¹𝗦𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 : 𝗣𝗲𝗻𝗮𝗻𝘁𝗶𝗮𝗻

720 81 19
                                    


~~~

By: Na_nadh

~~~

Tw/ / mpreg


🐷🐰♥️🐶

~𝒯𝒽𝒶𝓉'𝓈 𝑜𝓀𝒶𝓎~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~𝒯𝒽𝒶𝓉'𝓈 𝑜𝓀𝒶𝓎~~~~


Dinginnya udara malam benar-benar menembus kulit. Aku mengusap kedua tanganku yang mulai terasa sedingin es. Aku eratkan pelukan pada tubuhku sendiri yang sedari tadi berdiri di balkon kamar. Berkali-kali aku rapatkan sweater kebesaran favoritku yang kini melekat pada tubuh yang mulai menggigil. Kupandangi terus kerlip lampu kota yang membias karena kabut mulai turun. Entah mengapa aku menyukainya.

Malam semakin larut, udara semakin dingin, tapi aku masih setia dengan posisi yang tak menguntungkan bagiku. Kubalikkan badan bersandar pada pagar besi menghadap sisi dalam kamarku. Apa yang kulihat adalah hal yang dulu sangat mustahil aku dapatkan. Mungkin Tuhan menguji, mungkin Tuhan memberiku karma atas dosa yang dulu kulakukan. Tapi aku tahu Tuhan masih sayang padaku, Dia berikan apa yang dulu pernah kumiliki, Dia kembalikan apa yang dulu pernah hilang. Ya... suamiku yang memeluk anaknya, bukan anakku. Dialah saat ini yang sedang kupandang, Dialah yang Tuhan pisahkan dariku 6 tahun silam, dialah Seo Changbin.

Mungkin benar kata orang, tugas kita di dunia salah satunya adalaha menjaga jodoh orang. Tak bisa dipungkiri, tapi itu adalah hal yang umum kan, aku yakin banyak dari kalian yang pernah menjaga jodoh orang lain. Setiap aku melihat suamiku, aku selalu ingat bagaimana Tuhan mengujiku dengan memberikannya pada orang lain sebelum Dia berikan padaku. Kadang ku marah padaNya, mengapa. Tapi aku berusaha ikhlas walaupun aku tak tahu apakah aku ikhlas atau tidak, karena keikhlasan hanya Tuhan yang bisa menilainya.

Ingatkan aku pada kejadian 6 tahun lalu, saat dimana dia tinggalkan aku untuk menikah dengan orang lain. Saat terberat bagiku setelah aku menjaga dia 7 tahun lamanya.

6 tahun lalu dia datang ke rumahku dengan niat meminangku, meminta pada ibuku untuk menjadikanku pasangan sehidup sematinya. Tapi nyatanya ibuku menolak lamaran itu, kenapa, karena sakit hati yang ibu rasa sangat besar. Ibuku memendam rasa sakit yang luar biasa karena ucapannya, mana ada seorang ibu yang terima jika putra semata wayangnya dihina. Tak pantas memang apa yang Changbin lakukan, tak seharusnya masalah kami dia ceritakan ke ibu, harusnya dia bahas denganku bukan dengan ibuku.

“ibu tak akan pernah merestuimu menikah denganya, hati ibumu hancur saat dia membohongi ibu untuk kesekian kalianya, hati ibu hancur saat dia bilang kamu murahan, hati ibu hancur Min”

Kata-kata ibu selalu aku ingat, aku juga rasakan hal yang sama saat Changbin bilang aku murahan. Tapi aku sadar, aku juga salah pada saat itu, saat dimana aku berikan tubuhku pada pria lain.

THAT'S OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang