Gulf menyeret kopernya melalui pintu kedatangan Bandar Udara Internasional Narita, yang terletak di Narita, prefektur Chiba.
Pada awalnya Gulf ingin memesan taksi namun dia juga ingin melihat keindahan kota Jepang dimalam hari. Akhrinya Gulf memutuskan untuk menaiki kereta.
Ia mulai mencari letak terminal 2. Dan turun melalui eskalator. Karena keterbatasan bahasa akhirnya Gulf memutuskan untuk mengambil ponselnya dan membuka aplikasi google translate untuk nanti ia pakai.
Gulf tanpa sengaja melihat sesosok pemuda yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Ia memberanikan diri bertanya kepadanya karena pria itu berada tak jauh dari hadapannya. Meskipun ini bukan pertama kalinya ia pergi seorang diri, namun Gulf bisa terbilang nekat pergi ke Jepang sendirian. Biasanya Gulf hanya pergi di Phuket atau paling jauh ke Malaysia.
"Hello excuse me. May i ask you something?" Gulf menyapa pria asing tersebut.
Pria itu menoleh seraya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Shia! Ini cara ngomongnya gimana?" Gulf mengumpat seraya menatap ponselnya. Kata-kata yang muncul lebih sulit, dan sepertinya lidah Gulf akan terlipat saat mengatakan kata tersebut.
Tak disangka pria itu malah tertawa kecil. "Kau dari thailand kan?" Katanya yang membuat Gulf terkejut.
Gulf tidak menyangka pria itu bisa berbahasa Thailand. Pria tampan tersebut mengenakan pakaian berwarna terang dengan warna rambut yang cukup mencolok, rambutnya pirang layaknya orang asing kebanyakan. Tidak heran jika Gulf yakin pria itu merupakan penduduk lokal di Jepang.
"Nama ku Mew Suppasit" Pria bernama Mew itu mengulurkan tangannya.
Gulf sedikit ragu namun ia segera menyambut tangan Mew. "Gulf Kanawut." Katanya.
Akhirnya Mew membantu Gulf membeli tiket. Sedikit canggung karena ini pertama kalinya Gulf bertemu Mew bahkan pria itu tidak segan membantunya untuk bertransaksi.
Untung saja tujuan Mew berbeda dengan Gulf. Ia bisa bernafas lega sejenak. Ternyata Mew baru saja mengantarkan sahabatnya kembali ke Thailand. Pria itu bahkan bercerita sudah 4 tahun dia tinggal di Jepang.
Bekerja sebagai animator disalah satu perusahaan game terkenal di Jepang. Gulf sendiri masih asing dengan kata tersebut. Ia bahkan baru pertama kali mendengar pekerjaan itu.
Mew terlihat sangat ceria. Dia tidak segan membagi ceritanya kepada Gulf. Sementara sifat Gulf berbanding terbalik dengan Mew. Ia sedikit tertutup, dan tidak banyak bicara jika bersama orang asing.
"Kamu kesini untuk liburan?" Mew menatap Gulf.
Gulf akui wajah Mew sangat tampan. Tubuhnya tinggi, dengan rahang tegas, bibirnya selalu tersenyum, dan matanya pun begitu indah.
Gulf berdehem. Ini bukan saatnya mengagumi wajah Mew. "Sebenarnya besok aku akan ke Osaka. Untuk liburan sekaligus bekerja tentunya." Jawab Gulf.
"Memang pekerjaanmu apa?" Tanya Mew.
Gulf melirik sebentar arloji ditangan kirinya. Masih ada waktu 30 menit sebelum keretanya berangkat.
"Aku pengangguran."
Mata Mew membulat. "Kau serius?"
Gulf tertawa kecil. "Bercanda. Saya seorang guru sd. Sekarang lagi mengambil cuti tahunan." Jawabnya.
"Wow, PNS?"
Gulf mengangguk sebagai jawaban. Gulf sudah sering mendengar kata tersebut. Padahal Gulf menjadi guru bukan karena gaji atau gelar PNS yang diberikan. Ia mengambil pekerjaan itu karena dia menyukainya. Gulf sangat senang dengan anak-anak. Mungkin karena Gulf anak tunggal, terkadang ia merasa kesepian dan ingin memiliki seorang adik.
"Di Jepang lagi musim panas yah?" Tanya Gulf berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Ini sudah hampir masuk musim gugur. Tapi udaranya masih sangat panas. Jadi bisa dibilang ini masih musim panas." Jelas Mew.
"Penjelasanmu terlalu berbelit-belit. Bilang saja ini musim panas" Gulf mulai sedikit santai bersama Mew. "Kereta mu berangkat jam berapa?" Lanjutnya.
"Apa kau mau aku jujur atau berbohong?"
"Jujur, mungkin. Tapi terserah kau mau jujur atau tidak. Itu tidak masalah."
"Kereta ku sudah berangkat sejak tadi." Mew tersenyum. "Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian."
Gulf sedikit terenyuh. Dia tidak menyangka Mew melewatkan keretanya hanya karena menemaninya. "Terimakasih." Hanya itu yang bisa Gulf katakan.
Sepertinya awal perjalanan Gulf kali ini terasa seperti angin musim semi. Terasa menyenangkan, dan juga sejuk.***
Artinya : Aku ingin tidur.
***
Karenanya my beloved fans udah mau habis aku memutuskan untuk ngepost cerita baru dulu 😬
Ini udah selesai kutulis, cuman sampai 5 chapter.
Happy reading, don't forget to vote and coment. Jangan lupa baca ceritaku yang lainnya. 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Word
RomanceSiapa sangka awal pertemuan Gulf Kanawut bersama Mew Suppasit di kota Osaka membuat liburan Gulf semakin menyenangkan. Liburan singkat yang bisa membuat jantung Gulf berdetak kencang. Namun bagaimana kah kelanjutan liburan Gulf? Apakah Gulf akan me...