Suka aja gitu ngeliat dari belakang cowok yg bahunya tegap terus pake kaos gini
👉👈Otot punggungnya kayak kejiplak gitu loh bund
⏳⏳⏳
"Embuuuun,,"
"Iya, mas? Kenapa?" jawab Embun tanpa menoleh, hanya menatap Dante dari pantulan cermin di depannya karena Embun sedang mengenakan toner dan pelembab. Merk yang sama seperti yang dipakai Dante.
Satu untuk berdua ceritanya. Kebetulan jenis kulit mereka sama. Lagipula biar tidak memenuhi meja rias. Soalnya Embun lebih suka rapi tanpa banyak barang.
Dante sudah rebahan di kasur mereka usai dari kamar mandi. Lelaki itu tidak selalu mengenakan piyama saat tidur. Kadang mengenakan celana katun kotak-kotak dan kaos hitam polos sebagai outfit tidurnya.
Seperti saat ini.
"Embuuuunn,," panggilnya lagi.
"Dalem, mas?" sahut Embun lagi, kemudian menoleh karena sudah selesai dengan pelembabnya.
Suaminya itu sedang berguling-guling di kasur mereka sampai selimut berwarna abu-abu mereka cukup berantakan. Membuat Embun tersenyum geli.
"Embun Ketigaaaa,," panggilnya, masih sambil berguling sebelum telentang di tengah kasur, menatap langit-langit kamar.
"Mas belum pake toner sama pelembab ya?"
"Belum," geleng Dante. "Pakein dong."
Embun menurut. Dengan toner, sehelai kapas dan pelembab, ia kemudian duduk di sebelah Dante dan mulai mengusap lembut wajah suaminya dengan kapas yang sudah ditetesi toner. Kentara sekali lelaki itu sedang menikmati usapan lembut di wajahnya dengan mata terpejam dan senyum lebar. Lesung pipinya membuat Embun gemas.
"Kapan jadwal mas berangkat ke Flores?"
"Minggu depan."
"Mau dibawain koper besar apa kecil, mas?" tawar Embun, sekarang sedang mengusapkan pelembab di pipi Dante. Sekalian dijawil dan ditusuk-tusuk lesung pipinya gemas. Dante malah tersenyum makin lebar, sampai tertawa kecil dengan mata tetap terpejam.
"Kecil aja. Rencana cuma 2 mingguan disana. Tapi bakal balik sebentar ke Jakarta."
"Tim-nya ramean?"
"Cuma 4 orang. Soalnya tim ini buat ekspedisi sama pindai lokasi dulu. Kalau data fix udah dikirim ke pusat, baru bakal ada tim susulan," jawab Dante.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun Ketiga
Fanfiction"Kita bisa ikut kamu. Asal kamu jangan ninggalin saya sama anak-anak. Embun, kita semua butuh kamu." Masih tentang harapan untuk menetap. Dante yang tau kalau ia telah mengawali segalanya dari kesalahan.