jilid 1 ; tertukarnya kentang goreng bumbu tabur

39 5 1
                                    

semua orang bakal setuju kalo jadiin kentang goreng sebagai cemilan yang gak ribet dipikirin. cuma, kamu jadi mendadak pusing kalo disuruh mikir bumbu tabur atau yang biasanya dikocok buat dijadiin toping kentang goreng. ya gak?

bukti nyata nya sekarang lagi terjadi di Nara yang sedang berdiri di depan gerobak biru kentang goreng "Wareg Tenan" (artinya, enak banget dalam bahasa Jawa). meskipun udah jadi langganan, Nara suka menghabiskan waktunya untuk berpikir sampai 20 menit demi menyamakan mood-nya dengan bumbu tabur kentang gorengnya. 'tapi kan, rasanya kalo mau dicampur-campur juga sama aja kan ya?' hahahahaha ngawur. bagi Nara, rasa bumbu tabur kalo lagi dikocok sama mbak-mbak penjual yang bisa bikin bersin-bersin ini bisa menentukan seberapa baik atau buruknya mood Nara pada hari itu. contoh saja, kalo hari itu Nara lagi dapet apes karena nilai ujiannya jelek daripada temen yang di contekin, Nara bakal memilih kentang goreng dengan bumbu super pedas maksimal yang bikin masa bodoh mau mati atau enggak. selain kepentingan bumbu kentang goreng, Nara juga menomersatukan nilai-nilai di sekolahnya. lanjut, kalo mood-nya lagi bagus karena papa abis ngasih duit jajan dua kali lipat dari jumlah biasanya, Nara bakal request bumbu manis dan jagung bakar ditambah bubuk cabe dikit aja. 'lah terus, kalo Nara lagi gatau mood nya hari itu gimana dong?' kalo gitu sementara Nara gak makan kentang goreng dan lebih memilih pentol (cilok/bakso) untuk menghidupkan suasana.

bingung kan? sama, author juga. hehehehe.

oh ya, balik sama Nara. kasian, Nara belum juga kelar mikirin bumbu tabur kentang gorengnya nih. sabar ya, Na.

"mbak e, aku pesen kentang goreng normal pake bumbu bbq-asin-balado ya! tambahin black peppernya dikit aja" seru Nara sambil menutup hidungnya, takut bersin kena bumbu taburnya.

"oke Na, kamu duduk dulu aja. tuh mbak abis beli salak di pasar, makan aja. tapi jangan dibawa pulang sekalian wadahnya" jawab mbak Uni sambil nahan ketawa saking tergelitik dengan guyonan recehnya yang gak diketawain balik sama Nara.

"oh gitu, yaudah nanti aku bawa wadahnya terus aku balikin sekalian sama pohon salaknya" kata Nara yang tiba-tiba suara truk besar mengalahkan suara Nara. timingnya pas banget. jadi gak ada yang ketawa dan gak ada yang tau Nara bilang apaan. weleh.

sembari nunggu, Nara iseng main twettir. idol grup jebolan produksi123 jepang, Jawara, baru aja debut. sebagai fans yang mendukung sejak awal acara produksi123 ini dimulai sampe Jawara berhasil tercetak, Nara mengaku kalo frekuensi jumlah fans di Indonesia lagi belum keliatan banyak. jadi, Nara suka kesepian kalo mau nge fangirling in Jawara. mana kalo temen-temen dikelasnya diajakin ngobrol sama Nara soal Jawara, mereka cuma bisa kasih respon ngangguk sambil senyum 'iyain aja biar cepet'. sempet kesel pas Nara tau digituin, tapi kembali dia memaklumi karena pertumbuhan grup idol Jawara sedang berjalan perlahan-lahan. jadi, dia kudu sabar ngadepin kenyataan ini..... ugh.

sayup-sayup lagi asik gerakin jempol kanan keatas bawah di layar licinnya, mbak Uni kedatangan pelanggan lagi setelah Nara. namun, Nara tidak menyimak sama sekali keberadaan pelanggan ini. pokoknya Nara lagi asik nungguin karena udah keburu laper.

*ringtone Mugendai bunyi*
tertulis 'mamakcu' di layar smartphone Nara. sigap, Nara mengangkatnya.

"halo, mak?"
"halo, nduk. kamu dimana toh?"
"oh iya lupa kabarin, lagi njajan kentang goreng mbak Uni. bentar yah, lagi dikocok. eh, bumbunya maksudnya"
"oh yawis, jangan lama-lama lho ya. keburu baksonya dingin nduk"
"oke siap bukbos! kelar ini aku langsung cus pulang. dahhh!"
walah, bakso dong..... pikir Nara. makanan favorit yang gak bisa ditolak kalo ditawarin sama siapapun. kalopun ditawarin sama presiden, Nara gak mungkin menolaknya.

"mbak Uni! udah belum punyaku?" teriak pelan Nara karena gak sabar untuk segera cabut ke rumah.
"oh bentar, ini baru selesai kok"
"cepetan ya mbak, ada panggilan alam yang gak bisa aku tolak nih"
"oke, wait".

tanpa sadar, pelanggan kedua itu terperangah dengan sosok Nara yang dari belakang keliatan enerjik dan panik. pelanggan itu tersenyum melihat tingkah Nara yang bikin jadi gemes dan ikutan panik sedikit.

mbak Uni mulai berjalan mendekati gerobaknya sambil membawa dua kantong coklat berisi kentang goreng panas beserta bumbu tabur sesuai pesanan pelanggannya. selesai dibungkus, Nara langsung menyaut salah satu kantong tersebut tanpa melihat bagian mana milik Nara dan pelanggan kedua itu, menyerahkan uang yang udah disiapkan dan langsung lari sambil berkata,
"mbak Uni, besok aku kesini lagi ya!". belum sempat mbak Uni ucapkan nama pelanggan atau punya Nara, mbak Uni berteriak "EHHHH NARAAAA ITU BUKAN PUNYA KAMUUU!!" dan pelanggan tersebut melongo dan terkekeh kecil karena melihat Nara berlari saking kencengnya. dalam hati pelanggan kedua itu, semoga perempuan itu gak kesandung polisi tidur.

langsung, mbak Uni bilang pada laki-laki tersebut. "lho, mas. punyamu tadi salah diambil dia. gimana? mau aku bikinin lagi aja ta?" ujar mbak Uni setengah deg-degan, takut pelanggan itu marah dan meminta untuk digoreng lagi. pelanggan kedua itu hanya tersenyum. "gak usah mbak, aku ambil itu aja gapapa kok. lagipula dia buru-buru juga. ini uangnya, makasih ya mbak" jawab laki-laki berkulit putih dengan wajah khas Jepang. sebelum meninggalkan kios itu, pelanggan tersebut meninggalkan sebuah coklat bermerek katkit kepada mbak Uni. katanya dia lagi ada kelebihan stok coklat yang dibawanya jadi ia beri, mbak Uni tetap menerimanya dengan baik. setelah itu cowok tersebut pergi kearah yang mbak Uni rasa ke daerah perumahan elit. mbak Uni sedikit memiringkan kepalanya sambil berpikir kalo ini pertama kalinya ia melihat dia.

sesampainya Nara dirumah, dia langsung menerobos ruang keluarga dan langsung mencuci kaki dan tangannya. gak lupa mengucapkan salam "ibuk, aku pulang!".  segera, iya berlari kecil ke meja makan dan membuka tudung saji. benar saja, baksonya lengkap dan masih mengepulkan asap panas. tandanya, Nara gak ketinggalan waktu terbaik dimana saat bakso masih enak dihidangkan.

lagi asik makan bakso, Nara teringat dengan pesanan kentang gorengnya. segera dia beranjak dengan menggigit bakso utuh dan mengambil kantong coklat berisi kentang goreng. dia terkesiap dengan lingkaran merah tebal di kertas kantong yang menunjukkan pilihan rasa bumbu tabur itu tertera pada pilihan bumbu balado-bubuk cabe level 10-black pepper. jelas banget kentang goreng ini bukan pilihannya, melainkan pelanggan lain. disaat yang bersamaan, bakso terakhir yang sedang dia gigit malah jatuh ke lantai lalu menunjukkan wajah Nara berubah jadi kusut karena bayangan dia setelah ini dengan nyemil kentang goreng mbak Uni jadi sirna. Nara mendengus kesal, bisa-bisanya dia salah ambil pesenan dan itu punya orang lain. 

'kok ya bisa ketuker lho....... siapa sih yang makan kentang goreng pake bumbu beginian?', batin heran Nara.

yah, mau gimana lagi. tetep aja dimakan sama Nara deh. dengan perasaan bete, ya.




bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

friend-friesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang