- trauma -

1.2K 110 14
                                    


━─━────༺༻────━─━

Aku tidak mengikuti perkataan tuan smith, tapi aku hanya termenung melihat langit menjelang malam disertai salju yang turun sedikit lewat jendela kereta kuda ku.

Ku genggam erat perekam suara itu dan juga jaket hitam yg ku pakai, luka luka yg di dapatkan saat mempertahan diri baru terasanya sakitnya.

Lalu masuk lah anak tuan smith kedalam kereta, anak itu kalau tidak salah nama nya erwin smith. Dia adalah teman dekat kakak ku, yah... Aku juga dekat sih dengan nya sampai sampai aku sudah menganggap nya seperti kakak ku sendiri.
Dia masuk membawa makanan dan juga syal berwarna hitam ke ungu-an

"Pakailah ini" dia pun memberikan ku syal itu dan aku menerima nya.

"A-arigatou.." jawab ku sambil memasangkan syal itu ke leher ku.

"Kau pasti belum makan dari siang ini kan, ini... Makan lah" dia memberiku ubi rebus dan satu botol air minum. Aku pun memakan nya dengan lumayan lahap.

"K-kau..."

Aku pun menoleh kearah erwin berada dan memiringkan kepala seolah olah ingin mendengar kata kata yg akan di ucap kan oleh nya.

"Hahh... Pasti berat ya..."

Aku pun kaget dan hampir tersedak makanan ku, hal itu jadi terus berputar di kepala ku sejak tadi, inginku pecah kan saja kepala ku ini.

"Err.. m-maaf kan aku yg sudah mengatakan hal yg berhubungan dengan-" aku pun langsung menutup mulut erwin menggunakan telapak tangan ku yg tertutup sarung tangan.

 m-maaf kan aku yg sudah mengatakan hal yg berhubungan dengan-" aku pun langsung menutup mulut erwin menggunakan telapak tangan ku yg tertutup sarung tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira kek ginilah sarung tangan nya ini cuman sampai pergelangan tangan aja, (name) disini suka pakek sarung tangan karna ada suatu alasan.

"Aku ingin keluar." Pinta ku

"T-tapi"

"Diamlah." Aku pun menatap erwin dengan tatapan kosong dan sangat menakutkan. Aku sangat marah untuk sekarang, karna aku masih mengingat kata umpatan yang di keluarkan oleh mulut busuk mereka sambil- eee kalian tau lah yah..

Aku pun turun dari kereta kuda dan aku melihat seorang wanita dan anak nya(?) Dari kejauhan, sedang berlari mendekat ke arah ku. Pandangan ku kurang jelas karna air mata yg tak tau kapan keluar nya.

Lalu wanita itu langsung memeluk ku erat, sangat erat, lalu dia menangis, aku pun ikut menangis lagi. Dia menanyakan keadaan ku, aku pun mengangguk sebagai jawaban. Yah.. aku baru melihat jelas siapa wanita itu, wanita itu adalah asisten/pelayan pribadi ibu ku, yg bernama Anna Ziel, di belakang nya seorang pria datang dengan wajah khawatir, benar benar wajah yg sangat sangat khawatir.

𝐈'𝐥𝐥 𝐭𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐥𝐟𝐢𝐬𝐡𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐡𝐮𝐦𝐚𝐧𝐬__ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang