'Dear Annie'
'Bagaimana kabarmu? Bagaimana kabar ketiga temanmu yang lainnya? Aku harap kalian baik-baik saja menjalankan misi.
Sudah hampir satu setengah tahun bukan? Aku dan ayah merindukanmu. Kenapa kau jarang membalas suratku? Apa misinya sesulit itu? Atau burung pembawa pesan kita tidak sampai padamu?
Ini adalah surat kelima yang kukirim, tapi kau hanya membalas surat yang pertama dan kedua. Katakan saja kalau kau mau kembali, aku akan mengatakannya pada para bangsawan itu untuk memberi perintah pemulangan.
Dari kakakmu tercinta
(Y/n) Leonheart.'
.
.
.Hela nafas kembali keluar dari gadis berambut pirang muda itu. Burung pembawa pesan antara dia dan Annie telah terbang menuju Annie.
Manik birunya menatap dua surat balasan dari adiknya, Annie. Sedikit tersenyum tipis, (y/n) keluar dari kamarnya menuju laboratorium penelitian titan shifter kepunyaan bangsawan Tybur.
Bekerja dibawah bangsawan memang sangat melelahkan, terlebih (y/n) sendiri sedikit sulit berkomunikasi dengan profesor dibawah kuasa Tybur.
Tangannya mengikat rapi rambut pirangnya dan memakai jas labor miliknya yang sudah disterilisasi. Kepalanya mengangguk ketika disapa oleh beberapa orang yang dia kenal.
Duduk diatas bangku besi, (y/n) kembali melanjutkan eksperimennya yang kemarin tertunda.
Waktu terus berlalu, matahari sudah kembali keperaduannya. (Y/n) mengangkat tangannya keatas, meregangkan tubuhnya yang duduk berjam-jam diatas kursi besi beralas bantal empuk yang membuat pantatnya sedikit keram.
Sebuah tangan menyodorkan minuman padanya, "Nee-san lelah?"
Mengulas senyum tipis, laki-laki berambut pirang itu terlihat sedikit memerah, "wah~ Porco rupanya. Bagaimana kabarmu?"
"Nee-san tolong jangan tersenyum seperti itu didepan laki-laki." ucap Porco.
Manik biru (y/n) mengerjap, "eh?! Kenapa?"
Porco terbatuk kecil, "senyum Nee-san itu kayak racun."
"Heh! Jahat sekali! Memangnya seburuk itu senyumku hah?" tanya (y/n) meringis pelan dan menoel pipinya dengan kedua jari telunjuknya.
"Mematikan, lebih tepatnya." ucap Porco menghela nafas. "Kau sudah menjadikan hampir setengah dari orang-orang yang ada disini jadi penggemarmu. Bahkan menarik perempuan juga."
"Eh?! Gitu ya? Ahaha." tawa (y/n) canggung. Tangannya mengusap belakang tengkuk karena terasa terlalu canggung sekarang. "Jadi aku tidak boleh tersenyum nih?" tanya (y/n).
Porco tersenyum tipis, "boleh, tapi saat sendirian saja."
"Sama aja bohongnya."
.
.
.Belum sampai dua hari, (y/n) tersenyum lebar melihat burung elang pengantar pesannya dengan Annie kini bertengger dijendela kamarnya.
Memang tidak ada larangan untuk mengantar pesan keluar dan kedalam daerah militer bagi ilmuwan dan profesor yang bekerja dibawah pengawasan bangsawan.
(Y/n) melepas surat yang terikat dikaki Bill, nama burung elang itu. Tangannya yang lain memberi Bill makanan berupa daging ayam dan ikan yang dipotong dadu.
"Terimakasih, Bill." ucap (y/n) senang. Kaki gadis itu berputar dan menjatuhkan tubuhnya keatas kasur.
Tangannya membuka surat dan sedikit mengernyit melihat beberapa perbedaan pada tulisan Annie.
"Apa tangannya sakit? Tapi seharusnya serum titan miliknya bisa menyembuhkannya." bisik (y/n) merasakan kejanggalan itu.
(Y/n) membacanya perlahan, memang ada ciri penulisan lain yang kaku khas Annie. Gadis itu kembali berpikir positif, dan kembali menulis balasan surat.
"Annie~ aku merindukanmu." bisik (y/n) pelan.
Dan sama seperti surat sebelumnya, tulisan Annie masih terasa asing dimata (y/n).
"Meminta pertemuan? Memangnya aku dibolehkan menyebrang ke Paradis?" bisik (y/n). (Y/n) mengangkat bahunya, "yah coba menyusup saja." ucapnya senang.
Bibirnya tersenyum memikirkan akan bertemu dengan Annie, adik kesayangannya.
Didalam kapal, (y/n) menyembunyikan tubuhnya dengan mantel hitam. Bersembunyi didalam bayangan agar tidak diketahui. Butuh waktu beberapa jam agar dia bisa sampai kepulau Paradis.
Kapal berhenti setelah beberapa jam berlayar. (Y/n) keluar dengan berhati-hati dan langsung menuju hutan tepi pantai.
Beberapa orang terlihat turun dari kapal. (Y/n) akan menunggu dipantai sampai Annie datang sesuai yang dituliskan disurat.
Tidak ada titan dikawasan pantai, karena mereka sudah diarahkan ketengah pulau Paradis hingga (y/n) cukup yakin pantai adalah kawasan yang bebas titan dan juga aman.
Tangannya membuka tudung dan masuk ke dalam goa kecil berukuran kurang dari dua meter dengan dalam kurang dari lima meter.
Tangannya meletakkan tas perbekalan dan duduk diatas batu. Mengasah pisaunya dan menunggu.
.
.
..
.
..
.
.T
B
C.
.
..
.
.See you next chapter 😗
11 Februari 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
ꕥ Campanella (Levi.A x Readers)
FanficMarley dan Eldia yang terus bermusuhan membuat perempuan muda merasa lelah dengan semua keadaan. Terlebih adik perempuannya kini ditahan oleh orang-orang paradis. Membeku didalam kristal dan hanya bisa menunggu waktu hingga kristal pecah. (Y/n) Leon...