Percaya

300 26 0
                                    

" Jika suatu saat nanti hubungan kita kembali seperti dulu, hanya sebatas teman, apakah kau akan tetap percaya padaku, apapun yang aku lakukan?"

" Tentu, kenapa tidak?"

















Dentring pedang yang saling beradu terdengar sangat keras. Gelombang energi yang terpancar juga mampu membuat manusia biasa memuntahkan seteguk darah.

Tatapan membunuh terlihat pada wajah kedua orang yang sedang bertarung. Wajah yang sama-sama terlihat indah dengan karakternya masing-masing.

Waktu berlalu cukup lama sejak keduanya memulai pertarungan. Namun keduanya tidak menampakkan kelelahan sedikitpun. Sampai salah satu dari mereka kehilangan fokus dan berhasil tersayat pada lengannya.

Darah mengalir deras dari luka yang cukup dalam. Tatapan membunuh yang tadi ia layangkan, kini terganti dengan tatapan kekecewaan yang terlihat sangat menyakitkan.


















"Bagaimana jika yang kulakukan bukanlah sesuatu yang benar?"

"Aku yakin kau punya alasan yang benar jika memang yang kau lakukan salah."























Seiring dengan bertambahnya luka yang ia dapatkan, semakin kecewa hatinya pada orang yang menorehkan luka itu.

"Kau tidak akan bisa membunuhku."

"Aku tahu."

"Kalau kau benar-benar ingin menyingkirkan ku, kau harus menyegel ku bersama kakak-kakak ku. Karena mereka tidak akan tinggal diam melihat adik yang sangat mereka cintai diperlakukan seperti ini. Mereka mungkin saja membuat kekacauan di seluruh alam."

"Aku tahu. Akan kulakukan."

Tangan yang berlumuran darah itu terangkat, menyentuh wajah orang yang sangat ia cintai. Wajah yang dulu sering menampakkan senyuman paling manis, kini terlihat sangat dingin.

"Tolong jaga hatiku. Seberapa bencinya pun kau terhadapku, tolong jaga putra-putri kita dan hatiku yang selalu ada padamu. Berbahagialah dengan mate mu yang baru. Bangunlah keluarga yang akan membuat hatiku menghangat karena kasih sayang. Jangan biarkan hatiku dingin seperti dulu. Kau harus bahagia."

Anggukan singkat ia dapatkan, lalu tubuhnya direngkuh dalam pelukan orang yang sangat ia cintai, yang akan mengantarnya pergi sejauh mungkin dari cintanya dan hatinya.

Pandangannya ia layangkan pada orang yang jauh dari mereka berdua. Orang yang memperhatikan apa yang terjadi pada mantan sepasang kekasih itu. Mate baru dari orang yang paling ia cintai.

Senyuman dan bisikan selamat atas kemenangan orang itu, ia berikan, yang hanya dibalas dengan senyuman angkuh tanda kepuasan.

Ia yang di anugrahi kemenangan dalam semua pertarungan oleh Sang Pencipta, kini ia harus menerima kekalahannya. Ia harus kehilangan orang yang ia cintai.





































Jaemin Story Collection ~ JaeminXAllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang