Seperti sejak itu

15 2 0
                                    

Pagi itu~
Mereka terjebak dalam rasa jenuh yang amat luar biasa. Selang waktu berjalan entah david atau lisa yang berpihak pada egonya
Lisa coba meraih cinta dan kepastian itu. yang mengarah pada apa yang ia rasakan terhadap David.

Sembari berbincang-bincang di tengah danau itu.. Lisa mulai menunjukkan keresahannya.

{16 Januari (07.42 pagi)*}

(Lisa)
kamu bener cinta aku ga sih vid?

(David)
Iyaa bener atuh aku cinta kamu, bahkan aku juga sayang banget sama kamu lis


(Lisa)
Aku cuman mau denger dari mulut kamu langsung. Bukan kamu bilang pas aku tanya doang.

(David)
Ahhh... kukira aku tak harus sampai begitu.


(Lisa):
Loh, kenapa tidak???

(David)
Hmm... karena apa yah...

(Lisa) 
Aku kan cuman mau kamu mengatakan kalau kamu cinta aku. Itu aja, kenapa sepertinya sulit sih?

(David)
Tapi aku tidak bisa

Lisa mulai menangis sesenggukan. Pikirannya kalut dan ia mulai yakin bahwa david tidak serius kepadanya. Ia hanya bermain-main, dan ia tak pernah mencintainya.

(Lisa)
Kalau begitu kamu gak bener-bener cinta aku!

Masih diam dan memandangi air yang mengalir tenang. Lisa membiarkan air mata membasahi pipinya.


(Lisa)
kenapa? Kenapa kamu begitu tega sama aku vid?

(David)
Jadi, emang kamu benar-benar mau tau?

(Lisa)
Tentu saja! (bentaknya)

David meraih bahu Lisa dan memeluk tubuh kecilnya itu dengan erat. Mencium keningnya dengan perlahan dan berbisik di telinganya,

(David)

"karena tiga kata itu" tidak cukup untuk mengungkapkan betapa aku sangat cinta kamu, sayang..

Cinta. Tak pernah cukup diungkapkan lewat tiga kata 'Aku cinta kamu'. Percayalah, cinta itu lebih dari sekedar itu..."

Rhapsody 4' You&MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang