Chapter 6-Dicoret Sebagai Ahli Waris

8 0 0
                                    

“Saya mau minta ijin untuk pulang, adik saya butuh donor darah AB negatif. Dia kehilangan banyak darah akibat kecelakaan sewaktu memanjat tebing.”

“Bukankah ada bank darah?”

“Kalau ada, Ibu saya tidak akan meminta saya untuk datang mendonorkan darah. Sebab hanya saya yang mempunyai golongan darah yang sama dengan adik saya.”

“Oke, berapa lama?” tanya Bobby sambil mengisap rokoknya.

“Secepatnya, begitu beres saya langsung akan pulang lagi ke sini.”

Alifa menuju apartemennya setelah mendapatkan ijin dari majikannya.

“Sis, gue pulang dulu. Adik gue sakit,” ujarnya pada Siska. Siska yang susah beberapa minggu menginap di apartemennya Alifa merasa sangat sedih.

“Maafin gue ya. Gak bisa bantu adik, Lo.”
Siska memeluk dengan erat sahabatnya itu.
“Gue juga maaf karena akan menitipkan apartemen ini semenjak ada Lo tempat ini jadi rapi dan bersih,” ucap Alifa di sela-sela pelukannya. Setelah Alifa memasukkan apa yang akan dibawa, barulah dia turun dari lantai 2 menuju basemen tempat mobil all di parkir.

*
“Bang, saya melihat kok di sudut ruangan kamera CCTV kenapa tidak jalan?” tanya anak buah Dino.

“ Sudah sejak kapan?”

“Sekitar lima belas menit yang lalu.”

“Aku akan mengeceknya.”

Dino mengecek ke ruang pengemasan senjata yang akan segera dikirimkan. Pemesan kali ini dari luar kota. Untuk senjata api rakitan lokal Bobby sudah mengantongi izin. Dino menangkap tangan pemuda yang sedang menggunting kabel rem mobil yang akan digunakan untuk mengirim barang.

“Kena, kau."
Pemuda itu kaget kemudian dia diseret ke hadapan Bobby. Dengan geram dan wajah seperti tomat masak Bobby murka pada pemuda yang mengaku bernama Sonny.

“Habiskan satu botol whisky, jangan sisakan!”perintah Bobby.

“Aku tidak  minum sebanyak itu, rasanya mual. Tuan boleh menghukumku tapi tidak dengan minum-minuman keras. Saya masih baru bekerja dengan Tuan Harvey.” Sonny terus saja berkilah. Namun, Bobby yang sudah kepalang murka langsung memerintahkan bawahannya untuk meminumkan dengan paksa sebotol minuman keras ke mulut Sonny. Malang sekali anak itu.

Prang!

Suara pecahan botol yang dilemparkan Bobby ke dinding sebuah ruangan di diskotik itu. Di luar dinding itu hingar bingar hentakan musik dengan jumlah pengunjung yang membludak.

“Kamu beruntung sekali Bos Bobby tidak menyuruhku membunuhmu,” bisik Dino tepat di telinga pemuda itu. Sementara itu Bobby yang sudah biasa dengan minuman keras menenggak hingga habis satu botol whisky.

Bobby menyuruh beberapa wanita penghibur untuk mendekati Sonny. “Hey kamu, bersenang-senanglah dengan wanita-wanita ini,” seringai Bobby atau aku potong kemaluanmu agar kamu tidak pantas jadi seorang laki-laki?”

“Ayolah, Tuan. Aku benar-benar jijik dengan para wanita penghibur itu,” balas Sonny dengan memelas.

“Sudah, kau masuk saja ke dalam. Aku yakin sebentar lagi wanita suruhanku akan datang untukmu.

Bobby menampilkan seringainya sambil menatap badan milik Sonny. Sonny adalah salah seorang anak buah Harvey yang baru beberapa Minggu bekerja. Dino menyeret Sonny ke hadapan Bobby sehingga Bobby yang sedang berada di sebuah diskotik murka.

“Bedebah, kau! Berani-beraninya menyabotase pengiriman barangku. Barang itu sudah di bayar di muka,” murka Bobby.

“Ma—maafkan saya, Tuan. Saya hanya disuruh,” ucap Sonny sambil berlutut.

Bobby menelpon seseorang yaitu Harvey.
Harvey anak buahmu berada di tanganku, tindakanmu menyabotase pengiriman barang sungguh keji.

Ok, kita ketemu dan serahkan anak itu
Darah Bobby makin mendidih tatkala Harvey menutup panggilannya.

Semenjak Alifa pulang dia jadi sedikit sensitif. Apalagi ini hari kedua.

Halo, Bobby Romano telah kuputuskan kalau orangku akan ditukar dengan sejumlah uang
Oke kita bertemu di sini di sebuah diskotik.

Bobby menyuruh Dino agar melepaskan Sonny. Namun, dia mendapatkan sebuah informasi jika Sonny adalah adik kandung Harvey yang berbeda ayah.

“Pantas saja dia begitu khawatir, biasanya dia akan merelakan anak buahnya,” gumamnya.

Sonny hanya memandang tubuh wanita penghibur yang disuruh Bobby dari atas hingga bawah. Itu berlangsung hingga satu jam lamanya.

“Bos, itu ada Harvey di luar,” lapor dari Dino.
Bobby ke luar gedung diskotik itu dan menuju basemen tempat Harvey menunggunya.

“Lepaskan anak buahku!”

“Apa jaminannya?”

“Kita berbagi wilayah kekuasaan atau aku tak akan mengusikmu lagi.”

“Oke, deal.”

Harvey dan Bobby berjabat tangan. Namun, satu tangan di belakang punggung Harvey menyilangkan dua jarinya.

Sonny di seret dari sebuah kamar di diskotik itu menuju ke hadapan Harvey.

Rekan setim Dino yang membawanya. Sudah bisa di duga sebelumnya jika Harvey akan dengan licik mengkhianati perjanjian mereka.

Ketika Sonny sudah berhasil ke sisinya, Harvey melemparkan sebuah bom ke hadapan Bobby.

“Bos ....” Dino berlari untuk menyelamatkan Bobby. Pengawal yang lain mengejar Harvey dan kawanannya baku tembak pun terjadi. Hingga akhirnya Sonny pun tewas kena tembak semua kemudian Harvey membawa mayat Sonny.

“Sonny bangun!”  Harvey berteriak ketika mendapati adiknya sudah menjadi mayat.

Matanya merah air matanya menetes mengenai lantai.

Malang tak dapat disangkal dia yang menanam dia juga yang menuai. Harvey sangat kehilangan salah satu orang yang dicintainya.

Dino dengan cekatan membawa Bobby ke dalam mobilnya. Hingga akhirnya mereka selamat. “Si*l, Harvey ternyata tidak bisa dipercaya,” umpat Bobby.

Beberapa anak buah Bobby Romano yang lain juga selamat. Walaupun ada yang terluka tetapi tidak parah.
*
“Kau sudah kembali, baguslah.” Bobby berbicara dengan suara sumringah.

“Saya tetap profesional, Bos.”

“Bagaimana keadaan adikmu?”

“Dia sudah ditangani oleh dokter, keadaannya sekarang sudah melewati masa kritis.”
“Syukurlah,” ujar Bobby.

Sebenarnya Alifa masih betah tinggal di kampung halamannya. Namun, dia takut Bobby marah-marah dan berimbas pada rekan-rekannya.

Demi sebuah profesi dia pergi berangkat ke ibukota.
*
“Kamu harus menikahi Gladys, papa mau garis keturunan kita tidak jauh dan memutuskan tali persaudaraan yang selama ini terjalin antara papa dan Panca.” Mark Romano menegaskan. Bayangan masa lalu ketika dia saling bahu membahu merawat Phil kakek dari Bobby dan Barry.

“Kalau saya tidak mau bagaimana?”
“Kamu bukan anakku lagi dan akan dicoret dari daftar ahli waris keluarga Romano!”

Bobby langsung kaget jika papanya begitu teganya bicara seperti itu hanya demi seorang Gladys.

Perkara perasaan tidak bisa dipaksakan. Gladys dan dia berbeda visi untuk sebuah pernikahan.

Tidak berlarut-larut dalam tekanan Mark. Bobby memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya dengan Alifa dan Dino yang berada di sampingnya.

“Aku tidak bisa lepas dari Alifa tapi aku tidak mau juga di coret sebagai ahli waris keluarga Romano.” Bobby bersenandika ketika berada di ruangan kantornya.
“Apakah perasaan ini adalah cinta seperti dengan Mariana?”
Membenamkan masalahnya sendiri dan fokus pada pekerjaan di kantornya. Semua menjadi bernilai tinggi di tangannya. Sudah lama ia tak bersentuhan dengan perdagangan senjata gelap.

“Mungkin  Alifa bisa membantu," gumamnya.

Gawai Bobby diambil dan mencari nama Alifa.
[Alifa, bisa kamu datang ke ruanganku?]

Bersambung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BEAUTIFUL BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang