramahi Taufan hingga tanpa sadar hari sudah menjelang siang hari

Taufan menyapa beberapa alien mop mop yang lewat, baru kerja terus di sambut dengan senyum pepso**ntnya Taufan, beuhhh pasti langsung semangat kerjanya

Setelah muter muter di lorong Tapops, akhirnya Taufan sampai di depan pintu kamar Thorn, suasana di sana cukup sepi karena jam kerja sudah di mulai sedari tadi

Taufan menekan tombol yang ada di samping pintu, tetapi pintu tidak terbuka sama sekali

"Lah di kunci, biasanya enggak" ucap Taufan, tangannya sibuk menekan nekan tombol di samping pintu

"Gedor aja apa yak!?, Tapi Thorn baru aja siuman masa aku gedor gedor, nanti di tabok Gempa lagi" Taufan bergumam tidak jelas

Dia bolak balik di depan pintu kamar Thorn seperti setrika

===

Suasana kamar terbilang cukup gelap, hanya lampu meja belajar yang menjadi sumber pencahayaan di kamar ini

Lenguhan pemuda dengan pakaian serba hijau itu samaar samar terdengar, matanya mulai terbuka dengan perlahan menampakan manik hijau zamrud yang selama ini tertutup di balik tirai kelopak mata

Pemuda itu Thorn mulai bangkit dari posisinya yang tertidur di meja belajar, kepalanya terasa pusing karena  tertidur dalam posisi sedang duduk

"Kenapa aku tertidur disini" pandangannya menuju ke suasana kamar yang terkesan gelap hanya cahaya lampu belajar yang jadi sumber pencahayaan

Tangannya tergerak untuk mematikan lampu belajar, suasana kamar menjadi gelap gulita, lalu berberapa menit kemudian menjadi terang setelah Thorn menekan tombol untuk menghidupkan lampu kamarnya

Thorn berjalan menuju ke kamar mandi, dia membasuh wajahnya di wastafel. Pandangan Thorn lurus menatap ke arah cermin yang menampakkan bayangan wajahnya

Bisa di bilang wajahnya cukup tampan untuk anak seumurannya, manik zamrudnya membuat damai bagi yang menatapnya

'apakah itu ingatan, kenapa baru muncul sekarang. Sepertinya aku harus tanya kepada ochobot'

Mematikan keran lalu mengelap wajahnya menggunakan handuk Thorn berjalan menuju ke pintu kamarnya, menekan beberapa deret angka yang merupakan password dan pintu itu terbuka

Hal yang pertama kali Thorn lihat ketika membuka pintu adalah Taufan yang menatap cengo ke arah Thorn. Mereka saling tatap untuk beberapa saat hingga Taufan langsung menyambar Thorn kedalam pelukannya

"Syukurlah kau baik baik saja, waktu itu ku kira kamu bakal meninggoy" ucap Taufan dengan nada sendu, tetapi perkataannya membuat Thorn merasa jengkel

Thorn menatap Taufan jengkel, Taufan berniat membunuhnya atau apa pelukannya terlalu kuat hingga membuat sesak

"K-ak up-an sesak anj" ucap Thorn yang menggeplak punggung Taufan cukup keras

 Happier [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang