4

64 9 2
                                    

Keesokan harinya Yena melihat notifikasi dihandphone nya yang menunjukan nama tunangan nya disana, Jeno tampak beberapa kali menelpon nya dan mengirim pesan untuk Yena.

Keesokan harinya Yena melihat notifikasi dihandphone nya yang menunjukan nama tunangan nya disana, Jeno tampak beberapa kali menelpon nya dan mengirim pesan untuk Yena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari Yena bergerak membuka pesan tersebut, jarinya segera bergerak membalas pesan Jeno padahal ia sama sekali tidak marah pada pria itu kenapa bisa Jeno sepanik ini.

Yena memang terlalu mencintai Lee Jeno hingga hal seperti ini sama sekali ia tidak khawatir karena ia percaya sangat percaya jika pria itu akan setia padanya, Jaehyun tampak membuka pintu kamar nya.

"Jeno ada dibawah segera turun" ucap Jaehyun lalu menutup kembali pintu kamar adiknya.

Yena segera melangkahkan kakinya turun untuk bertemu dengan Jeno, diruang keluarga sudah tampak pria itu sedang asik berbincang bersama Yonho.

"Yena-ya.. hari minggu begini pergilah keluar bersama Jeno, appa eomma dan oppa mu akan keluar nanti ke rumah kakek jika kalian sudah selesai berkemcan susul saja kesana" Yena mengangguk mengiyakan ucapan Yonho sungguh ia sama sekali tidak marah pada Jeno, meskipun hatinya cemburu.

Jeno mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika baru saja mendapat panggilan dari Ryujin yang kata Jeno ia adalah teman baik sahabatnya, Yena jalan mengikuti langkah lebar tunangan nya yang tampak terburu menyusuri lorong rumah sakit.

"Ryujin-ah bagaimana kondisi Soojin?" ucap Jeno panik.

"Dokter bilang ia tidak boleh terlalu banyak pikiran" jawab Ryujin lirih, Yena melihat tatapan Ryujin yang tampak tak suka melihatnya.

"Masuklah Soojin menunggumu" ucap Ryujin menyuruh Jeno masuk.

Jeno menatap sendu kearah Soojin yang entah Yena juga bingung siapa gadis itu dan mengapa gadis itu bisa membuat Jeno menjadi sangat panik ketika mengetahui bahwa Soojin masuk rumah sakit.

"Soojin-ah" ucap Jeno lirih membuat gadis yang awalnya terpejam itu kini membuka mata menatap kedua manusia dihadapan nya.

"Jeno-ya.. ini?" Soojin berganti menatap Yena seperti meminta jawaban siapa gadis disebelah Jeno yang tampak digandeng oleh pria itu.

"Ah ini Jung Yena.. tunanganku" jawaban Jeno membuat Yena tersenyum kearah Soojin namun gadis itu justru mendadak berteriak menangis kencang sembari menutupi kedua telinganya.

"Aku adalah tunangan mu Lee Jeno! apa kau lupa 2 tahun lalu kau menyatakan cintamu?!" teriak Soojin sambil beberapa kali meronta membuat Jeno yang panik langsung memeluk gadis itu.

Yena tau jelas jika gadis itu tampak seperti hanya berakting bahkan itu cukup buruk untuk membohongi seseorang dan sialnya Jeno mempercayai gadis itu, tunangan nya itu juga menyuruh Yena untuk keluar dari ruangan dengan alasan agar Soojin dapat tenang.

Dengan perlahan Yena mendudukan dirinya di kursi koridor rumah sakit, satu.. dua.. bahkan kini sudah tiga jam ia menunggu sosok Jeno yang tak kunjung keluar dari ruangan tersebut.

Yena yang mulai jenuh beranjak dari duduknya untuk mengajak Jeno pulang mengingat kini jam yang telah menunjukan pukul 8 malam, mata Yena terbelalak ketika mendapati tunangan nya sedang berciuman dengan gadis yang tak lain adalah Soojin.

Perlahan Yena melangkah ke arah tunangan nya bersamaan dengan airmata yang terus mengalir membanjiri dipipinya, kepercayaan pada Jeno runtuh seketika bahkan tunangan nya itu tampak menikmati ciuman itu hingga tak sadar jika Yena telah berada disampingnya.

"Je-.. Lee Jeno-ssi" sekarang barulah Jeno terkejut karena baru tersadar Yena yang kini disampingnya.

"Yena-ya aku bisa menjelaskan.." Yena menggeleng cepat lalu tersenyum tipis.

"Aku pulang" jelas Yena lalu berbalik pergi, Jeno segera mengejar gadis nya.

"Yena-ya kumohon dengarkan penjelasan-" lagi-lagi Yena menggeleng tidak mau mendengar satu kata pun yang keluar dari mulut Jeno.

"Dia sakit jadi aku harus membuatnya tenang"

"Dengan menciumnya? aku rasa ini bukan memberi penjelasan Lee Jeno kau hanya memberi informasi sekaligus pembelaan padanya dan pada dirimu sendiri jadi pada masalah kali ini aku yang salah bukan kalian, aku salah karena telah mempercayai mu dan aku menyesali itu" ucap Yena final bertepatan dengan kedatangan Jaemin yang memang tadi sudah Yena telpon untuk menjempunya, karena tadinya Yena berpikir kasihan tunangan nya jika harus mengantarnya pulang mengingat jarak rumah sakit dan rumah nya cukup jauh.

"Yena-ya gwenc-" Yena berhambur ke pelukan Jaemin dan menangis sejadinya, Jeno terpaku melihat isak tangis menyakitkan yang keluar dari bibir gadisnya bahkan gadis itu menangis dipelukan pria lain yang itu adalah Na Jaemin sahabatnya.

"Aku ingin pulang namun tidak kerumah ku namun kerumah mu" lirih Yena didalam pelukan sahabatnya.

"Andawe!" bentak Jeno tangan nya bergerak meraih tangan Yena namun pergerakan nya terhenti karena Jaemin yang juga menarik sisi tangan gadisnya.

"Kau membuatnya menangis Lee Jeno, aku benci melihat gadisku menangis" ucapan Jaemin sukses membuat Jeno melotot terkejut mendengar sahabatnya memanggil Yena dengan sebutan gadisku.

"Aku tidak ingin ada perdebatan ini didepan rumah sakit banyak orang yang melihat, biarkan Yena kubawa pulang aku tau batasanku terhadap seorang gadis spesial seperti nya" telak Jaemin lalu pergi memasuki mobil setelah menggiring Yena masuk ke BMW nya, Jeno memaku melihat sorot mata Jaemin saat melihat kearah tunangan nya.

Sorot mata itu seperti memuja ditambah tiap ucapan Jaemin yang tampak memperlakukan Yena seperti porselen yang sangat ia jaga agar tidak pecah atau lecet sedikitpun, Jeno merasakan hal itu bagaimana pun juga ia hafal betul sifat seorang Na Jaemin.

Jeno dapat menyimpulkan bahwa sahabatnya itu menyukai Yena bahkan bukan hanya menyukai namun mencintai Jung Yena gadis yang telah dibuat kecewa oleh Jeno, mata Jeno menatap kearah pemandangan malam kota Seoul yang tampak indah dengan gemerlap lampu terpancar.

Tangan nya sibuk mematik pemantik api untuk menyalakan sebatang rokok yang menancap disudut bibirnya, setelah menghisap batang itu Jeno membuang asap perlahan dari balik bibirnya pria itu sangat stress sekarang memikirkan Soojin dan Yena.

Ia tidak rela jika gadisnya bersama pria lain semalaman namun ia juga tidak bisa meninggalakan Soojin dalam keadaan yang lemah seperti ini, Soojin sangat berarti untuknya dan Jeno tidak ingin kehilangan gadis itu.

Sungguh Jeno sangat bingung dengan hatinya karena sungguh ia tidak bisa memilih salah satu, Yena adalah gadis yang ditunangkan dengan nya dan yah Jeno nyaman dengan adanya gadis itu disisinya tetapi ia juga tidak dapat membohongi perasaan nya pada Soojin.














-tbc-

Don't forget vote and comment nya🌱💚

Bastard // Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang