Jaemin memutuskan untuk bungkam tidak mau memberitahu pada Yena bahwa sebenarnya ia tau jika Jeno mencintai gadis itu lagipula Jeno juga tidak mau mengakui perasaan nya sendiri dan masih berat pada Soojin.
Ujian akhir kelulusan sudah selesai selama itu juga Jeno tampak tetap seperti biasa karena pria itu memaksa Yena agar keduanya tampak tidak ada masalah sehingga tidak menjadi bahan pembicaraan disekolah.
"Yena-ya.. ini tadi Jeno memberikan ini padamu" Yena melirik setangkai bunga mawar dan sepucuk surat untuknya, sebelum berterima kasih pada Ryujin teman sekelasnya itu.
Datanglah ke rooftop, ada yang harus kubicarakan
-LJ
Yena mengkerutkan dahi bingung karena ini pertama kalinya Jeno memberi surat seperti ini, biasanya pria itu mengiriminya pesan tapi Yena tidak ingin membuat tunangan nya itu menunggu lebih lama.
Ia melangkah dengan senang hati berpikir jika Jeno pasti ingin mengajak nya berbaikan, senyuman merekah begitu saja beriringan dengan langkah nya menaiki tangga menuju rooftop.
"Saranghae Lee Jeno" terdengar seorang gadis tampak bicara dengan tunangan nya, Yena dapat melihat dari balik kaca Soojin adalah gadis yang mengatakan itu pada Jeno.
Sialnya Jeno hanya diam tak menolak pernyataan cinta gadis itu membuat Yena tak kuasa menahan tangisnya, lagi-lagi keduanya berciuman namun kali ini tampak jelas jika Soojin lah yang mencium Jeno terlebih dahulu.
Yena yang tak tahan melihat keduanya memilih segera pergi namun saat ia membalikan tubuhnya Jeno menahan tangan gadis itu, tatapan mata Jeno mengisyaratkan bahwa sungguh pria itu tidak mau Yena beranjak dari sana baru saja Jeno mau menarik gadisnya kepelukan tetapi Jaemin terlebih dahulu menarik Yena kedalam pelukan nya.
"Jika kau masih terus membuatnya menangis, aku juga tidak akan bosan membuatnya tertawa hingga ia dapat mencintaiku" jujur Yena terkejut didalam pelukan Jaemin ketika mendengar ucapan pria itu.
"Berani kau menyentuh punyaku sekali lagi aku akan menganggap persahabatan kita sungguh selesai" kini Jeno yang tidak mau kalah menarik tangan Yena hingga terlepas dari pelukan Jaemin.
"Apa kau kira aku akan melepaskan Yena begitu saja?" Jaemin menarik sisi tangan Yena.
"Dan apa kau kira aku akan membiarkan kau menyentuh tunanganku?!" Jeno sungguh tak mau kalah ikut manarik sisi tangan Yena.
"Cukup!!" Yena segera menghentak kan kedua tangan nya agar genggaman kedua pria itu terlepas dan sialnya hanya milik Jaemin yang terlepas setelah melihat itu Jeno langsung menarik tangan tunangan nya dan pergi dari sana meninggalkan Jaemin maupun Soojin.
"Yena-ya aku.."
"Tidak ada yang perlu dibicarakan Lee Jeno, soal ciuman tadi dan saat dirumah sakit lupakan saja" Yena segera pergi kearah kelasnya, Jeno menghela napas karena lagi-lagi ia gagal berbaikan dengan Yena.
.
.
.
.Bel sekolah telah berbunyi pertanda pulang sekolah tangan Jeno terarah menelpon Irene.
"Eomma"
"Eoo wae?"
"Bisa percepat pernikahan ku dengan Yena?"
"Jeno-ya.."
"Jeno.. Jeno!!" panggilan dari karina membuat pria yang disebut namanya itu menoleh kesumber suara, Karina tampak tergesa-gesa berjalan kearah Jeno dengan wajah panik.
"Ada apa?" Jeno langsung berlari kearah kelas Yena setelah Karina memberitahu jika gadisnya itu bertengkar dengan Soojin.
Sesampai dikelas gadisnya Jeno dapat melihat Soojin yang telah terjatuh dilantai sementara Yena berdiri dan tampak baik-baik saja, Jeno segera menghampiri Soojin.