“Kenapa aku jadi sering memikirkan Alifa,” gumam Bobby.
Pikirannya sibuk dengan Alifa yang sudah beberapa kali menyelamatkannya. Terakhir dia menjadi terganggu dengan lekuk tubuh Alifa yang tercetak akibat basah.
“Fa, jangan sampai Bos tahu jika yang membolehkan seseorang masuk ke gudangnya adalah Barry—adiknya.” Dino mewanti-wanti agar Alifa tutup mulut.
Barry adalah seorang pengusaha muda dan sukses yang bergerak di bisnis kuliner. Lebih hangat dan menyenangkan dibanding Bobby.
Alifa menurut saja lalu naik ke atas dan memasang penyadap di kamar yang sering dipakai menginap oleh Barry.Barry lebih banyak tinggal di sebuah apartemen dan mansion dekat pantai.
CCTV dipasang di seluruh ruangan kecuali kamar mandi dan kamar pribadinya. Alifa dengan sigap memantau perkembangan di rumah Bobby Romano.
“Bos, saya akan periksa semua ruangan tunggu di sini.”
Bobby menunggu di ruang keluarga sambil nonton televisi.
Sejak kejadian dua hari lalu di kolam renang terjadi ledakkan molotov, Alifa dan Dino menjadi lebih waspada. Dino mencurigai Harvey sebagai dalang semua ini. Semua barang bukti mengarah padanya.
Anak buah Harvey sangat licin karena mereka memiliki jaringan yang luas dan kuat. Memiliki beking pihak yang memiliki kekuasaan. Dia juga merupakan anak sulung dari seseorang yang berkuasa di salah satu daerah tingkat satu.
Bobby tampak gusar karena lama.“Alifa ... sudah belum?” tanyanya.
“Sudah, Bos. “
Alifa pergi ke luar rumah itu dan mengembuskan napasnya. Dia menemukan sebuah kamera kecil yang di pasang di lampu dekat kasur Bobby. Alifa hanya diam cukup dia yang tahu.
**
[Siska, maaf aku tidak bisa datang ke acara pameran lukisan kakakmu. Di sini ada masalah] Alifa menelepon temannya yang tinggal di apartemennya.[Ya gak apa-apa]
[Kamu akan pulang gak? Nanti aku akan sisakan Pizza kesukaanmu]
[Entahlah]
[Kamu jangan khawatirkan aku, jagalah dirimu]
Alifa menutup gawainya dan menuju ke dapur di rumah Bobby untuk minum.“Mbak Alifa, cantik-cantik jadi bodyguard nya Den Bobby,” seloroh Ani asisten rumah tangga Bobby.
Alifa menoleh lalu tersenyum, asyik dengan minum segelas teh lemon hangatnya.
‘saya butuh uang yang banyak' batinnya.
Alifa dikontrak sebagai bodyguard oleh Bobby selama satu tahun. Jika sudah habis masa kontraknya bisa diperpanjang.Uang. Hanya uang yang ada dipikirannya. Febby sedang kuliah semester tujuh yang banyak mengeluarkan uang seperti untuk KKN dan selanjutnya skripsi.
Ibunya hanya penjual ayam potong di pasar tradisional.
[Kak Alifa, Febby boleh gak liburan di Jakarta bersama Kakak?]Pesan dari sang adik perempuannya. Alifa tidak mau adik dan ibunya tahu tentang pekerjaannya.
[Kakak sedang sangat sibuk, nanti saja jika kakak sudah agak berkurang kesibukannya baru kamu boleh ikut ke Jakarta]
[Ya udah deh, Kak]
Alifa merasa sangat bersalah. Seharusnya dia memberi tahu tentang pekerjaannya. Namun, dia sudah bertekad tidak akan pernah membuka mulutnya.
Usianya baru dua puluh lima tahun dan sekarang dia sudah bahagia dengan pekerjaan dengan gaji besar bersama Bobby Romano.
Bagi Alifa, ibu dan adiknya itu yang lebih penting. Urusan percintaan dia jadikan nomor dua. Seperti tiga bulan lalu dia baru saja dicampakkan oleh seorang kekasihnya.
Sekarang dia tak tahu mantan kekasihnya ada di mana setelah satu tendangan keras dilayangkan oleh Alifa tepat mengenai selangkangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL BODYGUARD
RomanceKisah tentang seorang bodyguard cantik, memiliki kemampuan beladiri yang mumpuni. Harus menjadi seorang bodyguard seorang CEO yang temperamental. Ikuti ceritanya.